Tuesday, June 16, 2020

Fungsi Grounding Pada Mobil

Fungsi Grounding Pada Mobil - Grounding adalah sistem pentanahan yang berfungsi untuk meniadakan beda potensial sehingga jika terjadi kebocoran tegangan listrik atau arus listrik akan langsung dibuang ke bumi. Dalam ilmu elektronika ground berarti sebuah titik referensi umum atau tegangan potensial sama dengan tegangan 0 (nol).

Ground bersifat relatif, karena dapat memilih titik dimana saja dalam sirkuit untuk dijadikan ground untuk mereferensi semua tegangan dalam rangkaian. Ground juga berfungsi untuk menetralisir cacat (noise) yang disebabkan oleh daya yang kurang baik, atau kualitas komponen yang tidak standar. 

Sistem grounding pada peralatan kelistrikan dan elektronika berfungsi untuk memberikan perlindungan pada seluruh sistem kelistrikan.

Fungsi grounding dalam elektronika :
  • 1. Perlindungan Dari Tegangan Tinggi
  • 2. Penstabil Tegangan
  • 3. Mengatasi Arus Yang Lebih

Fungsi Grounding Dalam Otomotif


Selain untuk meniadakan beda potensial, tetapi juga mengalirkan arus - arus ke negatif agar tidak mengakibatkan semua aliran kabel negatif tidak harus menuju aki.Tetapi dengan hanya menempelkan ke bodi agar sistem kabel kelistrikan tidak berantakan.

Mengetahui Pentingnya Sistem Grounding Pada Mobil

Dalam setiap sistem kelistrikan pastinya membutuhkan kabel ground agar alirannya lebih stabil dan sempurna. Terutama untuk kendaraan seperti mobil, kabel ground atau yang dikenal juga dengan sebutan kabel massa ini memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kinerja komponen didalamnya.

Komponen yang dimaksud bukan hanya yang berupa perangkat elektronik seperti audio saja, melainkan hingga ke pengapian, kinerja mesin terutama yang telah menggunakan komponen ECU yang sangat sensitif terhadap arus listrik.

Tanda pada mobil yang bisa menjadi indikator bahwa kabel grounding bermasalah adalah jika lampu, head dan rear lamp, fog lamp yang kondisinya masih bagus terlihat kurang terang saat menyala dan instrument lainnya yang menggunakan lampu menyala redup dan cenderung tidak stabil.
Sistem grounding = body earth di avanza veloz

Akibat Sistem Grounding Pada Mobil Bermasalah

1. Proses kerja ECU dalam mengatur mesin menjadi tidak sempurna, karena kestabilan arus listrik yang dibutuhkan ECU menjadi terganggu.

2. Pengisian aki (Accu) tidak sempurna, sehingga mudah terjadi arus drop akibat perputaran arusnya tidak berjalan dengan baik.

3. Audio System terganggu, seperti yang telah dibahas dalam artikel storing, bahwa grounding yang tidak benar atau bermasalah menjadi salah satu penyebab timbulnya storing.

4. Sistem pengapian juga dapat menjadi bermasalah dan kemungkinan bisa menyebabkan mogok, karena bagian ini juga membutuhkan grounding yang sempurna untuk menghasilkan pengapian yang baik agar mesin dapat menyala dan berjalan sempurna.

Friday, June 5, 2020

Fungsi Voltmeter Pada Motor & Cara Memasangnya

Fungsi Voltmeter Pada Motor & Cara Memasangnya - Sedikit mengingatkan saat motor dinyalakan sistem pengisian motor akan mensuplai arus listrik AC (arus bolak-balik) yang akan disearahkan dan dirubah oleh kiprok menjadi Arus DC (arus searah) untuk kemudian disimpan ke aki motor.

Fungsi Volmeter Yang Dipasang Pada Motor


Voltmeter

Saat motor belum dinyalakan (mesin mati) Accu / Aki motor yang normal memiliki tegangan sebesar 12,3 Volt - 12,6 Volt. Dan saat mesin mulai dinyalakan maka voltase atau tegangan aki menjadi 13,7 Volt.

Tegangan tersebut akan bertambah seiring dengan putaran mesin motor menjadi 14,2 Volt. Setelah motor dimatikan kembali maka akan terjadi tegangan jatuh (drop voltase) pada Aki.

Jika drop voltase pada aki memiliki tegangan di bawah 12,3 Volt, maka ada indikasi umur pemakaian aki tersebut tidak akan bertahan lama.

Dan jika tegangan aki melebihi 14,2 Volt saat mesin menyala itu menandakan aki overcharge. Untuk mengetahui kondisi aki motor itulah maka dipasang voltmeter.

Selain sebagai aksesoris tambahan motor, voltmeter ini merupakan panel yang bekerja untuk memantau tegangan listrik (Volt) pada Accu / Aki motor. Artinya voltmeter ini berfungsi sebagai alat ukur untuk mengetahui besar tegangan (volt) aki motor.

Cara Memasang Voltmeter Pada Motor

Volmeter ada 2 jenis yaitu, voltmeter analog dan voltmeter digital, voltmeter yang biasa dipasang pada motor biasanya menggunakan voltmeter digital 2 kabel.

Voltmeter ini hanya menggunakan 2 buah kabel sebagai input untuk mengukur tegangan (volt). Jenis ini sangat praktis karena hanya terdapat 2 buah kabel pada voltmeter. Dengan volmeter jenis ini, pekerjaan pemasangan voltmeter menjadi lebih mudah.

Cara pasang voltmeter 2 kabel ke motor motor honda

  • 1. Pada motor honda, warna kabel hitam voltmeter dipasang ke warna kabel hitam kunci kontak.
Warna kabel hitam pada kunci kontak motor honda digunakan sebagai kabel arus out put (arus yang keluar) dari positif aki, aksesoris menyala saat kunci kontak pada posisi ON.
Pemasangan warna kabel merah volt meter pada motor honda

  • 2. Sedangkan kabel warna hitam pada volmeter dipasang ke ground / body motor.

Cara pasang voltmeter ke motor yamaha

  • 1. Pada motor yamaha warna kabel hitam voltmeter dipasang ke kabel kunci kontak warna merah.
  • 2. Dan kabel warna hitam pada volmeter dipasang ke ground / body motor.

Secara umum warna kabel merah dari voltmeter dipasang ke kabel positif (+) kunci kontak. Warna kabel hitam voltmeter ke ground / body motor. 

Jika kedua kabel tersebut langsung dihubungkan ke terminal Accu / Aki motor, maka voltmeter akan tetap menyala meskipun saat kontak pada posisi OFF.

Friday, May 29, 2020

Mengenal Satuan - Satuan Listrik

Mengenal Satuan - Satuan Listrik
Mengenal Satuan - Satuan Listrik - Satuan adalah acuan yang digunakan untuk memastikan kebenaran pengukuran atau sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran.

Macam - Macam Satuan Listrik


1. Volt (V)

Tegangan listrik (Electric Voltage) merupakan jumlah energi yang dibutuhkan untuk memindahkan unit muatan listrik dari tempat satu ke tempat lainnya. Tegangan listrik dinyatakan dalam satuan Volt.

Tegangan listrik juga sering dianggap sebagai gaya mendorong yang menyebabkan perpindahan elektron dari titik yang satu ke titik yang lain melalui perantara konduktor.

Dimana semakin besar tegangan yang diberikan, maka semakin kuat pula dorongan yang dilakukan oleh elektron didalam suatu rangkaian listrik.

Berdasarkan ukuran beda potensialnya,  tegangan listrik dibedakan menjadi 4 tingkatan, yaitu :
  • Tegangan listrik ekstra rendah (ekstra low voltage)
  • Tegangan listrik rendah (low voltage)
  • Tegangan listrik tinggi (high voltage)
  • Tegangan listrik ekstra tinggi (Exstra high voltage)

Berdasarkan aliran arusnya, tegangan listrik dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

a. Tegangan Listrik AC (Tegangan Bolak-Balik)

Tegangan AC (Alternating Current) merupakan tegangan listrik bolak - balik. Tegangan AC ini memiliki dua jenis yaitu single phase dan juga tripel phase.

Tegangan AC single phase merupakan jenis tegangan AC yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti namanya, tegangan AC single phase ini hanya memiliki satu phase dan ground / netral. Contoh sumber tegangan AC : Listrik rumah tangga dari PLN, Genset, Dinamo sepeda, Altenator pada mobil dan sepeda motor.

b. Tegangan Listrik DC (Tegangan Listrik Searah)

Tegangan listrik DC (Direct Current) merupakan tegangan listrik searah. Tegangan DC memiliki notasi atau tanda titik negatif di ujung satu dan notasi postif diujung yang lainnya.

Pemasangan tegangan DC harus benar letak antara kedua kutubnya. Karena jika terdapat kesalahan dalam pemasangan atau cara memasangnya yang terbalik, maka dapat mengakibatkan kerusakan pada kedua bagian ini. Contoh sumber tegangan DC diantaranya : Elemen volta, Baterei, Accu / Aki, Solar cell, Adaptor maupun power supply.

Dan pengaplikasian tegangan DC banyak di temui pada berbagai peralatan elektronik. Contohnya : Handphone, Sepeda motor, Mainan, Remote, Pemutar musik portabel dan sebagainya.

2. Ampere (A)

Ampere adalah satuan yang menyatakan kuat arus listrik yang mengalir melalui penghantar selama satu detik. Semakin besar daya yang dibutuhkan oleh elektronik, maka semakin besar pula kuat arus yang dibutuhkannya. Elektronik membutuhkan kuat arus antara 500mA hinga 5A.

3. Ohm (O)

Ohm adalah besar hambatan yang terjadi pada sebuah penghantar, alat listrik, maupun elektronik. Setiap elektronik memiliki hambatan listrik. Semakin besar hambatan listrik (O), semakin besar pula arus yang dibutuhkan (A) untuk menggerakannya. Sebuah kabel listrik normal memiliki hambatan listrik yang cukup kecil, atau bisa dikatakan nol.

Elektronik memiliki hambatan listrik yang cukup besar, sekitar 1O hingga lebih dari 500O. Hambatan listrik pada penghantar diperanguhi olah banyak hal, terutama suhu, sehingga besar hambatan dalam elektronik dapat berubah-ubah bergantung pada keadaan suhunya

4. Watt (W)

Watt, watt hour & kilo watt hour adalah besar daya yang dibutuhkan sebuah elektronik untuk beroperasi. Dalam listrik rumah tinggal, total penggunaan daya ini dibatasi, yaitu 220W, 450W, 900W, 1300W, dan sebagiannya bergantung pada jumlah yang diajukan PLN. Setiap elektronik membutuhkan daya untuk beroperasi, bergantung pada fungsi dan penggunaannya, berkisar antara 15 hingga 500 watt untuk peralatan rumah tangga.

Elektronik yang menghasilkan energi gerak dan atau panas (seperti strika, kompor listrik, AC, ataupun pompa air) membutuhkan daya yang besar. Penggunaan alat - alat yang berkategori ini dihemat untuk menekan jumlah tagihan rekening listrik. Penggunaan sebuah daya listrik selama 1 jam disebut watt hour (Wh).

Misal, sebuah lampu 10 watt menyala selama 1 jam maka membutuhkan daya sebesar 10 Wh. Satu kWh (kilo watt hour) setara dengan 1000 Wh. Menurut satuan inilah, PLN menghitung jumlah tagihan listrik, yaitu dengan menghitung total jumlah kebutuhan daya listrik (kWh) yang dipakai selama satu bulan.

Elektronik yang berbasis kumparan dan tabung memiliki daya awal yang lebih tinggi, tetapi berangsur s angsur turun setelah beberapa waktu. Elektronik dalam kategori ini diantaranya lemari es, AC dan TV.

Selain itu, elektronik yang bekerja terus menerus menjadi panas, termasuk kabel yang terlalu kecil penampangnya, akan menyedot daya lebih besar dari yang seharusnya. Lebih baik menggunakan perabotan berbasis tabung dan kumparan secara lama daripada sering di-on/off-kan.

5. VA (volt amprere) & kVA (kilo volt ampere)

Volt Ampere dan Kilo Volt Ampere adalah hasil kali tegangan dengan arus listrik. watt juga sering disebut dengan volt ampere (VA). 1 watt sama dengan 1 VA, sedangkan 1 kVA sama dengan 1000 VA, sama dengan 1000 watt.

Tetapi dalam kenyataan pemakaian, hanya bisa dimanfaatkan sebesar 800 watt dengan asumsi Cos Phi 0.8 (rugi-rugi daya). VA berbeda dengan V ataupun A saja. VA menyatakan satuan daya listrik, sedangkan V saja menyatakan jumlah tegangan listrik dan A saja menyatakan kuat arus listrik.

6. Hz (hertz)

Hertz atau frekuensi secara umum dapat diartikan sebagai jumlah kemunculan suatu kejadian yang berulang pada suatu jangka waktu tertentu. Frekuensi didefinisikan sebagai jumlah periode gelombang yang terjadi selama 1 detik mengacu pada SI, satuan frekuensi adalah hertz-jumlah siklus perdetik. Nama ini diberikan sebagai penghargaan kepada Heinrich R. Hertz atas kontribusinya pada bidang gelombang elektromagnetik.

Saturday, May 23, 2020

Warna Kabel Kiprok Mega Pro Beserta Fungsinya

Warna Kabel Kiprok Mega Pro Beserta Fungsinya - Kiprok atau regulator berfungsi sebagai penyetabil arus dan tegangan dari spul sebelum dialirkan ke Accu (aki) motor. Karena arus yang masuk ke Accu tidak boleh terlalu besar atau terlalu kecil.

Kiprok pada motor dengan sistem pengapian CDI - DC merupakan komponen yang penting. Karena sistem pengapian CDI - DC mengandalkan arus dari Accu motor. Dan sistem pengapian yang terdapat pada mega pro primus ini menganut sistem pengapian CDI - DC.

Meskipun jika tidak menggunakan Accu mesin motor tetap dapat menyala. Tetapi jika kondisi tersebut dibiarkan terus - menerus maka dapat cepat merusak sistem kelistrikan yang terdapat pada motor.

Sistem kelistrikan pada motor mega pro yang akan cepat rusak apabila tanpa aki adalah unit CDI, hal tersebut dikarenakan sistem pengapiannya CDI - DC, yang mana input arus nya dihasilkan dari Accu.

Perbedaan kabel kiprok motor mega pro ini dengan kiprok motor lain :
  • 1. Terdapat 5 kabel kiprok.
  • 2. Arus dari spul menuju kiprok hanya untuk pengisian (full ware).
  • 3. Mungkin warna kabelnya berbeda dengan warna kabel kiprok motor honda yang lain.

Untuk mengetahuinya warna kabel kiprok motor dan fungsinya telah dibahas disini.

Warna Kabel Kiprok Honda Mega Pro Beserta Fungsinya


Kabel Kiprok Mega Pro

1. Warna Kabel Kuning
Warna kabel kuning berfungsi untuk pengisian dari spul (stator coil).

2. Warna Kabel Kuning 
Warna kabel kuning yang ke-2 ini sama dengan warna kabel kuning ke-1 yaitu digunakan sebagai pengisian dari spul.

3. Warna Kabel Merah
Warna kabel merah ke Accu 12 Volt dan ke kunci kontak.

4. Warna Kabel Hitam
Warna kabel hitam ke beban / lampu, klakson starter dll.

5. Warna Kabel Hijau 
Warna kabel hijau digunakan untuk massa ( - ) / body motor.

Saturday, May 9, 2020

Warna Kabel Kiprok Motor Beserta Fungsinya

Warna Kabel Kiprok Motor Beserta Fungsinya  - Kiprok atau regulator berfungsi sebagai komponen penyetabil arus listrik dari spul ke accu (aki) motor. Tegangan listrik dan Arus listrik yang masuk ke aki motor sudah di sesuaikan dengan kapasitas volt dan ampere yang terdapat pada sepeda motor, umumnya sistem kelistrikan motor yang terdapat di indonesia adalah 6 volt dan 12 volt.

Fungsi kiprok yang kedua yaitu sebagai pengubah arus listrik AC (Bolak - Balik) dari spul motor menjadi arus DC (Searah). Arus DC ini yang kemudian di gunakan untuk pengisian (cas) aki motor. Arus yang sudah tersimpan dalam aki kemudian di gunakan untuk kebutuhan beban pada motor, seperti : klakson, lampu sein, elektrik stater, lampu utama, dan lampu kontrol & speedo meter motor.

Soket dan warna kabel kiprok antara merek motor satu dengan merek motor lainnya berbeda, misalnya soket dan warna kabel kiprok pada motor Honda berbeda dengan motor Yamaha. 

Tetapi pada merek motor dengan pabrikan yang sama, warna kabel kiprok ini memiliki kesamaan. Karena di era karburator merek motor dengan pabrikan sama, semua warna kabel memiliki fungsi yang sama.

Contonya, kabel kiprok warna kuning pada motor Honda Grand berfungsi untuk penerangan, dan pada motor Honda Mega Pro kabel warna kuning juga berfungsi untuk penerangan / lampu.

Contoh kedua, kabel kirpok warna hitam pada motor Yamaha Jupiter befungsi untuk kabel massa, dan pada motor Yamaha Mio kabel hitam juga berfungsi untuk kabel massa / body. Saya harap penjelasan saya tadi mudah untuk anda pahami.

Warna Kabel Kiprok Motor Honda, Yamaha, Kawasaki, Suzuki Dan Fungsinya


1. Warna Kabel Kiprok Motor Honda

Kabel Kiprok Motor Honda
  • Warna kabel merah berfungsi untuk Baterai atau Accu 12 volt (+).
  • Warna kabel kuning berfungsi untuk lampu utama.
  • Warna kabel putih berfungsi untuk spul pengisian.
  • Warna kabel hijau berfungsi untuk massa (-) / bodi motor.

2. Warna Kabel Kiprok Motor Yamaha

Kabel Kiprok Motor Yamaha
  • Warna kabel merah berfungsi untuk Baterai atau Accu 12 volt (+).
  • Warna kabel kuning untuk beban / lampu.
  • Warna kabel putih berfungsi untuk spul pengisian.
  • Warna kabel hitam berfungsi untuk massa (-) / bodi motor.

3. Warna Kabel Kiprok Motor Kawasaki

Kabel Kiprok Motor Kawasaki
  • Warna kabel putih - garis hitam ke (+) positif Accu motor.
  • Warna kabel kuning untuk beban / lampu.
  • Warna kabel biru - garis putih untuk pengisian (cas) Accu / Aki motor.
  • Warna kabel hitam - garis kuning berfungsi untuk massa (-) / bodi motor.

4. Warna Kabel Kiprok Motor Suzuki

Kabel Kiprok Motor Suzuki
  • Warna kabel merah ke terminal (+) positif Accu / Aki motor.
  • Warna kabel kuning - garis putih untuk beban / lampu.
  • Warna kabel putih - garis merah untuk pengisian Accu motor.
  • Warna kabel hitam - garis putih untuk massa (-) / bodi motor.

Wednesday, April 29, 2020

Macam - Macam Lampu Indikator Dashboard Mobil

Macam - Macam Lampu Indikator Dashboard Mobil - Ada cukup banyak lampu indikator yang terdapat pada mobil, banyak sedikitnya lampu indikator ini berbeda - berbeda pada setiap merek mobil.

Beberapa Lampu Indikator Pada Dashboard Mobil Yang Penting Untuk Diketahui


1. Indikator Check Engine Atau MIL (Malfuction Indicator Lamp)


Salah satu lampu indikator mobil yang paling penting untuk diketahui adalah lampu check engine atau lampu MIL (Malfunction Indicator Lamp). Jika mobil dalam keadaan normal, saat kunci kontak ON (mesin mati) lampu indikator ini akan menyala.

Dan setelah kunci kontak ON mesin hidup maka lampu check engine ini akan mati, tetapi ketika mesin sudah hidup indikator check engine tetap menyala, ada indikasi malfungsi atau kerusakan pada mesin mobil  yang harus segera dicek menggunakan scantool.

2. Indikator Seatbelt (Sabuk Pengaman)


Ketika sabuk pengaman belum digunakan oleh pengemudi atau penumpang, maka lampu ini akan menyala. Pada mobil keluaran terbaru, indikator ini bukan hanya berupa lampu, tetapi juga suara yang terdengar cukup nyaring. Selama pengemudi / penumpang belum memasang safety belt, suara peringatannya pun akan terus berbunyi.

3. Indikator SRS Airbag System


Jika terdapat lampu indikator bertuliskan �SRS� atau gambar orang duduk memangku sebuah bulatan, maka artinya mobil tersebut sudah dilengkapi dengan pengaman pendukung berupa Airbag System. Airbag akan mengembang ketika mobil mengalami benturan yang cukup keras, airbag berfungsi untuk melindungi pengemudi & penumpang mobil ketika mobil tabrakan.

Airbag terdapat banyak tipe, diantaranya : airbag depan, airbag tirai & airbag samping. Biasanya sistem airbag dilengkapi dengan modul atau ECU (Electronic Control Unit) sendiri yang digunakan untuk mengatur sistem airbag ini.

Jika lampu indikator ini menyala artinya terjadi malfungsi pada sistem airbag mobil. Segera lakukan scanning untuk cek penyebab lampu indikator ini menyala agar sistem airbag mobil dapat berfungsi dengan normal.

4. Indikator Bahan Bakar


Lampu indikator ini berfungsi untuk mengingatkan pengemudi ketika bahan bakar didalam tanki bahan bakar tinggal sedikit, dalam keadaan seperti ini mobil akan tetap masih berjalan.

Karena saat lampu indikator bahan bakar mulai nyala, didalam tanki bahan bakar masih menyimpan 3 - 6 liter bensin, jumlah tersebut dapat berbeda - beda pada setiap merek mobil. Tetapi jika terlalu lama bahan bakar tidak segera isi maka yang terjadi mobil bisa mati mendadak karena kehabisan BBM.

5. Indikator Suhu Mesin


Jika pengemudi atau pemilik kendaraan mengabaikan indikator suhu atau temperatur mesin pada dashboard mobil, mesin mobil bisa kapan saja mengeluarkan asap akibat mesin overheat. Maka dari itu pening untuk selalu memperhatikan indikator suhu mesin setiap saat.

Ketika indikator suhu menunjukkan warna kuning atau orange, artinya temperature mesin masih dalam keadaan sedang. Tetapi ketika indikator menunjukkan warna merah, pengemudi patut untuk segera menepikan kendaraan dan mematikan mesin.

6. Indikator CHG


Aki / Accu merupakan salah satu komponen penting pada mobil utamanya pada sistem pengisian sebuah kendaraan. Jika tidak terjadi kondisi yang tak normal pada sistem pengisian maka seluruh sistem kelistikan yang menggunakan aki sebagai sumbernya maka tidak akan dapat menyala.

7. Indikator Pintu


Lampu indikator pintu ini akan menyala  saat ada pintu yang masih belum tertutup dengan rapat. Maka perlu untuk selalu menutup pintu mobil dengan benar & rapat, karena jika pintu tertutup tidak sempurna dapat membahayakan.

8. Indikator ABS (Antilock Braking System)


Lampu indikator ABS umumnya bertuliskan ABS yang menunjukkan kondisi fitur sistem rem ABS (Antilock Braking System) yang terdapat pada kendaraan. 

Lampu indikator ini hanya terdapat padam obil yang sudah menggunakan sistem rem ABS. Jangan abaikan jika indikator ABS terus menyala,  hal ini memberikan isyarat bahwa ada masalah pada fitur ABS mobil yang harus segera dilakukan pengecekan pada sistemnya.

9. Indikator Hand Brake / Parking Brake


Hand brake (rem tangan) atau parking brake (rem parkir) adalah rem yang digunakan ketika mobil berhenti, hal ini digunakan untuk menjaga agar mobil tetap pada posisinya dan tidak bergerak. Indikator ini akan menyala untuk mengingatkan pengemudi bahwa tuas rem tangan (hand brake) masih bekerja dan belum dikembalikan pada posisi bebas.

10. Indikator EPS (Electric Power Steering)


Indikator EPS (Electric Power Steering) berfungsi untuk memperingatkan pengemudi atau pemilik kendaraan bahwa telah terdapat malfungsi pada sistem kemudi power steering.

Dalam kondisi normal saat kunci kontak mulai ON, lampu indikator ini akan menyala dan kemudian mati setelah mesin mulai hidup. Tetapi ketika terdapat malfungsi pada sistem kemudi power steering, indikator EPS akan tetap menyala saat mesin hidup.

11. Indikator TPMS (Tyre Pressure Monitoring System)


Indikator TPMS ini terdapat pada mobil keluaran terbaru, indikator tekanan ban menyala ketika tekanan angin ban pada beberapa ban mobil berkurang. Kurangnya tekanan angin pada ban dapat berakibat borosnya penggunaan bahan bakar, sampai menyebabkan kecelakaan akibat ban selip di jalanan yang basah. 

Jika tekanan ban berkurang segera mungkin untuk tambah angin. Penting untuk diingat, ban yang kempes jika digunakan saat jarak tempuh kendaraan jauh atau terlalu cepat maka ban dapat  rusak secara permanen.

12. Indikator Oli Pelumas


Kondisi oli pelumas mesin mobil dapat diketahui melalui indikator oli pelumas pada kendaraan, hal ini dilakukan agar pemilik kendaraan tidak lupa untuk mengganti atau menambah oli pelumas. Perhatikan indikator oli pelumas tersebut baik-baik, jika indikatornya menyala warna merah, segera lakukan penambahan atau penggantian oli pelumas.

Tuesday, April 14, 2020

Mode Operasi Pada ECU (Electronic Control Unit)

Mode Operasi Pada ECU (Elektronic Control Unit) - Ecu merupaka sistem pengontrol yang terdapat pada mobil EFI berisi rangkaian elektronika dan software.

    Berikut Mode - Mode Operasi Pada ECU (Elektronic Control Unit) :

    1. Mode Start
    a. Ketika kunci kontak pertama kali ke posisi ON :

    ECU mensuplai tegangan 12 volt ke relai pompa bensin selama 2 detik dengan cara memassakan arus pengendali relay. Akibatnya pompa bensin dapat membangun tekanan dalam sistem bahan bakar.

    Jika mesin tidak perputar, tidak akan ada pembangkitan tegangan referensi oleh ECU. Rangkaian pengendali relai pompa bensin tidak dimassakan untuk mematikan / off- kan pompa.

    b. Sebelum mesin berputar saat kunci kontak ON, ECU menerima sinyal untuk pembacaan-pembacaan data seperti :
    • Temperatur air pendingin
    • Temperatur udara masuk
    • Tekanan atmosfer (MAP/BARO) atau massa udara dari MAF Sensor dan posisi katup gas untuk menentukan perbandingan campuran udara bensin yang pertama.  

    c. Selama mesin berputar waktu start :

    ECU mengirim pulsa ke injektor berdasarkan pulsa referensi rpm. Jika temperatur air pendingin rendah, lebar pulsa injektor diperpanjang dan terjadilah pengayaan perbandingan campuran udara-bensin.

    Jika temparatur air pendingin naik, lebar pulsa menjadi lebih pendek dan perbandingan campuran udara-bensin menjadi lebih kurus. Pada waktu start perbandingan udara-bensin ditentukan oleh ECU berkisar dari 1.5:1 pada 36 derajat C (-38F) sampai 14.7:1 pada 94 derajat C (202F)

    Catatan :
    • Mode start normal injektor menyemprotkan bensin mengikuti prosedur di atas selama katup gas menutup penuh.
    • Jika trotel dibuka, biarpun kecil, perbandingan campuran udara-bensin akan berubah.

    2. Mode Pembersih Saat Banjir Bensin 
    Jika mesin banjir bensin, pengemudi dapat menekan pedal gas sebesar 80% atau lebih besar untuk mengaktifkan Mode Pembersih Saat Banjir, agar lebih mudah meyakinkan bahwa katup gas telah dibuka 80% untuk mengaktifkan mode ini maka dapat dilakukan dengan menekan pedal gas secara penuh ke lantai (katup gas akan terbuka penuh).

    Pada waktu katup gas terbuka penuh dan putaran mesin dibawah 600 rpm (saat start) maka ECU memberikan pulsa injektor dengan perbandingan campuran udara-bensin 20:1. Bahkan memungkinkan pula beberapa saat injektor akan menghentikan penyemprotan secara total/ECU mematikan pulsa-pulsa injektor.   

    3. Run Mode (Mode Jalan) 
    Mode Jalan mempunyai 2 kondisi : Loop Terbuka (open loop) dan Loop Tertutup (closed loop). 

    4. Open Loop (Loop Terbuka) 
    Ketika mesin dihidupkan/distart pertama kali, sistem adalah dalam loop terbuka, ECU tidak menggunakan sinyal oksigen sensor, sebagai pengganti ECU menghitung rasio campuran udara- bensin dari sensor-sensor TP, ECT, MAP/MAF, IAT dan CKP. 

    Sistem akan berjalan dalam loop terbuka sampai kondisi-kondisi berikut ditemui :

    Tegangan keluar oksigen sensor bervariasi, suhu mesin sudah mencapai temperatur kerja dan oksigen sensor telah mengirimkan sinyal secara akurat ke ECU. Sensor air pendingin mesin telah mengirimkan sinyalnya ke ECU dan suhu kerja mesin telah tercapai.

    Lamanya waktu setelah start sudah tercapai, besaran waktu ini telah disimpan dalam data software memeori ECU sedemikian rupa dan disesuaikan dengan keadaan operasional mesin saat itu.

    5. Closed Loop (Loop Tertutup) 
    Ketika sinyal O2 Sensor, sensor temperatur air pendingin (ECT) dan kondisi-kondisi operasional mesin sudah bekerja sesuai dengan data pada software closed loop, maka ECU berubah ke loop tertutup. Loop tertutup berarti ECU memeriksa dan memperbaiki rasio campuran udara-bensin berdasarkan perubahan sinyal tegangan dari O2 Sensor (Oksigen sensor). 

    Bila sinyal O2 Sensor di bawah 450 mV, ECU akan menaikkan lebar pulsa injektor untuk memperkaya pernadingan campuran udara-bensin, ketika tegangan sinyal O2 Sensor naik di atas 450 mV, ECU mengurangi lebar pulsa injektor membuat perbandingan campuran lebih kurus. 

    Pada loop tertutup sensor yang lain tetap bekerja sebagaimana mestinya untuk memberikan input pada ECU.   Dengan kekonstanan pengindraan oksigen yang terkandung dalam gas buang, ECU dapat mempertahankan perbandingan campuran udara-bensin mendekati rasio ideal 14.7:1 (stokiometrik), agar katalitik konverter dapat bekerja secara effisien.   

    6. Semi-Loop Tertutup 
    Guna meningkatkan penghematan bensin, dalam beberapa tipe ECU, sub-mode loop tertutup diprogramkan. Sub-mode ini disebut semi-loop tertutup, terjadi selama pengendaraan di jalan raya kecepatan tinggi dan beban mesin ringan. ECU mengatur bensin lebih kurus dari 14.7:1.

    Converter Protection Mode (Mode Perlindungan Katalitik Konverter) ECU memonitor secara konstan operasional mesin melalui input-input seperti oksigen sensor, dan kondisi-kondisi perkiraaan yang dapat menyebabkan katalitik konverter mencapai temperatur yang berkelebihan. Jika ECU menemukan bahwa kondisi panas lanjut konverter terjadi, sistem kembali ke loop terbuka, dan memperkaya campuran bensin yang dapat mendinginkan konverter.  

    7. Acceleration Enrichment Mode (Mode Akselerasi Percepatan) 
    Ketika katup gas dibuka dengan cepat atau akselerasi, pembukaan katup gas ini akan menyebabkan penambahan secara simultan tekanan dalam manifold absolute pressure (MAP) atau massa udara (MAF) dan juga terjadi perubahan yang cepat pada sudut katup gas. 

    Penyemprotan bensin harus ditingkatkan untuk mengimbangi udara yang berlebih juga untuk respon perubahan tiba-tiba sinyal TP dan MAP/MAF, lalu ECU mengatur pulsa injektor yang lebih panjang agar campuran tidak menjadi kurus.   

    8. Decceleration Enleanment Mode (Mode Pengurangan Kecepatan) 
    Ketika mesin menurunkan kecepatan, campuran udara-bensin yang lebih kurus dibutuhkan guna mengurangi emisi hidrokarbon (HC) dan karbon monoksida (CO). ECU menerika data pengurangan tekanan atau massa udara dari MAP/MAF Sensor dan pengurangan posisi sudut katup gas (TP sensor) untuk menghitung dan pengurangan /penurunan dalam lebar pulsa injektor. 

    Pengurangan kecepatan mungkin sebagian atau secara penuh atau pengemudi mungkin tiba-tiba mengembalikan katup gas pada posisi akselerasi atau posisi idel ECU akan dapat menyesuaikan dengan tepat waktu dari segala operasional tersebut. 

    Apabila pengurangan kecepatan sampai katup gas pada posisi tertutup, ECU menyensor/mengindera bahwa pengemudi bermaksud ke mesin kembali ke putaran idel, penyemprotan bensin mungkin diputus sama sekali (pengurangan kecepatan dengan pemutusan injeksi) jika mendekati putaran idel kembali penyemprotan bensin dilakukan lagi agar putaran idel dapat dipertahankan   

    9. Fuel Cut-Off Mode (Mode Pemutusan Bensin) 
    Salah satu tujuan pemutusan bensin adalah untuk menghentikan penyemprotan bensin dari mesin selama kondisi-kondisi pengurangan kecepatan, misalnya ketika pengemudi melepas pedal gas dan kecepatan kendaraan masih relatif tinggi, maka ECU akan memutuskan penyemprotan bensin, misalnya saat menutun, atau jalan datar tapi pengemudi tiba-tiba tidak menekan pedal gas.

    ECU mungkin juga diprogram untuk memutuskan aliran bensin untuk alasan keamanan ketika mesin belum mencapai putaran maksimum (speed limiter), nilai putaran maksimum ini berbeda pada setiap mesin kendaraan. 

    Pemutusan bensin juga terjadi ketika pengapian dimatikan �OFF�, tanpa pulsa-pulsa referensi pengapian dari CKP Sensor, ECU tidak mengaktifkan injektor dan tidak ada bensin yang disemprotkan untuk mencegah dieseling atau run-on.   

    10. Selective Fuel Cut-Off (Pemutusan Bensin Selektif) 
    Adakalanya pemutusan bensin selektif digunakan dalam beberapa penerapan untuk pengaturan torsi mesin dan perlindungan mesin dari kerusakan. Dalam penerapan ini ECU dapat mematikan injektor apabila terjadi kondisi-kondisi seperti di bawah ini; Torque management enabled (pengaturan torsi); digunakan untuk mengurangi torsi selama transmisi berganti kecepatan. 

    Traction Control Enabled (kontrol traksi) : terjadi untuk mengurangi torsi saat pengereman. High Coolant Condition (kondisi sistem pendingin kurang sempurna) - melindungi mesin over heating, jika tidak ada bensin diinjeksikan ke silinder-silinder tertentu, sedikit panas dibangkitkan akan dapat mengurangi temperatur air pendingin. 

    11. Backup Mode 
    Dalam mode ini ECU bekerja melalui kalibrasi data internal yang memungkinkan ECU untuk menjalankan mesin dengan hanya melalui input-input rpm, posisi katup gas dan temperatur air pendingin untuk merubah penghitungan penyemprotan bensin. Peristiwa ini hanya terjadi saat ECU tidak dapat menerima secara normal masukan data dari sensor yang lain, meskipun demikian mesin masih dapat hidup meskipun engine check lamp ( MIL) menyala.   

    12. Mode Koreksi Tegangan Baterai 
    ECU yang cerdas juga dapat bekerja dan menyesuaikan diri dengan tegangan baterai hal ini diesebut dengan Mode Koreksi Tegangan Baterai, ECU akan mengoreksi kerja untuk mengimbangi variasi-variasi tegangan baterai ke pompa bensin dan injektor, ECU mengubah lebar pulsa pembukaan injektor guna mengkoreksi tegangan yang bervariasi pada baterai. 

    Ketika tegangan baterai turun, pompa bensin melambat dan volume bensin turun. untuk mengimbanginya, ECU menambah lebar pulsa injektor. Mode koreksi tegangan baterai ini selalu bekerja dengan akurat pada setiap kondisi operasional mesin. ECU juga melakukan mode ini saat tegangan baterai rendah waktu putaran idel atau mesin distart, ECU juga mengatur arus primer dengan penambahan waktu sudut dwell, agar kemampuan percikan bunga api pada busi tetap stabil meskipun tegangan baterai berubah.

    Monday, April 6, 2020

    Mengetahui Sambungan Kabel Kelistrikan Menggunakan Test Pen DC

    Mengetahui Kabel Kelistrikan Menggunakan Test Pen DC - Saat dirumah ketika terdapat masalah pada kelistrikan rumah, maka diperlukan alat test pen listrik AC (Arus Searah) 220V untuk cek sumber tegangan pada kabel / stop kontak. 

    Lain halnya ketika pada mobil & motor, Pada kendaraan kabel - kabel biasanya diikat menjadi satu & pasti mebuat sulit untuk menelusuri kabel / mengetahui kabel yang terhubung dengan kutub positif (+) atau kutub negatif (-).

    Umumnya kendaraan menggunakan tegangan DC (Arus Bolak - Balik) 12V sehingga memerlukan test pen khusus yang sedikit berbeda dari test pen AC (Arus Searah). Test pen ini biasa disebut dengan Test pen DC.

    Untuk mempermudah pekerjaan ketika cek kabel kelistrikan maka digunakanlah
    test pen DC ini. Pada test pen DC terdapat lampu yang akan menyala jika salah satu ujung test pen terhubung dengan kutub (+) dan ujung lainnya terhubung dengan kutub (-).
    Test Pen DC

    Biasanya test pen jenis ini digunakan untuk kelistrikan 12volt, tetapi ada juga yang menjual testpen yang bisa digunakan untuk 6v-12v karena pada sistem kendaraan baru output dari ECU bisa jadi kurang dari 12volt. Tetapi prinsip untuk menggunakannya tetap sama.

    Cara Mencari Kutub Positif (+) Atau Negatif (-) Kabel Kelistrikan :

    1. Untuk mencari kutub positf (+)
    • Pasang / jepit salah satu ujung test pen DC ke body / baut yang terpasang pada body kendaraan atau pasang pada kutub negatif  (-)
    • Sentuhkan ujung test pen lainnya pada tembaga kabel. Perhatikan gambar dibawah ini :
    Mencari Kutub Positif (+)

    • Jika test pen menyala, maka itu adalah kabel positif (+).

    2. Untuk mencari kutub negatif (-) 
    • Pastikan dulu salah satu ujung test pen sudah terpasang pada kutub positif (+)
    • Sentuhkan ujung test pen lainnya pada tembaga kabel. Perhatikan gambar dibawah ini :
    Mecari Kutub Negatif (-)

    • Jika test pen menyala, bisa dipastikan itu adalah kabel negatif (-).

    Friday, April 3, 2020

    Mengenal Besaran - Besaran Listrik

    Mengenal Besaran - Besaran Listrik
    Mengenal Besaran - Besaran Listrik - Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, besaran dinyatakan dengan angka atau nilai, dan  setiap besaran pasti memiliki satuan. Contoh besaran adalah seperti Tegangan, Arus listrik, Hambatan, Frekuensi dan Daya Listrik. Standar yang digunakan pada umumnya adalah SI  yaitu Standard Internasional.

    Berikut Jenis - Jenis Besaran Listrik


    1. Tegangan Listrik

    Tegangan listrik yaitu perbedaan potensial listrik antara 2 titik dalam rangkaian kelistrikan, tegangan listrik dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.

    Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.

    2. Arus Listrik

    Arus listrik dapat mengalir pada suatu penghantar listrik (konduktor), arus listrik terjadi ketika dua kutub yang bermuatan listrik berbeda pada suatu sumber listrik dihubungkan menggunakan suatu bahan konduktor.

    Arus listrik terjadi akibat beda potensial (tegangan listrik) antara kedua kutub dengan muatan listrik yang berbeda. Arus listrik mengalir dari medan listrik dengan potensial yang lebih tinggi ke medan listrik dengan potensial lebih rendah.

    Ada 2 jenis arus Listrik :
    • Arus DC (Direct Current), aliran listrik yang arahnya tetap disebut aliran listrik searah (DC)
    • Arus AC (Alternating Current), aliran listri yang tidak tetap sering disebut aliran listrik bolak-balik (AC)

    3. Hambatan Listrik / Restitansi

    Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik misalnya resistor dengan arus listrik yang melewatinya. Resistansi atau hambatan listrik pada suatu konduktor atau benda listrik diukur dalam satuan Ohm

    4. Muatan Listrik 

    Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik. Simbol Q sering digunakan untuk menggambarkan muatan.

    Sistem satuan internasional dari satuan Q adalah coloumb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun elektron (muatan negatif).

    Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan).

    5. Kapasitansi

    Kapasitans adalah kemampuan sutau perangkat untuk menampung atau menyimpan muatan listrik. Umumnya, kapasitansi ditemukan dalam medan elektromagnetik paling umum dari piranti penyimpanan muatan adalah sebuah kapasitor dua lempeng/pelat/keping.

    6. Induktasi

    Iduktansi adalah muatan yang dihasilkan oleh kumparan yang mempengaruhi perubahan nilai arus yang mengalir di dalamnya. Jadi setiap perubahan nilai arus listrik yang diterapkan pada sebuah kumparan/induktor akan menghasilkan tegangan induksi.

    Satuan induktansi adalah Henry atau disingkat �H� dan kumparan/koil dikatakan memiliki induktansi 1H jika tegangan 1V diinduksikan pada kumparan tersebut dengan perubahan arus listrik 1A/s di dalamnya.

    7. Daya Listrik

    Daya Listrik adalah jumlah energi yang diserap atau dihasilkan dalam sebuah sirkuit/rangkaian. Sumber Energi seperti Tegangan listrik akan menghasilkan daya listrik sedangkan beban yang terhubung dengannya akan menyerap daya listrik tersebut.

    Dengan kata lain, Daya listrik adalah tingkat konsumsi energi dalam sebuah sirkuit atau rangkaian listrik. Kita mengambil contoh Lampu Pijar dan Heater (Pemanas), Lampu pijar menyerap daya listrik yang diterimanya dan mengubahnya menjadi cahaya sedangkan Heater mengubah serapan daya listrik tersebut menjadi panas. Semakin tinggi nilai Watt-nya semakin tinggi pula daya listrik yang dikonsumsinya.

    8. Impedansi

    Impedansi adalah ukuran penolakan terhadap arus bolak-balik. Satuannya adalah ohm. Untuk menghitung impedansi, Anda harus mengetahui nilai jumlah dari seluruh hambatan serta impedansi seluruh induktor dan kapasitor yang akan memberikan jumlah penolakan yang bervariasi terhadap arus tergantung pada perubahan arus. Anda dapat menghitung impedansi menggunakan sebuah rumus matematika sederhana.

    9. Frekuensi

    Pada perangkat-perangkat elektronik, sering dijumpai label yang bertuliskan Frekuensi AC 50Hz, Radio FM 100,7MHz, Wifi 2,4GHz, Frekuensi GSM 900MHz ataupun Frekuensi Response Speaker 42Hz~20.000Hz. Nilai-nilai frekuensi yang tertera dalam label perangkat elektronik tersebut pada umumnya adalah frekuensi yang berkaitan dengan gelombang listrik ataupun gelombang elektromagnetik.

    Frekuensi pada kasus ini dapat diartikan sebagai jumlah gelombang listrik yang dihasilkan tiap detik. Frekuensi biasanya dilambangkan dengan huruf �F� dengan satuannya adalah Hertz atau disingkat dengan Hz. Jadi pada dasarnya 1 Hertz adalah sama dengan satu getaran atau satu gelombang listrik dalam satu detik (1 Hertz = 1 gelombang per detik).