Tuesday, October 23, 2018

Tips Menggunakan Public Transport di Seoul

”Kemarin jalan-jalan ke Seoul itu sendiri?””Wah, berani juga ya jalan sendiri bawa anak-anak untuk pergi ke negara orang.”
Celetukan-celetukan seperti itu sering saya dengar saat teman-teman bertanya tentang jalan-jalan ke luar negeri. Sebagian cukup aneh takjub saat mendengar kami selalu membawa anak-anak saat kami jalan-jalan, apalagi keluar negeri dan sendiri alias tidak gabung dengan tour dan travel. Dan biasanya mereka pun takut ngeteng alias jalan sendiri karena takut kesasar saat bawa anak-anak jalan. Pemikiran seperti itu memang wajar, apalagi kalau membawa anak-anak. Kebanyakan takut anaknya rewel saat naik transportasi umum.

Tetapi bagi kami, naik turun transportasi umum di negara orang itu sangat seru. Anak-anak pun senang saat diajak naik transportasi umum. Saat  kami ke Seoul pun kami menambah pengalaman kami, selain naik turun MRT, dengan naik turun bus umum. Selain karena harganya yang murah, kami dapat melihat langsung dan berinteraksi dengan masyarakat setempat, bahkan disangka sebagai orang lokal. Pengalaman seperti ini belum tentu didapatkan jika kami menggunakan tour atau travel ataupun taksi.

Ada beberapa tips saat menggunakan alat transportasi umum di Seoul.
1. Gunakan kartu transport untuk mempermudah kita dalam berkendaraan.
Di Seoul ada banyak pilihan kartu transportasi yang dapat mempermudah kita untuk naik turun transportasi umum. Adayang namanya T-Money, Cashbee, Discover SeoulPass, dan Seoul City Pass+. Bedanya apa?
T Money 
T-Money adalah kartu transportasi yang bisa digunakan sebagai alat membayar taksi, kereta dan beberapa supermarket. Kartu ini dapat dibeli di stasiun ataupun supermarket. Hampir mirip seperti ez link di Singapura atau octopus card di Hong Kong. Keuntungan menggunakan T-Money adalah potongan 100 won (kurang lebih Rp 1.200,00) saat menggunakan kendaraan umum. Lalu dengan T-Money, kita tidak perlu mencari mesin untuk membeli tiket dan mencari mesin untuk me-refund tiket. Efisiensi waktu jadinya. Cashbee hampir sama dengan T-Money, hanya saja dikeluarkan oleh perusahaan yang berbeda.
 
Discover Seoul Pass. Sumber foto: visit korea.
SedangkanDiscover SeoulPass, Seoul City Pass+ merupakan gabungan dari T-Money dan tiket masuk atau potongan diskon ke beberapa tempat wisata. Biasanya mereka menawarkan paket 1 hari atau 2 hari masuk secara bebas ke tempat-tempat wisata atau mendapatkan potongan di beberapa tempat wisata. Bagi yang memang mau menghabiskan waktu berkeliling Seoul dalam 1 hari, maka memiliki kartu-kartu ini akan sangat membantu.

Bagaimana dengan kami? Kami memilih menggunakan T-Money. Kami membelinya di toko buku di airport. Harga dari kartu T-Money adalah 2.500 won. Itu harga kartu saja. Untuk menggunakannya harus top up lagi. Top Up kartu ini pun lumayan mudah. Dapat melalui counterdi subway, atau ke supermarket.

Jika sudah tidak digunakan lagi, nilai nominal yang ada di kartu tersebut bisa di refund tetapi dikenai biaya 500 won dan kartunya tidak bisa diganti uang, tidak seperti octopus card. Kartu menjadi milik kita. Ya anggap saja kenang-kenangan atau suvenir. Dan kalau ke Korealagi (siapa tahu ada kesempatan berikutnya), kartu ini bisa digunakan lagi. Oya, untuk anak-anak, selama dibawah 7 tahun dihitung gratis loh.

2. Pelajari sistem metro subway yang ada.
Seoul Subway Map.
Bagi yang sudah pernah jalan-jalan ke Singapore, pastinya tidak asing dengan yang namanya MRT atau Metro Subway. Di Seoul sendiri ada 9 line dan kurang lebih 10 line lintas wilayah yang dikenali dengan warna yang berbeda. Yang membuat sedikit berbeda adalah karena MRT sudah lama ada di Seoul, terkadang susah mencari eskalator atau lift di MRT. Dan terkadang di beberapa stasiun persimpangan, platform antara line yang satu dengan yang lainnya lumayan jauh. Jadi siapkan tenaga untuk berjalan

Selain memelajari sistem metro subway yang ada, ada baiknya jika kita juga mengetahui jam-jam sibuk alias rush hour-nya. Seperti lalu lintas yang padat di Jakarta, pukul 07.00 – 08.00 dan 18.00 – 19.00 merupakan jam-jam dimana subway sangat padat. Walaupun demikian, kita masih dapat kelayapan pada jam-jam diatas, hanya saja kita juga harus mampu bergerak dengan cepat.

3. Pahami istilah dan kode yang ada di stasiun metro.
Petunjuk yang ada di setiap subway. Sumber foto: Seoulistic.com
Walau sistem metro di Seoul terlihat ribet jika belum pernah menaikinya, ternyata kode dan sistem yang ada cukup memudahkan. Biasanya di lantai platform terdapat segitiga dan ada dua angka di dalam segitiga tersebut. Angka pertama merupakan nomor gerbong dan angka kedua adalah nomor pintu. Misal 9-3, berarti tempat kita berdiri adalah gerbong kesembilan dan pintu ketiga. Apa sih fungsinya? Selain untuk membantu kita mengetahui di gerbong dan pintu mana kita berdiri, ternyata angka-angka ini membantu saat kita transfer dari satu lineke line yang lain.

Seperti yang tadi diutarakan, di Seoul ada begitu banyak line dan terkadang jarak tempuhnya lumayan. Nah biasanya ada beberapa aplikasi yang memberi tahu kita harus berdiri di pintu ke berapa dan gerbong berapa supaya kita tidak usah berjalan jauh saat transfer ke line lainnya.

4. Pelajari bus dan sistem bus yang ada
Bus di Seoul
Bus di Seoul dibedakan berdasarkan empat warna. Bus berwarna biru beroperasi menghubungkan stasiun subway dengan rute biru seperti perumahan. Bus dengan warna hijau beroperasi antara distrik satu dengan yang lainnya di kotayang sama atau jarak dekat. Bus dengan warna kuning berarti circular bus, seperti bus yang digunakan saat menuju N Seoul Tower. Sedangkan bus dengan warna merah berarti bus ekspress, yang biasanya melayani rute antar kotaterdekat. Yang menariknya, jika kita baru saja menaiki subway lalu pindah ke bus (atau sebaliknya), harga yang dibayarkan bukan harga masing-masing (subway dan bus), tetapi ada potongan dari salah satu.

Salah satu hal yang mempermudah urusan naik bus di Seoul adalah di setiap halte bus disediakan nomor-nomor bus yang akan lewat halte tersebut dan berapa lama lagi bus tersebut akan tiba di halte tersebut. Jadi kita pun tahu berapa lama kita harus menunggu. Dan tentunya naiknya pun harus berbaris, tidak bisa main serobot.

5. Gunakan map yang dapat memetakan perjalanan, baik dengan bus, subway, ataupun berjalan kaki.
Kebiasaan kami saat traveling adalah mengetahui terlebih dahulu bagaimana cara menuju ke suatu tempat. Saat kami mau jalan-jalan ke Seoul, kami mengandalkan tiga sumber untuk melihat peta. Yang pertama adalah Google Map. Dengan Google Map, kita dapat mengetahui bus mana yang harus dinaiki, subway apa yang harus dinaiki. Namun kelemahan Google Map adalah ketidakmampuannya untuk memetakan perjalanan dengan berjalan kaki. Untuk mengatasi ini, kami menggunakan Rome2rio.com. Situs yang satu ini sangat bermanfaat jika kita mau berjalan dari suatu titik ke titik yang lainnya.

Sedangkan untuk mengetahui berapa besar biaya saat naik subway, lama perjalanan, lalu harus transit dimana dan gerbong dan pintu manakah yang mempermudah perpindahan jalur, kami biasa menggunakan Seoul Metro atau  smrt.co.kr. Dengan program ini kami mendapatkan gambaran sebelum kami menuju suatu tempat.

6. Download aplikasi untuk bus dan metro.
Aplikasi public transport di Metro.
Pada kunjungan kami yang kedua, karena lebih lama dibanding kunjungan yang pertama, maka kami pun men-download appyang mempermudah kami. Ada beberapa aplikasi yang kami download, yaitu Seoul Subway, Korea Subway Bus, dan Korea Tour. Keuntungan dari Korea Tour adalah dapat digunakan saat tidak ada koneksi internet.

7. Jangan malu untuk bertanya.
Seperti pepatah berkata:’malu bertanya sesat di jalan’, yang namanya jalan-jalan itu tidak boleh malu bertanya jika sudah bingung. Hal ini selalu kami terapkan. Memang akan mudah jika jalan-jalannya ke Negara tetangga yang mengerti bahasa Melayu dan Inggris. Bagaimana kalau penduduk setempat tidak mengerti bahasa Inggris?

Kata kuncinya adalah bertanyalah kepada orang, baik muda atau tua, biasanya mereka mengerti bahasa Inggris. Saat kami menuju Onemount, kami sempat bingung harus naik dari halte yang ada di tengah jalan atau yang di pinggir jalan. Kami pun bertanya kepada salah satu anak muda, dan dia pun bilang harus naik dari halte tengah jalan. Saat sudah di halte yang ada di tengah jalan pun kami bingung melihat rute bus nomor 80 berbeda dengan rute yang ada di catatan. Ternyata bus nomor 080 dan 80 itu berbeda. Untungnya supir bus, seorang ahjussi, mengerti saat kami bertanya.


Bagaimana jika sudah mempersiapkan, sudah bertanya tetapi tetap kesasar? Anggap saja kita sedang mengajak anak-anak berpetualang. Dan dari pengalaman kesasar, anak-anak pun akan menyadari kalau kesasar tidak usah panik. Tetap tenang dan cari jalan yang benar :)

Note: Untuk cerita lebih lengkap mengenai liburan kami di Seoul, beserta tips dan informasi lainnya, silakan klik link berikut ini.

Tuesday, June 12, 2018

Cara Menuju ke Nami Island


Bagi para penggemar drakor, pasti sudah tidak asing lagi mendengar nama Nami Island. Nami Island, atau Republik Naminara, merupakan salah satu tempat yang ada dan terkenal dan biasanya selalu dikunjungi. Nami Island ini awalnya hanyalah tempat yang terbentuk sebagai hasil konstruksi dari bendungan Cheongpyeong. Pulau kecil yang mempunyai keliling sepanjang 5 km ini terletak di wilayah Chuncheon-si, propinsi Gangwondo.

Nami Island saat musim dingin
Jalanan yang selalu ramai dengan turis.
Kata Nami berasal dari nama salah satu jenderal yang dimakamkan di pulau ini, yaitu jenderal Nami. Jenderal Nami merupakan tokoh pahlawan terkenal dalam sejarah Korea. Jenderal ini terkenal sebagai pahlawan yang sangat berani di medan pertempuran, dan meninggal dalam usia muda yaitu 26 tahun.
Sambutan dalam berbagai bahasa.
Pulau ini dulunya tidak begitu terkenal. Namun sejak film Winter Sonata booming, tempat ini menjadi terkenal. Choi Ji Woo dan Bae Yong Jun berhasil membuat orang jadi penasaran untuk melihat lokasi dari film Winter Sonata ini. Namun terlepas dari film Winter Sonata, tempat ini memang menarik untuk dikunjungi, dalam setiap musim yang berbeda.
Para pemeran Winter Sonata :)

Karena lokasinya yang hanya berjarak 63 km dari Seoul, banyak orang melakukan day trip menuju Nami Island. Rutenya pun cukup mudah, yaitu dari Seoul menuju ke dermaga terlebih dahulu, baru setelah itu dari dermaga menuju pulau Nami.

Dari Seoul menuju Dermaga Namiseom
1. Dengan memilih paket day trip melalui travel agent.
Banyak travel yang menawarkan paket untuk mengunjungi pulau yang cantik ini secara online, baik hanya ke Nami Island atau paket mengunjungi tempat wisata di sekitarnya. Kita tinggal menuju tempat kumpul atau ada beberapa yang mau menjemput kita di tempat kita menginap, lalu duduk manis di van hingga tempat tujuan dan mengikuti jadwal dari mereka. Tentunya dengan memilih yang ini kita lebih tidak lelah di jalan, namun ya harganya juga tidak murah.
Snowman yang siap menyambut di pintu masuk.
2. Dengan menggunakan shuttle bus
Cara yang paling mudah berikutnya adalah dengan menggunakan shuttle bus. Pihak Nami Island menyediakan shuttle bus di jam-jam tertentu di beberapa lokasi seperti Insadong, Namdaemun, dan Myeongdong. Dari lokasi yang ditentukan kita akan diantar hingga tempat tujuan. Kita dapat memilih mau one way (7.500 won untuk orang dewasa) atau mau round trip (15.000 won untuk orang dewasa). Untuk tempat dan paket yang ada, silakan buka link berikut.

Deretan pohon-pohon yang seakan menyambut kita
3. Dengan menggunakan kereta.
Cara yang termurah adalah dengan menggunakan kereta. Jika kita menggunakan kereta, maka rute yang kita gunakan adalah dari Seoulmenuju stasiun Gapyeong terlebih dahulu, baru setelah itu kita naik bus atau taxi menuju dermaga. Ada dua cara untuk menuju stasiun Gapyeong, yang pertama dengan menggunakan ITX - Cheongchun dan yang kedua dengan menggunakan subway Gyeongchun line menuju stasiun Gapyeong.

Menuju Stasiun Gapyeong
ITX – Cheongchun
ITX atau Intercity Train Expressmerupakan kereta ekspress yang menghubungkan Seoul dengan kota-kota lainnya di sekitar Seoul. Karena namanya express, berarti secara waktu tempuh akan lebih cepat dibandingkan menggunakan kereta metro pada umumnya. Tidak semua stasiun dilalui oleh kereta express ini. Untuk menuju ke stasiun Gapyeong, kita harus naik dari stasiun Yongsan atau stasiun Cheongnyangni. Jika kita memilih stasiun Yongsan, maka waktu tempuh menuju stasiun Gapyeong adalah 55 menit dengan biaya 5.200 won untuk dewasa dan 2.600 won untuk anak-anak. Sedangkan jika kita memilih naik ITX dari stasiun Cheongnyangni, waktu tempuh menuju stasiun Gapyeong adalah 40 menit dengan biaya 4.300 won dan 2.100 won untuk anak-anak. Biaya dan waktu ini belum termasuk biaya dari stasiun awal menuju stasiun Yongsan ataupun stasiun Cheongnyangni.
Untuk memesan tiketnya, dilakukan secara online di website resmi mereka.

Subway line Gyeongchun
Dibanding dengan naik ITX, cara yang ini akan lebih lama dan lebih ribet sedikit karena kita harus naik turun kereta dari stasiun awal hingga stasiun Gapyeong. Waktu tempuhnya kurang lebih 1,5 jam (dari stasiun awal) dan biayanya berkisar 2,250 won untuk dewasa dan 900 won untuk anak-anak.

Dari Stasiun Gapyeong menuju Dermaga
Dari stasiun Gapyeong, ada dua cara untuk menuju dermaga. Yang pertama adalah dengan menggunakan taksi, kurang lebih 4.000 – 5.000 won. Yang kedua dengan menggunakan Gapyeong City Tour Busdengan harga tiket 6.000 won untuk dewasa dan 4.000 won untuk anak-anak. Gapyeong City Tour Bus merupakan hop on hop off bus untuk tempat-tempat wisata disekitar Gapyeong, seperti Petite France dan Garden of Morning Calm. Jadi jika memang tujuannya sekalian mampir ke tempat-tempat tersebut, lebih baik menggunakan Gapyeong City Tour Bus.
Time table dari Stasiun Gapyeong menuju Morning Calm
Time table dari Morning Calm menuju Stasiun Gapyeong.
Dari cara-cara diatas, kita dapat memilih alat transportasi mana yang enak digunakan sesuai budget dan jumlah orang yang ikut. Tentunya ada harga ada kualitas. Kami memilih menggunakan kereta biasa menuju stasiun Gapyeong. Alasannya sederhana, dari tempat kami menginap, total waktu tempuh perjalanan hanya berbeda 15 menit dari kereta expressnamun harganya bisa beda dua hingga tiga kali lipat (belum lagi dikali jumlah orang). Apalagi dari tempat kami menginap, kami tetap harus naik turun kereta sebanyak tiga kali jika kami harus melalui Cheongnyangni.
Air mancur yang membeku saat musim dingin.
Karena hostel yang kami tempati, Step Inn Myeongdong, berada di tengah-tengah Myeongdong, maka kami mengambil rute melalui line 2 terlebih dahulu. Rute kami adalah:
1. Dari Euljiro 1-ga, ambil line 2 (hijau) menuju stasiun Wangsimni
2. Dari stasiun Wangsimni, ambil line Jungang menuju stasiun Mangu
3. Dari stasiun Mangu ambil line Gyeongchun menuju stasiun Gapyeong.
Walaupun harus turun naik kereta, namun anak-anak tetap senang. Petualangan naik turun kendaraan umum selalu menyenangkan bagi mereka. :)
Ferry menuju Nami Island
Next: Snowman Village di Nami Island 
Note: Untuk cerita lebih lengkap mengenai liburan kami di Seoul, silakan klik link berikut ini.


Bahkan tempat sabunnya pun cute banget...