Friday, April 3, 2020

Mengenal Besaran - Besaran Listrik

Mengenal Besaran - Besaran Listrik - Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, besaran dinyatakan dengan angka atau nilai, dan  setiap besaran pasti memiliki satuan. Contoh besaran adalah seperti Tegangan, Arus listrik, Hambatan, Frekuensi dan Daya Listrik. Standar yang digunakan pada umumnya adalah SI  yaitu Standard Internasional.

Berikut Jenis - Jenis Besaran Listrik


1. Tegangan Listrik

Tegangan listrik yaitu perbedaan potensial listrik antara 2 titik dalam rangkaian kelistrikan, tegangan listrik dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.

Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.

2. Arus Listrik

Arus listrik dapat mengalir pada suatu penghantar listrik (konduktor), arus listrik terjadi ketika dua kutub yang bermuatan listrik berbeda pada suatu sumber listrik dihubungkan menggunakan suatu bahan konduktor.

Arus listrik terjadi akibat beda potensial (tegangan listrik) antara kedua kutub dengan muatan listrik yang berbeda. Arus listrik mengalir dari medan listrik dengan potensial yang lebih tinggi ke medan listrik dengan potensial lebih rendah.

Ada 2 jenis arus Listrik :
  • Arus DC (Direct Current), aliran listrik yang arahnya tetap disebut aliran listrik searah (DC)
  • Arus AC (Alternating Current), aliran listri yang tidak tetap sering disebut aliran listrik bolak-balik (AC)

3. Hambatan Listrik / Restitansi

Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik misalnya resistor dengan arus listrik yang melewatinya. Resistansi atau hambatan listrik pada suatu konduktor atau benda listrik diukur dalam satuan Ohm

4. Muatan Listrik 

Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik. Simbol Q sering digunakan untuk menggambarkan muatan.

Sistem satuan internasional dari satuan Q adalah coloumb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun elektron (muatan negatif).

Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan).

5. Kapasitansi

Kapasitans adalah kemampuan sutau perangkat untuk menampung atau menyimpan muatan listrik. Umumnya, kapasitansi ditemukan dalam medan elektromagnetik paling umum dari piranti penyimpanan muatan adalah sebuah kapasitor dua lempeng/pelat/keping.

6. Induktasi

Iduktansi adalah muatan yang dihasilkan oleh kumparan yang mempengaruhi perubahan nilai arus yang mengalir di dalamnya. Jadi setiap perubahan nilai arus listrik yang diterapkan pada sebuah kumparan/induktor akan menghasilkan tegangan induksi.

Satuan induktansi adalah Henry atau disingkat �H� dan kumparan/koil dikatakan memiliki induktansi 1H jika tegangan 1V diinduksikan pada kumparan tersebut dengan perubahan arus listrik 1A/s di dalamnya.

7. Daya Listrik

Daya Listrik adalah jumlah energi yang diserap atau dihasilkan dalam sebuah sirkuit/rangkaian. Sumber Energi seperti Tegangan listrik akan menghasilkan daya listrik sedangkan beban yang terhubung dengannya akan menyerap daya listrik tersebut.

Dengan kata lain, Daya listrik adalah tingkat konsumsi energi dalam sebuah sirkuit atau rangkaian listrik. Kita mengambil contoh Lampu Pijar dan Heater (Pemanas), Lampu pijar menyerap daya listrik yang diterimanya dan mengubahnya menjadi cahaya sedangkan Heater mengubah serapan daya listrik tersebut menjadi panas. Semakin tinggi nilai Watt-nya semakin tinggi pula daya listrik yang dikonsumsinya.

8. Impedansi

Impedansi adalah ukuran penolakan terhadap arus bolak-balik. Satuannya adalah ohm. Untuk menghitung impedansi, Anda harus mengetahui nilai jumlah dari seluruh hambatan serta impedansi seluruh induktor dan kapasitor yang akan memberikan jumlah penolakan yang bervariasi terhadap arus tergantung pada perubahan arus. Anda dapat menghitung impedansi menggunakan sebuah rumus matematika sederhana.

9. Frekuensi

Pada perangkat-perangkat elektronik, sering dijumpai label yang bertuliskan Frekuensi AC 50Hz, Radio FM 100,7MHz, Wifi 2,4GHz, Frekuensi GSM 900MHz ataupun Frekuensi Response Speaker 42Hz~20.000Hz. Nilai-nilai frekuensi yang tertera dalam label perangkat elektronik tersebut pada umumnya adalah frekuensi yang berkaitan dengan gelombang listrik ataupun gelombang elektromagnetik.

Frekuensi pada kasus ini dapat diartikan sebagai jumlah gelombang listrik yang dihasilkan tiap detik. Frekuensi biasanya dilambangkan dengan huruf �F� dengan satuannya adalah Hertz atau disingkat dengan Hz. Jadi pada dasarnya 1 Hertz adalah sama dengan satu getaran atau satu gelombang listrik dalam satu detik (1 Hertz = 1 gelombang per detik).
    Previous Post
    Next Post

    0 komentar: