Friday, March 15, 2019

Review Avenue J Hotel

Avenue J Hotel
Seperti disebutkan dalam artikelsebelumnya, Chinatown selalu identik dengan hotel. Dan memang biasanya ada banyak pilihan hotel, dari yang wah sampai yang biasa. Dari yang murah sampai yang mahal, semua ada di Chinatown. Salah satunya adalah Avenue J Hotel.

Hotel yang satu ini terletak di dekat Central Market, Chinatown dan Dataran Merdeka. Lingkungan hotel ini terlihat lebih elit dibanding Ahyu Hotel, hotel yang pertama kali kami tempati saat tiba di Kuala Lumpur. Gedungnya pun terlihat megah dengan cat putihnya.

Saat kami tiba, staff yang ada menyambut kami. Proses check inberlangsung dengan cepat dan sama seperti sebelum-sebelumnya, kami harus mengeluarkan biaya tambahan untuk pajak hotel. Kami pun diantar oleh salah satu staf ke kamar kami.
Lobby dan cafe di dalam. Terkesan modern dan nyaman.
Seperti biasa, karena kami hanya menggunakan kamar untuk tidur malam saja, kami pun memilih kamar tanpa jendela. Pengalaman kami selama ini, baik saat menginap di guesthouse atau hostel di Seoul, hotel di Singapore, dan AhyuHotel, walau kamar kami tanpa jendela, namun selalu bersih. Kami pun memilih hal yang sama dengan Ahyu Hotel. Namun nampaknya kali ini pilihan kami salah.

Bau apek dan lembab tercium saat kami memasuki kamar yang diberikan kepada kami. Bahkan kami dapat melihat debu di sudut-sudut ruangan. Untung hanya satu malam, kata Papa. Namun ternyata kejutan yang kami dapatkan bukan hanya itu.
Kamar mandi tanpa sekat.
Tiba-tiba lampu mati. Dan tidak lama kemudian menyala kembali. Hal ini terjadi beberapa kali dalam lima menit pertama. Akhirnya kami pun menelpon resepsionis dan menjelaskan kejadian yang ada. Teknisi pun segera datang memeriksa dan berkata jika lampu mati dan nyala ini terjadi lagi berkali-kali dalam beberapa menit, maka kami diminta untuk menghubungi resepsionis agar dipindahkan kamar. Akhir dari babak ini pastilah sudah tertebak, kami harus menelpon untuk minta dipindahkan kamar.

Kamar baru yang kami tempati pun tidak jauh berbeda keadaannya dengan kamar sebelumnya. Di sudut-sudut ruangan pun terlihat debu. Bantal yang diberikan pun bau apek. Untuk kualitas hotel, kamar ini tidak nampak seperti kamar hotel.
Complementary drink dan perlengkapannya. 
Yang menghibur kami adalah lukisan yang ada di dinding. Setiap kamar mempunyai gambar berbeda-beda. Setiap gambar tersebut menarik untuk dilihat. Yah, selalu ada sisi positif dari segala hal, bukan?
Ikan Paus penghibur kami 
Untuk sarapan, di hotel ini disediakan sarapan. Tempat sarapan ini berada di lobby hotel. Tetapi jika tidak memesan sarapan, di sekitar sini banyak tempat makanan, namanya juga Chinatown. Selalu banyak tempat kuliner, bahkan di depan hotel ini pun ada Café Old Market Square.

Kesimpulannya, never judge the hotel from its building. Dibanding dengan pengalaman kami saat di Ahyu, kami lebih merasa nyaman saat di sanawalaupun dari luar tidak terlihat seperti hotel. Namun nilai tambah saat di Avenue adalah staf yang ada sangat ramah, baik terhadap kami maupun terhadap anak-anak. Mungkin saja kondisi kamar yang berjendela akan lebih baik dibanding kamar yang tidak berjendela. Jadi jika memang mencari hotel yang dekat sekali dengan Chinatown dan Dataran Merdeka ini, kami sarankan untuk memilih kamar yang berjendela. :)

Sekilas Informasi
Avenue J Hotel
Website: www.avenuejhotels.com
Alamat: 13, Leboh Pasar Besar, City Center, Kuala Lumpur

Friday, February 8, 2019

Review Ibis Hotel Malaka

Masih mengenai penginapan di Malaka, saat di Malaka kemarin, selain menginap di SGI Vacation Club, kami pun menginap di hotel Ibis Malaka. Mengapa? Alasan sederhananya adalah karena Family Conference yang kami ikuti diselenggarakan di hotel tersebut. Melihat jadwal yang padat, ditambah lagi banyaknya kegiatan di malam hari, kami pun memutuskan untuk mengikuti keluarga yang lain tinggal di hotel tersebut. Keputusan kami tepat dan kami pun sangat menyukainya.
Lobby hotel yang langit-langitnya mirip dengan Venesian 
Ibis Malaka terletak di Little India, tepatnya di Jalan Bendahara. Hotel ini berjarak kurang lebih 800 meter dari pusat historical site dan Jonker Street. Walaupun terkesan lumayan jauh, namun ternyata tidak sejauh yang dibayangkan. Apalagi kami berjalan melalui riverside. Dapat dikatakan Ibis Melaka termasuk strategis.

Hotel ini memiliki 6 tipe kamar. Kami memilih standard room dengan 2 ranjang berukuran single. Kamar ini berukuran 22 meter persegi, yang menurut kami cukup luas (akibat terbiasa menginap di guesthouse). Di dalam kamar disediakan kulkas mini yang lumayan untuk menyimpan minuman-minuman. Kamar yang kami tempati pun bersih dan menyenangkan.
Kamar mandi yang unik dengan lantai dari 'bata'
Kamar Standard dengan 2 ranjang. 
Bagaimana untuk makanan? Ibis Malaka mempunyai restoran yang bernama Ibis Kitchen. Di pagi hari restoran ini menyediakan berbagai macam makanan. Dari ala Chinese Food seperti dimsum, ala western, hingga ala Melayu pun ada. Sayangnya untuk anak-anak yang berusia diatas 5 tahun sudah dikenakan biaya setengah harga dari harga yang orang dewasa.
Ibis Kitchen di pagi hari. Masih sepi 
Selain itu, karena lokasinya yang strategis, kami pun dapat mencari makan di sekitar tempat ini. Di samping hotel terdapat kedai Chinese food yang makanannya enak dan harganya murah. Beberapa toko di sebelah hotel pun terdapat Saravanna yang menual makanan India. Sedangkan di ujung jalan Bendahara terdapat Chicken Rice Ball Famosa. Dan dua blok setelah itu terdapat food court yang menjual banyak makanan seperti laksa, wanton noodle, dan coconut shake. Intinya, banyak sekali makanan di sekitar hotel ini.
Restoran India, agak mirip dengan Restoran Padang
Selain tempat makan, di sekitar hotel pun terdapat banyak toko. Di seberang hotel terdapat bakery dengan kue-kue yang enak dan murah. Masih di deretan yang sama juga terdapat klinik dan toko obat. Di deretan itu juga terdapat minimarket7-11. Jika ingin mencari oleh-oleh, ternyata di dekat sini juga terdapat Tan Kim Hock, tempat snack dengan harga yang murah.
Kedai di dekat hotel Ibis  
Selain lokasi dan kebersihan, kami juga menyukai keramahan staf yang ada. Salah satu staf di sini adalah orang Indonesia asal Medan. Ternyata banyak orang Medan yang bekerja di Malaka. Hal ini wajar karena jarak dari Medan ke sini cukup dekat.

Pengalaman kami tinggal di sana selama empat hari cukup menyenangkan. Nampaknya hotel ini pun dapat menjadi alternatif bagi para traveler yang menginap di Malaka.
Ibis Malaka

Wednesday, December 26, 2018

Nuansa Peranakan di SGI Vacation Club Melaka

Masih melanjutkan kisah sebelumnya, setelah menempuh perjalanan dari Kuala Lumpur ke Melaka dalam waktu kurang lebih 2 jam, kami pun tiba di Melaka Sentral. Tujuan kami selanjutnya adalah mencari grab untuk menuju hotel tempat kami menginap sebelum konferensi dimulai. Pilihan kami jatuh ke SGI Vacation Club. Selain review tentang hotel ini yang bagus, hotel ini pun dekat dengan pusat kota yang berisi bangunan-bangunan tua alias historical site. Apalagi saat kami memesan, sedang ada promo sehingga harga hotel turun dibawah 300 ribu.
Interior lobby yang cantik. 
Lobby yang nyaman untuk duduk dan bersantai
SGI Vacation Hotel merupakan hotel dengan gayamodern namun bernuansa peranakan. Saat kami tiba, kami cukup terkagum-kagum dengan interiornya yang terasa begitu nyaman. Proses check in juga tidak lama. Seperti di hotel Ahyu, kami pun dimintai tambahan heritage tax sebesar 10 RM per malam (tanpa tax hotel) dan deposit. Setelah proses pembayaran selesai, maka staf yang ada menjelaskan apa saja yang dapat dilakukan di sekitar hotel ini. Staf yang ada mengantar kami ke kamar kami.
Lantai peranakan di depan kamar. 
Kamar yang kami pesan adalah kamar deluxe twin. Kamar yang seluas 25 meter persegi ini begitu nyaman. Apalagi mengingat harga yang kami bayarkan saat memesan, kamar ini terlalu bagus dibanding harganya. What a blessing.
Our deluxe twin room.
Tanpa lemari namun disediakan hanger untuk menggantung baju.
Meja dan TV LED yang bisa untuk mirroring.
Uniknya di kamar ini terdapat tulisan jika ada barang pecah atau hilang, maka pengunjung wajib menggantinya. Lucu juga sih melihat banyaknya list barang yang harus diganti. Namun jika list itu ada, berarti sering ada kejadian barang pecah atau barang hilang di hotel ini.
Handuknya tebal dan bagus, ada juga di list yang harus diganti jika hilang. 
Kamar mandi yang shower roomnya diberi pembatas.
Seperti Ahyu Hotel yang tidak menyediakan sarapan, SGI Vacation Club juga tidak menyediakan sarapan. Namun di sekitar hotel ini banyak tempat makan yang buka dari pagi. Selain itu, SGI hotel juga menyediakan cup noodle yang dapat dibeli.
Cup noodle yang ada di keranjang dapat dibeli dengan harga murah.
Sepedanya juga boleh disewa, ya.
Hal berikutnya yang menarik di hotel ini adalah di tiap-tiap lantai disediakan dispenser air minum. Hal ini dilakukan sebagai tanda bahwa hotel ini ramah lingkungan, jadi tidak ada plastik bekas air mineral. Bagi kami ini adalah nilai tambah dari hotel ini, karena kami tidak perlu repot-repot untuk membeli air. Lumayan, bukan?  
View dari kamar kami. 
Walaupun banyak orang yang melakukan day trip saat berkunjung ke Melaka, namun menginap di Melaka dan berkeliling di sini juga menarik jika ada waktu untuk menginap. Dan SGI Vacation dapat menjadi salah satu hotel yang dapat dijadikan alternatif untuk tempat menginap.


Sekilas Informasi
SGI Vacation Club Hotel
Jalan Parameswara 129, Melaka City Center, Malacca