Tuesday, July 2, 2019

Review Hotel: Pesonna Hotel Jogja

Musim liburan seperti ini memang paling enak kelayapan. Salah satu tujuan wisata terkenal di Indonesia adalah Jogjakarta. Dan salah satu lokasi yang terkenal dengan banyak penginapan adalah daerah Malioboro. Dari hotel melati sampai hotel bintang limapun ada.

Tahun lalu, saya dan teman mengikuti pertemuan di Jogja. Kali ini, kami mama-mama hanya pergi berdua tanpa membawa anak. Namun hotel yang kami tempati sangat nyaman untuk ditempati bersama keluarga. Kok baru di-review sekarang? Maafkan, baru ingat kalau hotel ini belum di-review.

Hotel yang kami tempati adalah Pesonna Hotel Jogja. Di Jogja sendiri Pesonna Hotel tidak hanya satu tetapi ada dua, yaitu di daerah Tugu dan di daerah Malioboro. Kali ini festival yang kami ikuti diadakan di Pesonna Hotel Malioboro.
Dekor yang ada di lobby.
Karena kami naik kereta, maka kami tiba di hotel saat subuh. Untungnya kami dapat melakukan early check in(dengan biaya tambahan). Kami melakukan check in dengan cepat dan langsung diberikan kartu untuk akses ke kamar.

Kamar yang kami tempati adalah deluxe twin room. Karena kami bertiga, maka di dalam kamar ini ditambahkan extra bed. Di kamar ini disediakan safe deposit box dan TV LCD yang berukuran 32 inch.
Teh dan kopi yang disediakan di kamar.
Kamar yang kami tempati.
Kamar mandinya termasuk kamar mandi kering. Hanya saja sekat shower room hanya setengah sehingga kalau terlalu bersemangat mandinya, airnya bisa keluar.
Shower room yang bersih.
Kamar mandi dan perlengkapannya.
Salah satu keuntungan menginap di sini adalah lokasinya yang strategis. Untuk jalan ke alun-alun pun tidak jauh. Untuk yang suka cari batik dan oleh-oleh, banyak toko yang dapat dilihat. Pasar Beringharjo pun sangat dekat dari hotel ini. Saya dan teman pun menemukan toko yang menjual baju dengan harga sangat murah. Selain itu di sekitar sini pun ada banyak kulineran yang menarik.
Makanan khas Jogja.
Tidak seperti hotel Prima yang kami pernah tempati dulu, hotel ini tidak menyediakan kolam renang. Mungkin itu juga yang menjadi alasan harga hotel ini tidak terlalu mahal.
Dessert yang disediakan.
Untuk makanan, karena saya mengikuti pertemuan, maka makan pagi, siang dan malam selalu disediakan oleh pihak hotel. Untuk rasa, ya seperti khasnya Jogja, masakannya manis. Tetapi masih dalam batas yang dapat dimakan kok =)
Ruangan untuk sarapan.
Roti untuk sarapan.
Secara keseluruhan, hotel ini boleh menjadi alternatif untuk liburan bersama keluarga.

Sekilas Info
Pesonna Hotel Malioboro
Jl. Gadean No.3 Ngupasan Yogyakarta

Friday, June 21, 2019

Review Hotel: Sotis Residence Pejompongan


Beberapa bulan yang lalu, omnya Duo Lynns menikah. Berhubung acaranya pagi sekali, maka semua anggota keluarga menginap di hotel terdekat dengan lokasi resepsi. Hotel yang dipilih adalah Sotis Residence Pejompongan. Hotel yang satu ini sering kami lewati. Lambangnya yang unik ini membuat kami penasaran juga dengan hotel yang satu ini.

Hotel Sotis Pejompongan terletak di daerah Bendungan Hilir. Hotel ini tidak terlalu besar tetapi cukup untuk acara-acara keluarga. Ada dua tipe kamar yang ditawarkan, yaitu deluxe twin dan deluxe double. Oleh si om, kami dipesankan kamar deluxe twin, tetapi ranjangnya dijadikan satu. Jadi lebih besar.

Saat kami datang, proses check in berlangsung cepat. Kombinasi aroma terapi melati dan AC yang dingin membuat lobby hotel terasa begitu nyaman, apalagi kami dari luar yang begitu panas. Kami pun diantar ke kamar kami.
Lobby hotel yang nyaman. 
Penampakan pertama saat kami masuk adalah kamar kami terasa nyaman. Dengan luas kamar 19 meter persegi ini terasa begitu lega. Di setiap kamar disediakan ketel air panas. TV di kamar pun bisa untuk mirroring dari smartphone
Dua ranjang twin yang disatukan.
Sofa dan air yang disediakan. 
Bagian yang tidak kalah penting bagi kami adalah kamar mandi. Kamar mandinya luas dan cukup bersih walau arah shower air panas dan air dingin terbalik. Di kamar mandi ini juga disediakan hair dryer.
Shower room. 
Kamar yang kami ambil tidaklah termasuk sarapan. Tetapi di sekitar sini juga banyak tempat makan dan minimarket. Walaupun demikian, saat di malam hari kami bersama seluruh keluarga besar makan malam di restoran yang ada. Restorannya cukup besar, dan di bagian belakang ada masakan Jepang. Kabarnya sih masakan Jepangnya cukup enak. Sedangkan makanan yang kami makan adalah makanan all you can eat yang seperti prasmanan. Untuk rasa, memang biasa saja. Namun memang memudahkan semua keluarga besar yang berkumpul.

Selama kami menginap di sini, menurut kami Sotis dapat dijadikan alternatif menginap untuk keluarga besar dan jika banyak melakukan kegiatan di sekitar sini.

Sekilas Info
Sotis Residence Pejompongan
Jl. Pejompongan 1 No.10B, Jakarta Pusat.


Monday, May 13, 2019

Review Ibis Budget Asia Afrika Bandung


Masih bercerita tentang short tripkami saat di Bandung. Tentunya yang namanya jalan-jalan tidak terlepas dengan mencari tempat penginapan. Kali ini tujuan mencari penginapan adalah daerah yang tidak jauh dari tempat resepsi. Setelah menelaah berkali-kali, akhirnya kami pun memilih Ibis Budget Asia Afrika.

Saat tiba di hotel, kami beserta barang-barang disarankan turun dulu sementara papa memarkirkan mobil. Sambil menunggu papa, dan anak-anak duduk di lobby, saya pun check in. Seperti biasa, kami memesan hotel dari situs langganan kami, yaitu Agoda. Proses check in pun berlangsung cepat. Kami pun segera menuju kamar untuk beristirahat.
Lobby-nya cantik.
Masih bagian dari Lobby juga.
Kamar yang kami pesan adalah standard twin room. Sesuai gambar yang kami lihat, memang kamar ini mungil sekali. Dengan luas kamar yang hanya 13 meter persegi, kamar ini terlihat lebih kecil. Bisa jadi karena toilet dan shower room dipisah dan wastafel berada di tengah-tengah ruangan. Namun perpaduan warna di sini membuat kamar ini terlihat futuristik (efek lampu di wastafel mungkin).
Kamar yang kami tempati. Lebih mungil dari ekspektasi kami.
Shower Room yang terpisah dari toilet. 
Di kamar yang mungil ini memang tidak disediakan hair dryer. Tapi jika kita perlu, kita dapat meminjam ke resepsionis. Demikian juga dengan kulkas. Walau tidak ada kulkas, kita dapat menitipkan makanan kita ke kulkas restaurant di bawah. Untuk air minum pun disediakan dispenser di luar ruangan.
Wastafel di tengah-tengah ruangan.
Kamar yang ditempati sepupu anak-anak. Sumber foto: Agoda
Bagaimana dengan makanan? Untuk sarapan, hotel ini menyediakan sarapan khas Sunda. Tetapi untuk yang hanya memesan kamar tanpa sarapan, seperti kami, tidak usah bingung. Di belakang jalan ini banyak sekali makanan yang dapat dibeli untuk sarapan.
Salah satu tempat kami membeli sarapan.
Sedangkan untuk jalan-jalan, dekat hotel ini adalah monumen Konferensi Asia Afrika dan setelahnya alun-alun. Jadi akan seru untuk jalan kaki menuju KAA dan alun-alun. 
Tempat wisata yang dapat dikunjungi.
Untuk hotel bintang dua, Ibis Budget Asia Afrika dapat dijadikan opsi untuk menginap. Lokasinya strategis dan banyak makanan enak di sekitarnya. Namun saran kami sih hanya untuk satu atau dua hari saja :)
Lift mobil untuk parkir mobil.
Sekilas Info
Ibis Budget Asia Afrika
Alamat: Jl. Asia Afrika No.128, Lengkong, Bandung
No Telepon: 022-4267999

Friday, March 15, 2019

Review Avenue J Hotel

Avenue J Hotel
Seperti disebutkan dalam artikelsebelumnya, Chinatown selalu identik dengan hotel. Dan memang biasanya ada banyak pilihan hotel, dari yang wah sampai yang biasa. Dari yang murah sampai yang mahal, semua ada di Chinatown. Salah satunya adalah Avenue J Hotel.

Hotel yang satu ini terletak di dekat Central Market, Chinatown dan Dataran Merdeka. Lingkungan hotel ini terlihat lebih elit dibanding Ahyu Hotel, hotel yang pertama kali kami tempati saat tiba di Kuala Lumpur. Gedungnya pun terlihat megah dengan cat putihnya.

Saat kami tiba, staff yang ada menyambut kami. Proses check inberlangsung dengan cepat dan sama seperti sebelum-sebelumnya, kami harus mengeluarkan biaya tambahan untuk pajak hotel. Kami pun diantar oleh salah satu staf ke kamar kami.
Lobby dan cafe di dalam. Terkesan modern dan nyaman.
Seperti biasa, karena kami hanya menggunakan kamar untuk tidur malam saja, kami pun memilih kamar tanpa jendela. Pengalaman kami selama ini, baik saat menginap di guesthouse atau hostel di Seoul, hotel di Singapore, dan AhyuHotel, walau kamar kami tanpa jendela, namun selalu bersih. Kami pun memilih hal yang sama dengan Ahyu Hotel. Namun nampaknya kali ini pilihan kami salah.

Bau apek dan lembab tercium saat kami memasuki kamar yang diberikan kepada kami. Bahkan kami dapat melihat debu di sudut-sudut ruangan. Untung hanya satu malam, kata Papa. Namun ternyata kejutan yang kami dapatkan bukan hanya itu.
Kamar mandi tanpa sekat.
Tiba-tiba lampu mati. Dan tidak lama kemudian menyala kembali. Hal ini terjadi beberapa kali dalam lima menit pertama. Akhirnya kami pun menelpon resepsionis dan menjelaskan kejadian yang ada. Teknisi pun segera datang memeriksa dan berkata jika lampu mati dan nyala ini terjadi lagi berkali-kali dalam beberapa menit, maka kami diminta untuk menghubungi resepsionis agar dipindahkan kamar. Akhir dari babak ini pastilah sudah tertebak, kami harus menelpon untuk minta dipindahkan kamar.

Kamar baru yang kami tempati pun tidak jauh berbeda keadaannya dengan kamar sebelumnya. Di sudut-sudut ruangan pun terlihat debu. Bantal yang diberikan pun bau apek. Untuk kualitas hotel, kamar ini tidak nampak seperti kamar hotel.
Complementary drink dan perlengkapannya. 
Yang menghibur kami adalah lukisan yang ada di dinding. Setiap kamar mempunyai gambar berbeda-beda. Setiap gambar tersebut menarik untuk dilihat. Yah, selalu ada sisi positif dari segala hal, bukan?
Ikan Paus penghibur kami 
Untuk sarapan, di hotel ini disediakan sarapan. Tempat sarapan ini berada di lobby hotel. Tetapi jika tidak memesan sarapan, di sekitar sini banyak tempat makanan, namanya juga Chinatown. Selalu banyak tempat kuliner, bahkan di depan hotel ini pun ada Café Old Market Square.

Kesimpulannya, never judge the hotel from its building. Dibanding dengan pengalaman kami saat di Ahyu, kami lebih merasa nyaman saat di sanawalaupun dari luar tidak terlihat seperti hotel. Namun nilai tambah saat di Avenue adalah staf yang ada sangat ramah, baik terhadap kami maupun terhadap anak-anak. Mungkin saja kondisi kamar yang berjendela akan lebih baik dibanding kamar yang tidak berjendela. Jadi jika memang mencari hotel yang dekat sekali dengan Chinatown dan Dataran Merdeka ini, kami sarankan untuk memilih kamar yang berjendela. :)

Sekilas Informasi
Avenue J Hotel
Website: www.avenuejhotels.com
Alamat: 13, Leboh Pasar Besar, City Center, Kuala Lumpur

Friday, February 8, 2019

Review Ibis Hotel Malaka

Masih mengenai penginapan di Malaka, saat di Malaka kemarin, selain menginap di SGI Vacation Club, kami pun menginap di hotel Ibis Malaka. Mengapa? Alasan sederhananya adalah karena Family Conference yang kami ikuti diselenggarakan di hotel tersebut. Melihat jadwal yang padat, ditambah lagi banyaknya kegiatan di malam hari, kami pun memutuskan untuk mengikuti keluarga yang lain tinggal di hotel tersebut. Keputusan kami tepat dan kami pun sangat menyukainya.
Lobby hotel yang langit-langitnya mirip dengan Venesian 
Ibis Malaka terletak di Little India, tepatnya di Jalan Bendahara. Hotel ini berjarak kurang lebih 800 meter dari pusat historical site dan Jonker Street. Walaupun terkesan lumayan jauh, namun ternyata tidak sejauh yang dibayangkan. Apalagi kami berjalan melalui riverside. Dapat dikatakan Ibis Melaka termasuk strategis.

Hotel ini memiliki 6 tipe kamar. Kami memilih standard room dengan 2 ranjang berukuran single. Kamar ini berukuran 22 meter persegi, yang menurut kami cukup luas (akibat terbiasa menginap di guesthouse). Di dalam kamar disediakan kulkas mini yang lumayan untuk menyimpan minuman-minuman. Kamar yang kami tempati pun bersih dan menyenangkan.
Kamar mandi yang unik dengan lantai dari 'bata'
Kamar Standard dengan 2 ranjang. 
Bagaimana untuk makanan? Ibis Malaka mempunyai restoran yang bernama Ibis Kitchen. Di pagi hari restoran ini menyediakan berbagai macam makanan. Dari ala Chinese Food seperti dimsum, ala western, hingga ala Melayu pun ada. Sayangnya untuk anak-anak yang berusia diatas 5 tahun sudah dikenakan biaya setengah harga dari harga yang orang dewasa.
Ibis Kitchen di pagi hari. Masih sepi 
Selain itu, karena lokasinya yang strategis, kami pun dapat mencari makan di sekitar tempat ini. Di samping hotel terdapat kedai Chinese food yang makanannya enak dan harganya murah. Beberapa toko di sebelah hotel pun terdapat Saravanna yang menual makanan India. Sedangkan di ujung jalan Bendahara terdapat Chicken Rice Ball Famosa. Dan dua blok setelah itu terdapat food court yang menjual banyak makanan seperti laksa, wanton noodle, dan coconut shake. Intinya, banyak sekali makanan di sekitar hotel ini.
Restoran India, agak mirip dengan Restoran Padang
Selain tempat makan, di sekitar hotel pun terdapat banyak toko. Di seberang hotel terdapat bakery dengan kue-kue yang enak dan murah. Masih di deretan yang sama juga terdapat klinik dan toko obat. Di deretan itu juga terdapat minimarket7-11. Jika ingin mencari oleh-oleh, ternyata di dekat sini juga terdapat Tan Kim Hock, tempat snack dengan harga yang murah.
Kedai di dekat hotel Ibis  
Selain lokasi dan kebersihan, kami juga menyukai keramahan staf yang ada. Salah satu staf di sini adalah orang Indonesia asal Medan. Ternyata banyak orang Medan yang bekerja di Malaka. Hal ini wajar karena jarak dari Medan ke sini cukup dekat.

Pengalaman kami tinggal di sana selama empat hari cukup menyenangkan. Nampaknya hotel ini pun dapat menjadi alternatif bagi para traveler yang menginap di Malaka.
Ibis Malaka

Wednesday, December 26, 2018

Nuansa Peranakan di SGI Vacation Club Melaka

Masih melanjutkan kisah sebelumnya, setelah menempuh perjalanan dari Kuala Lumpur ke Melaka dalam waktu kurang lebih 2 jam, kami pun tiba di Melaka Sentral. Tujuan kami selanjutnya adalah mencari grab untuk menuju hotel tempat kami menginap sebelum konferensi dimulai. Pilihan kami jatuh ke SGI Vacation Club. Selain review tentang hotel ini yang bagus, hotel ini pun dekat dengan pusat kota yang berisi bangunan-bangunan tua alias historical site. Apalagi saat kami memesan, sedang ada promo sehingga harga hotel turun dibawah 300 ribu.
Interior lobby yang cantik. 
Lobby yang nyaman untuk duduk dan bersantai
SGI Vacation Hotel merupakan hotel dengan gayamodern namun bernuansa peranakan. Saat kami tiba, kami cukup terkagum-kagum dengan interiornya yang terasa begitu nyaman. Proses check in juga tidak lama. Seperti di hotel Ahyu, kami pun dimintai tambahan heritage tax sebesar 10 RM per malam (tanpa tax hotel) dan deposit. Setelah proses pembayaran selesai, maka staf yang ada menjelaskan apa saja yang dapat dilakukan di sekitar hotel ini. Staf yang ada mengantar kami ke kamar kami.
Lantai peranakan di depan kamar. 
Kamar yang kami pesan adalah kamar deluxe twin. Kamar yang seluas 25 meter persegi ini begitu nyaman. Apalagi mengingat harga yang kami bayarkan saat memesan, kamar ini terlalu bagus dibanding harganya. What a blessing.
Our deluxe twin room.
Tanpa lemari namun disediakan hanger untuk menggantung baju.
Meja dan TV LED yang bisa untuk mirroring.
Uniknya di kamar ini terdapat tulisan jika ada barang pecah atau hilang, maka pengunjung wajib menggantinya. Lucu juga sih melihat banyaknya list barang yang harus diganti. Namun jika list itu ada, berarti sering ada kejadian barang pecah atau barang hilang di hotel ini.
Handuknya tebal dan bagus, ada juga di list yang harus diganti jika hilang. 
Kamar mandi yang shower roomnya diberi pembatas.
Seperti Ahyu Hotel yang tidak menyediakan sarapan, SGI Vacation Club juga tidak menyediakan sarapan. Namun di sekitar hotel ini banyak tempat makan yang buka dari pagi. Selain itu, SGI hotel juga menyediakan cup noodle yang dapat dibeli.
Cup noodle yang ada di keranjang dapat dibeli dengan harga murah.
Sepedanya juga boleh disewa, ya.
Hal berikutnya yang menarik di hotel ini adalah di tiap-tiap lantai disediakan dispenser air minum. Hal ini dilakukan sebagai tanda bahwa hotel ini ramah lingkungan, jadi tidak ada plastik bekas air mineral. Bagi kami ini adalah nilai tambah dari hotel ini, karena kami tidak perlu repot-repot untuk membeli air. Lumayan, bukan?  
View dari kamar kami. 
Walaupun banyak orang yang melakukan day trip saat berkunjung ke Melaka, namun menginap di Melaka dan berkeliling di sini juga menarik jika ada waktu untuk menginap. Dan SGI Vacation dapat menjadi salah satu hotel yang dapat dijadikan alternatif untuk tempat menginap.


Sekilas Informasi
SGI Vacation Club Hotel
Jalan Parameswara 129, Melaka City Center, Malacca 

Sunday, November 25, 2018

Review Ahyu Hotel Kuala Lumpur


Awal bulan ini kami mengikuti Family Conference di Melaka. Melaka sendiri merupakan salah satu negara bagian di Malaysia. Sayangnya tidak ada pesawat yang langsung menuju Melaka dari Jakarta. Untuk menuju negara bagian ini, kami harus terbang dulu ke Kuala Lumpur, baru melanjutkan perjalanan menuju  Melaka dengan menggunakan bus. 

Berhubung kami mendapatkan tiket murah saat ada promo kursi gratis, maka kami mempunyai waktu lebih lama sebelum Family Conference dimulai. Dan karena ini adalah pertama kalinya bagi saya dan anak-anak menginjakkan kaki di KL, maka kami pun membuat agenda untuk berjalan-jalan terlebih dahulu. Akhirnya kami menjadwalkan untuk menginap satu malam di KL, baru melanjutkan perjalanan ke Melaka.

Tempat mana sih yang enak untuk menginap di Kuala Lumpur? Pasti banyak orang menjawab daerah Bukit Bintang. Hal ini wajar, karena di daerah Bukit Bintang banyak sekali tempat-tempat wisata dan kuliner yang gampang dicari. Namun kami mempunyai opsi lain.

Karena kami akan ke Melaka dengan menggunakan bus, maka kami mencari penginapan yang aksesnya mudah alias tidak jauh dari stasiun LRT. Kenapa LRT? Karena stasiun bus menuju Melaka yaitu Terminal Bersepadu Selatan (TBS) terhubung dengan stasiun LRT Bandar Tasik Selatan (BTS). Jadi akan lebih mudah jika kami tidak menyeberang antara LRT, monorail, dan komuter. 

Pilihan kami saat itu pun jatuh ke Ahyu Hotel. Di Agoda, Ahyu Hotel termasuk hotel yang ada di kawasan Chinatown. Walau Ahyu Hotel termasuk hotel bintang dua, namun review Ahyu Hotel pun bagus, yaitu 8.8 dari 10 (kami sengaja mencari hotel yang review diatas 8 karena banyak yang mereview walau hotelnya bagus dan score diatas 8, bisa jadi bermasalah dalam hal kebersihan). Jaraknya yang hanya berkisar 100 meter dari stasiun LRT membuat kami pun memilih hotel ini.

Walaupun termasuk dalam kawasan Chinatown, lokasi Ahyu Hotel lebih berada di perbatasan Chinatown dan Little India. Jadi toko di sekelilingnya adalah toko-toko yang menjual pernak-pernik dan cemilan khas India. Apalagi saat kami datang adalah malam Deepavali. Sepanjang jalan dipenuhi dengan persiapan menyambut Deepavali.
Persiapan menyambut Deepavali 
Saat kami masuk ke dalam hotel, kami pun disambut dengan ramah dengan petugas yang ada. Mereka menerangkan bahwa ada deposit 50 RM dan pajak wisata sebesar 10 RM per malam (yang keduanya sudah kami ketahui saat membaca kebijakan yang mereka cantumkan di Agoda). Namun ternyata ada tambahan 6% service tax yang belum termasuk. Semua pajak tersebut dibayarkan saat kami check in.
Kebijakan Ahyu Hotel dan Pemerintah.
Internet station yang disediakan oleh Ahyu Hotel. 
Seperti biasa, kami memilih kamar windowless atau tanpa jendela. Dengan pertimbangan toh hanya untuk dipakai tidur, dan selama ini saat kami menginap di Mago, Step Inn, ataupun The Fragrance, kamar tanpa jendela pun tetap bersih. Dan kami pun mendapatkan bahwa kamar yang kami tempati bersih.
Twin room without window. Bersih dan tidak sumpek. 
Perlengkapan di kamar.
Yang kami suka dari kamar kami adalah walaupun tidak luas, namun mereka menatanya dengan baik. Jadi kamar tidak terasa sumpek. AC di Ahyu Hotel luar biasa dingin, mungkin juga karena hari itu hujan deras sekali. Belum lagi kamar mandi yang bersih dan tersedia air panas. Peralatan mandipun disediakan dengan lengkap.
Kamar mandi dengan sekat.
Yang menjadi kekurangan dari hotel ini adalah Ahyu Hotel tidak menyediakan sarapan. Walaupun demikian, di sekitar hotel banyak tempat makan yang buka dari pagi, baik restoran cepat saji ataupun makanan lokal. Selain itu mungkin karena lokasinya, di sepanjang jalan dari stasiun menuju hotel terdapat beberapa pengemis yang tidur dan mengemis di pinggir jalan. Kami cukup kaget juga karena ternyata di kota besar seperti Kuala Lumpur masih ada juga pengemis.
Malam Deepavali yang ramai di kawasan ini.  
Bagaimana saat kami check out? Proses check out berlangsung cepat. Setelah kami turun dan petugas memeriksa kamar yang kami tinggalkan, dalam waktu kurang dari 5 menit deposit kami dikembalikan utuh. Secara keseluruhan, kami tidak keberatan untuk menginap di sini lagi karena lokasinya yang dekat dengan stasiun LRT dan dekat dengan daerah gedung tua alias Colonial Walk
Koridor hotel yang unik.