Wednesday, October 17, 2018

Wisata Kuliner di Seoul

Yang namanya makhluk hidup, pastinya membutuhkan makanan, termasuk saat jalan-jalan bukan? Demikian juga kami. Hobi kami saat jalan-jalan adalah mencoba makanan yang menjadi khas di tempat yang kami  kunjungi. Hal ini juga berlaku saat kami berkunjung ke Seoul. 

Masalahnya, sering kali saat mengkonversi nilai won ke rupiah, mata kita langsung melotot karena harganya yang luar biasa. Apalagi tempat yang lebih banyak turisnya daripada orang lokalnya. Nah, biasanya, sebelum melakukan perjalanan, saya akan riset dulu tempat makanan yang enak, harga bersahabat, dan banyak dikunjungi orang lokal. Jadi saat membayar tidak sampai melotot. 

Berikut beberapa makanan atau tempat makan yang enak dan bersahabat dengan kantong. 
Street Food
1. Street Food
Semua orang pasti tahu bahwa street food merupakan makanan yang wajib dicoba dan harganya cukup bersahabat dengan kantong. Bahkan kalau belum makan street food, rasanya jalan-jalan ke Seoul belum sah. Street food biasanya dijual di gerobak-gerobak dan makannya pun ngemper alias di pinggir jalan. Pilihannya pun beraneka ragam, dari yang digoreng sampai yang direbus, dari yang pedas sampai manis, semua ada. Hampir setiap tempat di Seoul ada street food. Kalau kami kemarin, sengaja menginap di Myeongdong biar puas jajan street food setiap malam.

2. Gimbap Heaven
Gimbap Heaven. Courtesy of TripAdvisor
Restoran yang satu ini dapat dijumpai dimana-mana. Dengan harga yang murah, berkisar dari 2.500 won hingga 7.000 won, dan franchise-nya ada di setiap tempat, Gimbap Heaven menjadi penyelamat para backpackers. Dan yang menjadi nilai tambahnya, Gimbap Heaven buka 24 jam. Menu yang ada bukan hanya gimbap. Ada bibimbap, ramyun, mandu, sup khas Korea, tteokbokki, dan sebagainya. Rasanya pun tidak kalah dengan restoran-restoran yang mahal. Jadi jika ingin menikmati makanan khas Korea dengan harga terjangkau, silakan mampir ke sini. 

Myeongdong Kyoja
Bagi para penggemar mie dan pangsit, kami menyarankan untuk mampir Myeongdong Kyoja. Myeongdong Kyoja merupakan salah satu tempat makan yang khusus menjual kalguksu dan kyoja di Myeongdong. Rasanya yang enak membuat orang jadi ketagihan mampir ke sini. Antrian selalu ada di tempat ini. Tetapi pelayanan di sini cukup cepat kok. Sehingga antrian cepat berganti.
Kalguksu 
Myeongdong Kyoja: 
Jam operasi: 10.30 - 21.30
Harga makanan: semua 8.000 won, kecuali dumpling 10.000 won
Cara menuju ke sana:
stasiun Myeongdong exit 8, jalan 200m mengikuti peta
stasiun Euljiro 1-ga exit 5, jalan mengikuti peta di link berikut.

4. Gimgane
Seolleongtang
Restoran yang satu ini hampir mirip dengan Gimbap Heaven. Terletak di tengah-tengah Myeongdong, Gimgane menjadi kesukaan turis-turis, termasuk saya, dan orang lokal. Menunya bermacam-macam, dari gimbap, sup, jajangmyun, ramyun, hingga tteokbokki. 
Tteok soup
Very spicy Tteokbokki
Harganya pun termasuk murah, antara 2.500 – 7.500 won. Kami sendiri mampir di tempat ini hingga dua kali, yaitu saat makan siang dan saat makan malam. Rasanya? Sama enaknya :) 
Gimgane Gimbap
Nasi kepal tuna 
Gimgane Myeongdong 
Myeongdong 7-gil, Myeongdong, Junggu
Cara menuju ke sana: stasiun Myeongdong exit 6, belok kiri menuju Myeongdong 8-gil dan Myeongdong 7-gil. Gimgane terletak disamping KFC
Jam operasional: 11.00 - 23.00

5. Yoogane
Yoogane
Yoogane adalah restoran dakgalbi yang terkenal dengan bokkeumbap atau nasi gorengnya. Dakgalbi adalah ayam yang dipotong kecil-kecil dan ditumis dengan bumbu gochujang (pasta cabai merah). Ayam tersebut ditumis dengan kol, bawang bombai dan daun bawang. Bahan-bahan lain yang biasa bisa dimasukkan dan dimasak bersama dakgalbi adalah nasi, tteokbokki, ubi, mie dan sebagainya. Namanya pakai gochujang, pastilah pedas. Bisa juga diberikan mozzarella cheese untuk mengurangi rasa pedas. Atau pesan dakbulgogi, ayam yang dimasak dengan bumbu bulgogi. Apalagi dimakan saat kedinginan, pasti enak sekali. 
Menu Yoogane
Yoogane Myeongdong
Jam buka: 10.00 - 01.00 (cabang utama), 10.45 - 12.00 (cabang kedua)
Cara menuju ke sana:
- Stasiun Myeongdong exit 8, kemudian belok kiri dan berjalan lurus sampai melihat lambang Yoogane.

6. Restoran Chinese Food
Jajangmyun
Hampir di setiap negara selalu ada yang namanya restoran Chinese Food. Di Seoul juga sama. Bagi yang sering melihat drakor, pasti tidak asing dengan jajangmyun dan tangsuyuk alias sweet sour pork. Restoran Chinese Foodhampir ada di setiap sudut jalan di Seoul. Dan ada yang bergerombol di daerah dekat kedutaan China di Myeongdong. Salah satu restoran yang terkenal di sana adalah Gaehwa.
Nasi campur  
Saat kami berkunjung ke sana, karena Gaehwa tutup, kami sempat mencoba salah satu restoran yang kami tidak tahu namanya. Namun ternyata rasanya cukup enak dan banyak penduduk lokal yang makan di sana. Harganya pun murah.

Bindatteok
Gwangjang Market merupakan salah satu pasar tertua di Seoul. Pasar ini dulunya bernama Dongdaemun Market karena berada di daerah Dongdaemun. Namuk sejak tahun 1960 pasar ini berubah nama menjadi menjadi Gwangjang, karena berada di antara jembatan Gwang (yang artinya lebar) dan jembatan Jang (yang artinya panjang). Pasar ini sangat lengkap. Dari makanan, bahan masakan, baju, kain, suvenir, peralatan dapur dan bahkan obat-obatan. Biasanya banyak turis mencari hanbok ke sini. Dan tentunya yang terkenal di sini adalah makanan khas seperti mayak gimbap, bindatteok, tteokpokki, dan juga fish cake soup.
Menggiling kacang hijau untuk membuat bondatteok 
Walau pasar yang satu ini terkenal dengan mayak gimbap dan tteokpokki, namun banyak makanan lain yang tidak kalah enaknya seperti fishcake soup, gorengannya dan makanan lainnya. Setiap tempat menawarkan makanan dengan harga yang sama dan kualitas yang sama. Dan para ahjumma yang berjualan di sini cukup bisa berbahasa Inggris yang sederhana. 

Gwangjang Market
Jam operasional: 09.00 - 18.00 (toko biasa), 09.00 - 23.00 (restoran). Tutup hari Minggu.
Cara menuju ke sana: Stasiun Jongno 5-ga exit 8 (food corner) atau stasiun Euljiro 4-ga exit 4

8. Namdaemun Market
Kalguksu
Selain terkenal dengannya penataannya yang rapi, pasar tertua di Seoul ini terkenal dengan makanannya. Ada dua alleybesar di sini, kalguksu alley dan fish alley. Kami sempat mencoba makan kalguksu di sini. Sup dan tambahan boribap mereka memang enak. 
Boribap 
Selain kedua alley, di sepanjang jalan di Namdaemun Market ini juga terdapat banyak jajanan yang murah dan enak. 

Namdaemun Market
Jam buka: 22.30 - 16.00. (ada yang sampai malam lagi)
Cara menuju ke sana: stasiun MRT Hoehyoen exit 5, jalan lurus 100 meter. Kalguksu alley berada di sebelah kiri, ditandai dengan pintu yang berplastik transparan.

9. McDonald's
Fastfood yang satu ini memang sudah terkenal dimana-mana. Dan McDonald's menjadi penyelamat kami saat kami harus mencari makan di dalam mall atau berada di stasiun. Harganya yang standard membuat kami tenang, tidak diketok harga di resto lain. Biasanya kami memilih menu yang tidak ada di Indonesia. 

10. Lotteria
Sejenis dengan restoran fastfoodsebelumnya, Lotteria juga menyajikan makanan fastfood namun dengan cita rasa Korea. Jika dibandingkan dengam Lotteria yang ada di Jakarta, maka rasa Lotteria di sini jauuh lebih enak. Dua kali kami mencoba, saat pertama kali sampai di airport dan saat di Lotte World, rasa dagingnya juicydan sayurnya lebih segar daripada waktu kami membeli di Jakarta (no offense ya). 

11. Isaac toast
Isaac Toast cabang Myeongdong Cathedral
Franchise toast yang satu ini terkenal di kalangan turis sebagai alternatif untuk makan pagi. Toastyang menjadi pilihan sarapan bagi  para penduduk lokal sederhana namun enak. Harganya pun cukup murah. Lokasinya ada di mana-mana. Namun biasanya mereka tutup di hari Minggu. 

Isaac Toast (Cabang Myeongdong Cathedral)
Alamat: 17-1, Myeongdong 10-gil, Myeongdong 2(i)-ga
Jam operasional: 07.30 - 22.30
Cara menuju ke sana: stasiun Myeongdong exit 8, belok kiri. Isaac Toast ada di sebelah kanan jalan.
Daftar harga toast. 
12. Ddung Bread 


Ddung Bread di Insadong.
Walau sekarang mulai bermunculan poo bread di Jakarta(dengan harga yang jauh lebih mahal), namun waffleyang berisi red bean atau coklat ini menjadikan salah satu makanan wajib saat main di daerah Insadong. Kios mereka ada di lantai dasar Ssamjjigil. Yang menjadi ciri khas mereka adalah bentuk waffle yang seperti bentuk p*p. Walaupun demikian, menurut saya sih tidak mirip. Oya, saya sarankan belilah paket supaya lebih murah. 

Ssamjigil
Alamat: 44 Insadong, Gwanhundong, Jongno-gu
Jam operasional: 10.30 - 20.30
Cara menuju ke sana: stasiun Anguk (line 3) exit 6

Cafe bertema yang satu ini memang sudah ada di Jakarta. Namun Hello Kitty Cafe di Seoul tetap wajib dikunjungi oleh para pecinta Hello Kitty. Hello Kitty Cafe di Hongdae dirancang semenarik mungkin dan ada kamar khusus yang bertema Hello Kitty. Makanan dan minuman di sana berkisar antara 4.500 won sampai dengan 10.000 won. Untuk rasa, bagi saya agak manis (seperti dessert lainnya).

Hello Kitty Cafe
Alamat:
1. 28, Myeongdong 4-gil, Jung-gu, Seoul, Korea
2. 364-14, Seogyo-dong, Mapo-gu, Seoul, Korea
3. 13-3, Changcheon-dong, Seodaemun-gu, Seoul, Korea
4. 1963-2, Sangchang-ri, Andeok-myeon, Seogwipo-si, Jeju-do, Korea

14. Convenience Store
Samgak Gimbap dan fried rice.
Convenience Store? Ya, betul. Anda tidak salah membaca. Makanan di convenience store seperti 7eleven atau Family Mart juga termasuk makanan penolong dengan harga murah dan enak. Dari sandwich yang sederhana, samgak gimbap, sampai bento yang lengkap, semua ada. Jika makanannya dingin, kita dapat menghangatkannya. Mereka menyediakan microwave di sana.

15. Lotty's Garden

Menu Lotty's Garden: omurice dan paket ramyun and lunch box.  
Restoran yang satu ini memang tidak ada di semua tempat. Berlokasi di taman bermain Lotte World, Lotty Garden menjadi pilihan kami saat mencari makan siang. Namanya taman bermain, biasanya harga makanan kan lumayan menyekek leher. Tetapi di Lotty Garden, harga makanannya cukup murah dibanding restoran lain di Lotte World. 

16. Delly Manjoo
Manjoo
Manjoo yang seperti kue pukis atau kue cubit ini ada di setiap stasiun dan MRT. Kami mencoba membelinya saat kami baru kembali dari Onemount. Di tengah hawa dingin dan hujan salju, makan manjoo terasa nikmat sekali. Ahjumma yang berjualan sempat ngobrol dalam bahasa Indonesia dan bilang manjoo ini juga bisa dibungkus dan dibawa pulang ke Indonesia.

17. Banchan atau Side Dish
kimchi yang bisa refill kapan saja.
Makanan khas Korea terkenal dengan yang namanya banchan atau side dish. Katanya, semakin tinggi tingkat sosial, semakin banyak banchan yang disediakan di meja saat makan. Biasanya banchan ini disediakan di semua resto. Hanya saja jumlah macamnya yang bervariatif. Restoran yang muahal bisa menampilkan 9 macam banchan. Kalau yang biasa-biasa saja, paling berkisar satu hingga tiga. Enaknya kulineran di Seoul, kita boleh refill sepuasnya. 
Banchan di pasar Namdaemun
Banchan ada banchan pedas, seperti kimchi, ada juga banchan tidak pedas, seperti acar lobak. Selama kami si dana, kami puas makan banchan. Dan tidak perlu malu saat mau nambah :)

Satu hal lagi yang menjadi nilai tambah saat makan di Seoul, restoran yang menjual makanan khas Korea selalu menyediakan air minum secara gratis. Jadi tidak usah memesan minuman tambahan.  
Note: Untuk cerita lebih lengkap mengenai liburan kami di Seoul, silakan klik link berikut ini.

Saturday, July 14, 2018

Day 7: Lotte World Seoul


Day 7....
Tak terasa hari ini adalah hari terakhir liburan kami di Seoul. Dan kami berencana untuk mengisinya dengan bermain ke salah satu taman bermain yang ada di Seoul. Adabeberapa taman bermain yang dapat dikunjungi di Seouldan daerah sekitar Seoul, seperti Onemount SnowparkSeoul Land, Everland, dan Lotte World. Karena kami datang saat musim dingin, maka kami memilih Lotte World. Selain karena lebih dekat dibanding Everland, di Lotte World juga ada bagian indoor. Jadi andaikan udaranya dingin sekali, maka kami bisa bermain di dalam.

Di pagi hari sebelum kami berangkat, kami mengisi perut dengan sarapan di Step Inn dulu. Ini menjadi sarapan terakhir kami di Step Inn karena besok pagi kami harus kembali ke Jakarta pagi-pagi benar. Sambil menikmati ham dan keju yang disediakan di sini, Nathan (manajer di Step Inn) bertanya bagaimana liburan kami kemarin. Dia menceritakan bahwa kemarin adalah hari pertama dari rangkaian the coldest day in winter di Seoul. Hmm...tak heran kemarin dinginnya luar biasa. Dan hari ini pun ternyata suhunya tidak jauh berbeda dengan kemarin. Suhu tertingginya adalah -10celcius dan suhu terendahnya adalah -18celcius. Real feel-nya? Bisa dibawah -20celcius. Nathan mengingatkan kami, terutama anak-anak, agar menjaga diri kami hangat. Takut kami terkena frostbite. What a nice person. Thanks Nate.

Setelah selesai sarapan, kami pun berjalan menuju stasiun. Untuk menuju Lotte World tidaklah susah, cukup menuju stasiun Jamsil (line 2 atau line 8) dan keluar melalui exit 4. Nah enaknya tinggal di Step Inn, kami tinggal berjalan ke stasiun Euljiro 1-ga yang juga adalah line 2. Lamanya perjalanan menuju stasiun Jamsil kurang lebih 25 menit.

Kesalahan pun terjadi saat kami menuju Lotte World. Harusnya kami keluar melalui exit 4, namun kami mengikuti petunjuk yang ada dan keluar di Lotte Tower. Ternyata Lotte Tower dan Lotte World itu berbeda. Setelah bertanya sana-sini dan berjalan menyeberangi jalan raya, akhirnya kami sampai di Lotte World. Karena kami membeli tiket secara online melalui Klook, harganya jauh lebih murah daripada kami membeli tiket di tempat dengan menunjukkan passport, kami harus menukarkan voucher yang ada di south gate. Kami pun mendapatkan tiket kami dan segera masuk ke dalam Lotte World.
Lotte Tower 
Seperti yang saya utarakan diawal, Lotte World merupakan gabungan indoor dan outdoor Theme Park. Bagian outdoor mereka disebut Magic Island. Ciri khasnya adalah istana yang sering kita lihat di film-film. Apalagi dibagian outdoor juga ada danau Seokchon yang membuat Magic Island ini terlihat begitu indah. Bagian indoor, yaitu Adventure Land, terbagi menjadi 4 lantai dan basement. Di setiap lantai terdapat wahana-wahana yang menarik. Ciri khas dari bagian Adventure Land adalah balon udara dan monorail yang mengitari bagian dalam bangunan ini. Di bagian dalam ini juga terdapat Folk Museum. Katanya sih Folk Museum ini berbeda dengan Folk Museum yang ada di Gyeongbokgung

Yang cukup unik, di Korea Selatan ini harga tiket masuk theme park itu berbeda-beda. Ada tiket masuk theme park saja, biasanya untuk yang cuma suka foto-foto di dalam dan menikmati suasananya, ada juga tiket masuk plus bermain di dalam, dan ada juga tiket masuk diatas jam empat sore. Dan memang banyak juga yang datang tidak untuk bermain. Biasanya sih orang lokal.
Tampang bahagia bisa masuk Lotte World 
Setelah masuk, kami pun mencari coin locker terdekat untuk menitipkan winter coat kami. Di benak kami, karena kami main di indoor, jadi titip saja dulu winter coat baru nanti pas mau main ke luar diambil. Kami pun segera berjalan menuju carousel. Ternyata di sini kalau mau main harus menunjukkan tiket yang kami punya. Mungkin karena ada sistem yang hanya masuk untuk melihat-lihat saja, maka bagi yang berniat main harus menunjukkan tiket. Melihat tampang kami yang bingung, akhirnya petugas yang ada berkata kami boleh naik dulu, tapi nanti jangan lupa ambil tiket karena untuk naik wahana yang lain harus menunjukkan tiket.
Our first ride 
Selesai bermain, kami kembali ke bagian locker untuk mengambil tiket kami. Setelah dipikir-pikir, kami tidak menaruh kembali winter coat kami ke dalam locker. Karena kami berpikir nanti akan repot lagi kalau mau keluar. Dan walaupun indoor, hawanya juga lumayan dingin. Jadi kalau pakai jaket masih ok.

Walaupun saat kami datang bukan musim liburan, namun suasana di dalam Lotte World sangat ramai. Apalagi hampir semua permainan di Magic Island ditutup karena cuaca yang begitu ekstrem. Di Adventure Landini lebih banyak mainan yang menguji nyali dan adrenalin. Tidak begitu banyak mainan yang dapat dimainkan anak-anak. Rencana kami adalah naik aeronauts balloon ride alias balon udara di lantai 4 baru terus bermain ke bawah. Apa boleh buat, antrian untuk balon udara ini sudah luar biasa panjang. Kami pun turun ke lantai tiga untuk naik world monorail. Untungnya tidak ada antrian.

Selanjutnya kami bermain di lantai satu. Hampir semua mainan mengantri panjang kecuali mainan anak-anak. Kami pun memilih naik lotty train. Kalau tadi monorail mengelilingi lintasan di atas, maka lotty train ini sama saja seperti naik kereta di mall-mall, mengelilingi lantai satu saja.
Kiri atas: antri di Lotty Train. Kiri bawah: marching band yang berkeliling di lantai .
Kanan atas: lukisan tentang Lotty dan Lorry. Kanan bawah: Giant Loop yang antriannya luar biasa. 
Mendekati jam makan siang, kami berputar untuk mencari makan. Menurut aplikasi Lotte World yang kami download,  tempat makan paling banyak di lantai basement. Dan ajaibnya, semua tempat di bawah penuh. Yang tersisa adalah tempat dengan makanan yang cukup mahal. Akhirnya kami kembali ke atas dan mencoba mencari tempat di Lotty’s Garden.

Lotty’s Gardenmerupakan food court yang berada dekat Giant Loop alias halilintarnya Lotte World. Food court ini sih dirancang dengan gaya Timur Tengah. Jadi sambil makan masih bisa melihat pemandangan di sekelilingnya. Makanan yang ada di sini termasuk murah dibanding makanan lain di dalam Lotte World ini. Makan siang kami terasa lebih enak karena sambil makan kami masih bisa menyaksikan pertunjukkan Lotty’s Adventure di Garden Stage.
Makanan kami: omurice dan paket ramyun dan lunch box 
Selesai makan kami beranjak ke area Magic Island. Harapannya sih semoga dengan matahari yang semakin bersinar akan ada wahana anak-anak yang dibuka. Namun nyatanya walau matahari sudah terang benderang pun cuaca masih membeku. Monorail yang mengitari danau tidak beroperasi. Danaunya pun sebagian membeku. Hanya dua wahana yang beroperasi, Ghost House dan Fantasy Dream. Akhirnya kami bermain di Fantasy Dream dan berkeliling sambil berfoto-foto.
Magic Island
Kami kembali ke Adventure Land untuk mencari permainan yang dapat dimainkan. Hampir semua permainan memiliki antrian yang lumayan, apalagi yang 4D. Antrian yang masih dalam batas kewajaran adalah permainan anak-anak. Akhirnya kami pun berputar di wilayah permainan anak-anak.
Permainan anak-anak di lantai 1 dan basement.
Lucunya di sini banyak sekali anak-anak yang menggunakan kostum princess dan didandani. Bahkan ada stand yang memang khusus menyediakan rental kostum.

Mendekati jam dua siang, terdengar pengumuman, kami segera bergegas ke area Parade Course. Dibanding saat kami di Hong Kong Disneyland, semangat untuk melihat paradenya tidak sebesar saat kami di Disney. Saat parade dimulai, barulah anak-anak mulai berkumpul. Yang menarik adalah saat acara menari bersama, semua karakter yang ada berhenti dan menari dengan anak-anak. Mungkin karena luas areanya yang tidak terlalu besar, maka semua anak dapat ikutan menari bersama karakter-karakter yang ada. Dan diakhir parade ternyata ada anak-anak yang terpilih untuk ikut parade. Ternyata itulah alasan anak-anak ini menyewa kostum di dalam sini, siapa tahu bisa terpilih untuk ikut di parade.
Kiri atas: Soohorang dan Bandabi ikut dalam parade.
Kiri bawah: mobil-mobil kecil ini berubah menjadi transformer nantinya.
Kanan: berfoto dengan princess :)
Kiri atas: Sinbad. Kanan atas: Anak dengan kostum yang terpilih ikut parade.
Menjelang malam, semakin banyak anak muda yang menggunakan pakaian seragam beredar di dalam Lotte World. Sebagian sibuk berfoto di depan castle di Magic Island. Lucu juga melihat mereka membuka coat mereka supaya dapat foto tanpa coat (biar lebih keren) dan segera menggunakan coat mereka (karena kedinginan setengah mati) setelah mereka berfoto. Anak zaman now.
Pembuka Night Parade yang keren
Berpose di depan Ice Rink 
Setelah seharian di dalam Lotte World ada beberapa hal yang dapat menjadi tips jika ingin berkunjung ke Lotte World.
1. Belilah tiket secara online. Walaupun kita dapat mendapatkan tiket setengah harga hanya dengan menunjukkan passport, kami sarankan untuk membeli dari situs-situs online yang ada. Harganya bisa dibawah harga resmi. Kalau kami, seperti biasa melalui Klook.com (bukan endorseya)
2. Bagi yang membeli tiket secara online, maka langsung saja menuju ke South Gate. Kami sih langsung bertanya kepada petugas terdekat supaya tidak usah bingung berkeliling sambil kedinginan.
3. Bagi yang membawa banyak barang, dapat menitipkan di coin locker. Harganya sih cukup murah, 500 won kalau tidak salah. Daripada repot membawa barang. Tetapi kalau musim dingin, winter coat lebih baik tetap dipakai karena cuaca indoor juga terasa dingin.
4. Bagi yang pertama kali berkunjung ke sini, pastilah akan mengambil tiket terusan. Nah, jangan lupa untuk membawa tiket terusan kemana pun kita beredar di dalam Lotte World. Mengapa? Karena kalau mau naik wahana harus menunjukkan tiket terusan.
5. Karena aeronauts balloon ride merupakan wahana yang paling banyak penggemarnya, kami menyarankan untuk bermain ini terlebih dahulu. Jadi lebih baik mulai dari lantai empat. Kami pun akhirnya tidak mencoba naik wahana yang satu ini. Antrian yang panjang membuat tidak semua orang dapat main permainan yang satu ini.
6. Untuk makan, harga di sana cukup bervariasi. Ada yang mahal sekali, dan ada yang standard. Bagi kami, makanan di Lotty’s Garden cukup wajar. Selain Lotty’s Garden, harga makanan di Lotteria cukup wajar juga. Bagi yang memiliki budget lebih dan ingin menikmati makanan dengan suasana berbeda, dapat juga mencoba Korean Traditional Restaurant yang terletak di Folk Museum.
7. Untuk minum, kami menyarankan untuk membawa botol air minum. Nanti di sana tinggal refill air minum saat makan. Kami mengisi botol kami saat makan di Lotty’s Garden.
8. Jangan lewatkan parade mereka. Sebetulnya wahana yang ada ya kurang lebih sama. Namun parade mereka memang layak mendapat acungan jempol. Di parade siang mereka mengajak anak-anak menari dan berfoto bersama. Sedangkan di parade malam, mereka memadukan antara Night parade dengan seni tradisional mereka.
Night Parade
9. Bukalah website atau aplikasi mereka dan periksalah mainan mana saja yang sedang dalam perawatan. Selain itu, karena banyak sekali wahana yang ada, dan tidak semua dapat dimainkan anak-anak, maka kami menyarankan untuk memeriksa mainan apa saja yang ada dan yang akan dimainkan oleh anak-Jadi menghemat waktu saat di Lotte.
Magic Island di malam hari.
10. Jangan lupa untuk berfoto di depan istana mereka di siang hari dan malam hari. Suasananya sangat berbeda. Sabar-sabar saja kalau harus bergantian dengan ABG-ABG di sini. 
Daytime Magic Island 
Diawal kami datang, ada sedikit kekecewaan karena kami tidak begitu bisa menikmati permainan yang ada. Apalagi banyak orang yang mengatakan bahwa Lotte World adalah Disneylandnya Seoul. Bagi kami, jauh sekali bedanya. Namun memang Lotte World dan Hong Kong Disneyland adalah dua theme park yang berbeda dengan ciri khasnya masing-masing. Anak-anak baru merasa senang setelah mereka melihat parade siang. Mereka dapat menari dan berfoto dengan karakter yang ada. Jadi memang sebaiknya tidak usah membandingkan kedua theme park ini. Hehehe.
Foto sebelum pulang, gak rela gitu untuk pulang =D 
Setelah parade malam selesai, dan bermain carousel satu kali lagi, maka kami pun bergegasa menuju stasiun Jamsil untuk kembali ke Myeongdong. Kami tetap memilih line 2, supaya lebih gampang. Karena malam ini adalah malam terakhir kami di Seoul, maka kami kembali hunting streetfood dan membawanya ke hostel tempat kami menginap. Packing untuk pulang pun segera dilakukan setelah mengisi perut dengan makanan-makanan yang enak tersebut.
Ulah Duo Lynns, minta difoto sambil mengeluarkan asap dari mulut karena dingin.
PS:
Ternyata suasana dingin yang kami alami belum sedingin saat kami akan pulang. Di pagi hari saat kami pulang, suhu udaranya -18celcius tetapi karena anginnya membuat udara seakan -30celcius.
Perbedaan suhu saat kami pulang dari Seoul dengan real feel -30 celcius(kiri)
dan saat kami tiba di Soetta dengan real feel 31 celcius(kanan). Ekstrim....

Note: Untuk cerita lebih lengkap mengenai liburan kami di Seoul, silakan klik link berikut ini.

Sekilas Informasi
Lotte World
Jam operasional: 09.30 – 23.00
Cara menuju ke sana: stasiun Jamsil exit 4.