Monday, October 8, 2018

12 Hal yang Wajib Dilakukan Saat Mengunjungi Seoul




Di bulan September kemarin, beberapa petinggi negara tercinta kita ini mengunjungi Negara Ginseng alias Korea Selatan. Melihat beberapa liputan mereka membuat kami jadi terbayang masa-masa liburan kami di sana. Memang jalan-jalan ke sana menjadi salah satu kenangan yang menyenangkan, bahkan untuk anak-anak.

Jika kami harus merangkum kegiatan apa saja yang wajib dilakukan, maka inilah 12 hal yang wajib dilakukan saat berkunjung ke Seoul.

1. Mengunjungi Istana
Gyeongbokgung 
Orang Korea sangat menjunjung tinggi kebudayaan mereka. Oleh sebab itu tak heran mereka berusaha melestarikan peninggalan sejarah. Salah satunya adalah istana. Di Seoul ada banyak istana yang dapat dikunjungi, seperti East Palace (Changdeokgung dan Changgyeonggung) yang terkenal dengan tamannya, Gyeongbokgung yang terkenal sebagai istana terbesar, Deoksugung yang terkenal lebih modern dibanding istana yang lain, dan Gyeonghuigung yang lebih mungil daripada istana-istana lainnya.
Gyeonghoeru di tengah danau.  
Jika ada waktu dan memang suka sekali mengunjungi istana, kita dapat membeli tiket terusan untuk mengunjungi istana-istana tersebut. Atau jika kita menggunakan hanbok, kita bisa keluar masuk dengan bebas tanpa harus membayar. Namun jika tidak ada banyak waktu, kami menyarankan untuk mengunjungi Gyeongbokgung. Dan jika waktunya pas, kita dapat melihat pergantian penjaga. Selain itu, di dalam Gyeongbokgung juga terdapat banyak museum yang dapat dikunjungi, antara lain Folk Museum, Children Folk Museum dan National Palace Museum.

Biaya Masuk
Gyeongbokgung 3.000 KRW
Changdeokgung 3.000 KRW (tambahan 5.000 KRW jika mengunjungi taman)
Deoksugung 1.000 KRW
Changgyeonggung 1.000 KRW
Tiket kombinasi 10.000 KRW.
Gyeonghuigung free alias tidak ada biaya masuk.

Hari libur:
Senin: East Palace, Deoksugung
Selasa: Gyeongbokgung

2. Mengunjungi Gwanghwamun Square, Cheonggyecheon, dan Insadong
Gwanghwamun Square 
Tiga tempat wisata ini juga termasuk salah satu tempat yang wajib dikunjungi. Gwanghwamun Square merupakan alun-alun yang besar. Disini terdapat patung Raja Sejong dan juga Admiral Yi. Kedua tokoh ini merupakan tokoh besar dalam sejarah Korea. Ditambah lagi dibawah patung Raja Sejong ini terdapat museum tentang Hangeul atau aksara Korea.
Cheonggyecheon di malam hari. 
Di ujung Gwanghwamun ini, kita dapat melihat spiral yang seperti tanduk unicorn yang disebut spring. Ini adalah bagian dari Plaza Cheonggyecheon. Cheonggyecheon merupakan salah satu sungai yang sering muncul di drakor dimana aktor atau artisnya sibuk bermain di pinggir sungai. Awalnya Cheonggyecheon mirip seperti kali Ciliwung, namun setelah diperbaiki, sekarang sungai yang melintas hingga daerah Dongdaemun ini menjadi salah satu obyek wisata.
Cheonggyecheon di sore hari.
Bagian ketiga di daerah ini adalah Insadong. Insadong merupakan nama jalan. Di sepanjang jalan ini banyak sekali kafe, street food dan tempat makan yang enak. Di jalan ini nuansa tradisional masih terasa. Banyak cindera mata yang dapat dibeli dengan harga yang cukup murah. Dan kalau sudah sampai di sini, wajib sekali untuk mengunjungi Ssamjiggil dan mencoba ddung bread yang terkenal.
Ddung Bread di Insadong.
3. Mencoba Hanbok di Myeongdong

Myeongdong pastilah bukan nama yang asing lagi di telinga kita. Selain terkenal sebagai tempat belanja kosmetik, Myeongdong identik dengan street food yang berlimpah ruah di sepanjang area ini. Selain street food, makanan-makanan yang ada kafe dan restaurant di sini juga enak. Dan untuk yang suka berburu oleh-oleh, banyak pernak-pernik yang murmer di sini. Namun bagi kami, Myeongdong menjadi menarik karena kami dapat mencoba hanbok gratis di MDTIC. Kapan lagi bisa pakai hanbok dengan kualitas bagus dan gratis. Ditambah lagi kita dapat memilih background foto yang lucu-lucu. 
Line Cafe di Myeongdong  
Oya, jika ingin mencari penginapan, carilah penginapan di daerah Myeongdong, seperti di Step Inn yang lokasinya strategis. Untuk mengetahui aktivitas apa saja yang dapat dilakukan di Myeongdong, silakan klik link berikut.

4. Mengunjungi Museum
Teseum 
Museum merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi. Apalagi kalau membawa anak-anak. Museum di Seoul menawarkan banyak informasi dengan tempat yang nyaman dan children friendly. Sebagian museum di sana gratis, seperti National Museum dan Children Museum. Ada juga yang harus bayar, seperti Seoul Children’s Museum dan Teddy Bear Museum(Teseum).
Aktivitas di Children's Museum
5. Kulineran di Pasar 
Kalguksu di Namdaemun Market. 
Oke, mungkin aktivitas ini terdengar aneh. Sudah sampai luar negeri kok kerjaannya makan di pasar. Jangan salah dulu. Pasar di Seoul ini bersih dan menarik untuk dikunjungi. Walau banyak ahjumma yang akan sibuk membujuk-bujuk kita untuk mampir ke kedainya, namun hampir semua makanan di sini sama rasanya.
Gorengan di Gwangjang Market 
Dua pasar yang cukup terkenal untuk wisatawan yang suka kuliner adalah pasar Namdaemun dan pasar Gwangjang. Namdaemun terkenal dengan kalguksu atau mie potongnya. Sedangkan Gwangjang dengan gimbap dan tteokbokki. Namun selain makanan diatas, hampir semua makanan yang ada di pasar-pasar ini enak dan wajib dijajal. Dan hampir di setiap sudut pasar ini terdapat street food yang enak-enak.

6. Berfoto di N Seoul Tower
N Seoul Tower 
Menara yang dulunya merupakan menara pemancar ini juga merupakan salah satu tempat yang iconic dan wajib dikunjungi saat berkunjung ke Seoul. Menara ini terletak di gunung Namsan sehingga berada di menara ini membuat kita dapat melihat pemandangan yang menarik dari atas, apalagi kalau menggunakan cable car untuk naik ke N Seoul Tower. Salah satu aktivitas yang wajib dilakukan saat berada di N Seoul Tower adalah memasak gembok di tempat-tempat yang mereka sediakan. Biasanya sih gembok-gembok ini dipasang oleh pasangan, namun boleh juga kok keluarga memasang gembok di tempat ini.
Gembok cinta :)
Selain berfoto di N Seoul Tower, di sini juga ada Seoul Tower Plaza yang menyediakan banyak spot untuk berfoto. 
Seoul Tower Plaza

7. Main ke Theme Park
Lotte World 
Setiap orang pasti senang jika ada diajak mengunjungi theme park, apalagi anak-anak. Di Seoul banyak sekali theme park yang dapat dikunjungi, seperti Seoul Land, Lotte World dengan indoor dan outdoor park, Everland dan OnemountSnowpark. Biasanya orang akan bingung apakah mengunjungi Everland atau Lotte World. Jika malas jauh-jauh menempuh perjalanan, maka kami menyarankan untuk mengunjungi Lotte World. Lokasinya yang di daerah Jamsil sangat mudah untuk dijangkau.
Castle :)
8. Mengunjungi Taman
Seoullo 7017 
Di negara-negara lain, taman dirancang sebaik dan seindah mungkin. Oleh sebab itu, kunjungan ke taman juga merupakan hal yang menyenangkan. Seperti di Seoul, ada banyak taman yang dapat dikunjungi. Dari Yeouido park, Seoul Children park, dan sampai taman kota Seoullo 7017, semuanya menarik untuk dikunjungi. Di setiap taman biasanya ada area playground yang menarik bagi anak-anak.
Danau yang membeku di Yeouido Park
9. Day Trip ke Daerah Sekeliling Seoul
Nami Island 
Selain bereksplorasi di Seoul, daerah sekitar Seoul juga menarik untuk dijelajahi. Salah satunya adalah Gyeonggi Do. Untuk day trip ini, bisa dilakukan dengan cara backpacker, seperti kami, atau juga bergabung dengan local tour yang memudahkan kita untuk berkeliling. Biasanya orang-orang yang baru ke Seoul, disarankan untuk day tripke Nami Island yang terkenal sebagai tempat shooting Winter Sonata, Petite France tempat Do Min Jun bertemu dengan Cheon Song Yi, dan sekalian melihat pemandangan taman yang cantik di Garden of Morning Calm.
Petite France 
Untuk yang penasaran dengan theme park, dapat mengunjungi Everland. Sedangkan yang penasaran dengan theme park bertema snowpark, maka kami menyarankan untuk mengunjungi Onemount Snowpark.
Onemount Snowpark 
10. Menjelajah Hongdae

Perapian Hello Kitty
Walau kami meletakkan Hongdae di urutan ke-10, namun bukan berarti tempat ini kalah seru dengan tempat lainnya. Sama seperti Myeongdong, tempat ini pun menjadi tempat one stop service. Tempat menginap, tempat mencari makanan, street food, hunting baju murah, dan kafe-kafe pun ada di sini. Yang membedakan adalah tempat ini lebih ke arah anak muda. Salah satu icon dari tempat ini adalah Hongik University. Dan di daerah ini juga terdapat Hello Kitty Cafe yang menampilkan makanan dan aksesoris bermotif Hello Kitty.

11. Belanja di Lotte Mart

Supermarket Lotte Mart yang banyak di Indonesia ini menjadi salah satu supermarket kesukaan kami. Dan saat jalan-jalan ke Seoul, kunjungan ke Lotte Mart menjadi salah satu hal yang wajib. Selain karena harganya yang murah, acara berbelanja di sini pun menjadi lebih seru karena banyak makanan yang boleh dijajal di sini. Apalagi para ahumma yang menjaga counter makanan di sini senang untuk memberi tester bagi anak-anak. 

Tempat favorit kami adalah Lotte Mart di Seoul Station. Selain mudah dicapai, di tempat ini disediakan tax refund langsung saat berbelanja. Sudah harganya murah, lebih murah dari pasar, dapat tax refund pula. Menarik kan?

12. Melihat pesawat UFO dan LED Rose di Dongdaemun Design Plaza
DDP yang seperti pesawat UFO
Buat penggemar film Korea, pastinya tahu spot cantik yang ada di daerah Dongdaemun. Dongdaemun Design Plaza atau  DDP merupakan tempat pameran dan kreativitas yang dirancang sangat menarik. Yang membuat tambah menarik adalah bentuk bangunannya yang menyerupai pesawat UFO. Selain itu, ada satu taman yang berisi bunga mawar putih dari LED. Percaya deh, pasti betah main ke DDP. 
LED di Rose Garden
Demikianlah 12 aktivitas yang menarik untuk dilakukan saat main-main ke Seoul. Tentunya aktivitas tersebut menarik untuk anak-anak dan juga orang dewasa. Bagaimana dengan versi teman-teman?

Next: Wisata Kuliner di Seoul

Note: Untuk cerita lebih lengkap mengenai liburan kami di Seoul, dan cara menuju tempat-tempat tersebut, silakan klik link berikut ini.
King Sejong dengan latar belakang gunung dan istana.

Friday, August 24, 2018

Culture Day (part 2): The Residence of Tan Teng Niah di Litte India dan Haji Lane


Seperti yang saya utarakan di artikel sebelumnya, tujuan kelayapan kami hari ini adalah anak-anak mengenal kebudayaan lain dan melihat walaupun berbeda (dan bukan keluarga), tetapi tetap bisa akur-akur saja. Setelah berkeliling di Chinatown, kami pun menaiki MRT menuju Little india. Dari Chinatown, kami hanya perlu naik MRT North East Line ke arah Punggol dan berhenti dua perhentian setelah Chinatown, yaitu Little India.
Peta kawasan Little India
Little India merupakan salah satu kawasan yang ramai. Dulunya, orang-orang dari India didatangkan ke Singapore untuk dipekerjakan sebagai buruh perkebunan. Beberapa diantaranya ada yang menjadi peternak sapi atau kerbau dan bekerja di ladang pertanian. Di tahun 1840an, banyak orang Eropa yang tinggal di sini. Hal ini dikarenakan dahulu di daerah ini ada pacuan kuda. Sehingga orang-orang Eropa ini tinggal disini untuk bertemu dan berbaur. Dan bukan hanya orang Eropa yang tinggal di sini. Walaupun Little India terkenal sebagai tempat dimana ternak diperjualbelikan, ternyata banyak pengusaha Tionghoa yang membuka usaha, seperti rotan, pabrik nanas, dan pabrik pengeringan karet. Memang tidak berhubungan dengan urusan ternak, namun usaha-usaha ini saling menopang (simbiosis mutualisme).
Mural di tembok yang menggambarkan kisah masa lalu dan nama jalan, Kerbau road.
Little India juga merupakan salah satu distrik yang ramai di Singapore. Selain bangunan-bangunannya, wisata kuliner di kawasan ini menjadi alasan orang-orang jalan-jalan ke daerah ini. Sedangkan alasan kami berkunjung ke Little India adalah selain agar anak-anak melihat gambaran tentang mini India dan kebudayaannya, adalah untuk melihat kediaman Tan Teng Niah.
Jendela khas rumah peranakan.
Tan Teng Niah adalah salah satu pengusaha keturunan Tionghoa. Dia membangun rumah untuk istrinya di awal tahun 1900 di daerah Little India. Rumah ini terdiri dari 8 kamar. Salah satu ciri dari rumah ini dimasa lampau adalah pintu pagar dan plat tulisan kaligrafi Siew Song. Pintu Pagar (bahasa Melayu untuk "pintu kayu yang berayun") dipahat dengan sangat luwes dan ruang depan rumah penuh dengan gulungan dinding. Di atas pintu masuk adalah plat nama berlapis emas dengan tulisan kaligrafi Siew Song ("pinus elegan" atau "pinus halus" dalam bahasa Mandarin). Bagi orang Cina, pinus menunjukkan daya tahan dan mengekspresikan aspirasi mereka. Pada tahun 1980, rumah ini dipugar dan menjadi cagar budaya. Pada tahun 1981, kediaman Tan Teng Niah ini mendapatkan penghargaan Singapore Institute of Architects Honorable Mention.
Rumah warna-warni yang menarik hati para turis untuk berfoto di depannya.
Tidak banyak yang dapat kami lakukan selain berfoto di depan dan berkeliling di sekitar tempat ini. Berbeda Chinatown yang terlihat ramai, Little India terlihat tidak begitu ramai. Mungkin karena siang hari yang begitu panas sehingga sepi orang yang berjalan-jalan di sini. Dan udara yang panas ini juga yang membuat anak-anak meminta untuk segera kembali ke stasiun MRT. Kami pun kembali ke stasiun MRT. Tujuan kami selanjutnya adalah Haji Lane yang berada di daerah Bugis. Hanya satu pemberhentian saja dari Little India dan kami pun sampai di stasiun Bugis.

Stasiun Bugis merupakan salah satu stasiun yang ramai dikunjungi. Dibandingkan tadi saat berjalan-jalan di Little India, daerah Bugis jauh lebih ramai dan modern. Bahkan Bugis merupakan tujuan turis dari Indonesia. Apalagi bagi para turis yang mau sekalian ke daerah Johor Baru. Karena saat kami datang adalah hari Jumat, kami mendengarkan suara khotbah Jumat di masjid terdekat. Memang tidak seramai di Jakarta, namun cukup mewakili kemajemukan yang ada di Singapore.
Gang Haji alias Haji Lane
Haji Lane sebetulnya hanya gang kecil nan panjang di Kampong Glam. Dulunya di tempat ini banyak orang-orang keturunan Arab yang membuka usaha semacam umroh dan naik haji di shophouse mereka (Haji Lane dekat dengan Arab Street). Namun lama-lama usaha ini tidak berkembang. Di tahun 1960an gang ini menjadi tempat tinggal bagi keluarga Melayu yang kurang mampu. Namun sejalan dengan berkembangnya perekonomian Singapore, semakin meningkat tingkat ekonomi masyarakatnya, di tahun 1970an shophouse di Haji Lane mulai kosong dan gang ini mulai seperti tidak ada kehidupan. Namun di tahun 2000an, Haji Lane mulai hidup kembali dan dikenal sebagai kawasan anak muda. Gang ini kini diisi dengan kafe, tempat makan, dan toko-toko unik. Yang membuat jalanan ini menjadi happeningadalah lukisan yang ada di dinding-dinding di sepanjang gang ini.
Es kepal Milo pun lagi booming di Singapore =)
Entah bagaimana cara melukisnya ...semua penuh warna dan gambar.
Penjaga pintu yang setia menunggu customer
Awalnya Duo Lynns merasa tidak nyaman karena gambarnya agak gelap gimana gitu. Apalagi mereka kepanasan. Kami pun berhenti sebentar untuk membeli minum di hawker centre terdekat, yaitu Blanco Court. Di depan Blanco Court terdapat restoran makanan khas Meksiko, Piedra Negra. 
Blanco Court. Walau sudah siang, tetap saja ramai pengunjung.
Bisa beli minuman dari jendela ini juga loh
Dan ternyata di belakang resto ini, yang menghadap ke Ophir Road, terdapat hidden gem, yaitu spot cantik yang dihiasi dengan lukisan yang lebih indah dan futuristik. Dengan warna yang cantik dan menarik, bagian belakang Piedra Negra ini menjadi tempat kesukaan anak-anak untuk berfoto.
Gambar dibagian Haji Lane.
Our hidden gem. Futuristik dan cerah warnanya.
Perjalanan budaya kami pun selesai sudah. Dalam waktu kurang dari empat jam, anak-anak mendapatkan pengalaman untuk melihat bermacam-macam kebudayaan dan kepercayaan yang berbeda dengan mereka namun semuanya dapat hidup bersama. Seperti di tengah-tengah daerah Chinatown ada kuil Hindu, lalu di derah Little India adalah rumah peranakan yang dilestarikan. Saat ditanya apakah mereka menikmati acara jalan (yang betul-betul jalan seperti biasanya), Duo Lynns berkata mereka menikmatinya, walaupun kuyup dan kepanasan =D
Gaya si kakak
Gaya favorit adik =D
Sekilas Informasi
Little India
Cara menuju ke sana: stasiun Little India

Tan Teng Niah
Alamat: 37 Kerbau Road, Singapore
Cara menuju ke sana: stasiun Little India exit E.

Haji Lane
Cara menuju ke sana: stasiun Bugis exit D, jalan menuju North Bridge Road.

Note: untuk mengetahui cerita perjalanan kami saat liburan di Singapore , silakan klik link berikut ini.