Tuesday, August 18, 2020

Tips Resep Puding Dari Ubi Ungu Dengan Gula Merah

 Resep Puding Ubi Ungu Gula Merah yang enak berikut ini memiliki tekstur yang lembut dan tentunya memiliki serat yang baik untuk pencernaan. Cara membuatnya mudah dan bahan yang digunakan cukup sederhana. Selamat mencoba.

Resep Puding Ubi Ungu Gula Merah
RESEP PUDING UBI UNGU GULA MERAH
Bahan yang harus disiapkan:
Resep Puding Ubi Ungu Gula Merah
Bahan A :
  • 1 bungkus agar-agar bubuk
  • 25 gram gula pasir
  • 100 gram ubi ungu, dikukus, dihaluskan
  • 300 ml santan dari ½ butir kelapa
  • 2 putih telur
  • 1/8 sdt garam
  • 50 gram gula pasir
Bahan B :
  • ½ bungkus agar-agar bubuk
  • 75 gram gula merah sisir
  • 1 lembar daun pandan
  • 400 ml air
Bahan-bahan ini sudah harus siap sebelum memulai masak. Karena setelah puding bahan A selesai dibuat, harus segera mengolah puding bahan B supaya nanti antar lapisannya tidak terpisah saat puding sudah set (keras).
Cara membuat :
Resep Puding Ubi Ungu Gula Merah
Bahan A : Blender ubi ungu dan santan sampai halus. Kemudian rebus bersama agar bubuk dan 25 gram gula pasir sampai mendidih. Matikan api. Sisihkan. Kocok putih telur dan garam dengan speed tinggi sampai setengah mengembang. Masukkan gula pasir ( 50 gram) sedikit-sedikit sambil dikocok sampai mengembang. Turunkan speed mixer ke paling rendah, Masukkan rebusan bahan puding sedikit demi sedikit sambil dikocok rata. Tuang ke cetakan.
Resep Puding Ubi Ungu Gula Merah
Bahan B : Rebus semua bahan sampai larut dan mendidih. Tuang ke cetakan secara perlahan. Biarkan puding dingin dan mengeras. Dinginkan dalam kulkas. Puding Ubi Ungu Gula Merah siap disajikan.

Wednesday, June 3, 2020

Wisata Kuliner di Malaka


Memasuki bulan ketiga di rumah aja memanglah tidak mengenakkan. Demi memutuskan mata rantai covid ini, kita harus manis-manis di rumah. Dan saat manis-manis di rumah ini, Duo Lynns bertanya apakah kita akan ke Malaka tahun ini? Pertanyaan yang bagus.

Dua tahun yang lalu, dalam rangka mengikuti homeschool conference, kami pertama kali menginjakkan kaki ke Malaka. Anak-anak senang sekali dengan kegiatan dan acara jalan-jalan di sana. Tahun lalu, karena hadirnya anggota baru di rumah, kami tidak pergi ke Malaka. Jadi wajar saja jika Duo Lynns bertanya hal ini.

Memang Malaka sangat membekas di hati kami Sebagai tempat yang pernah dijajah oleh Portugis, Belanda, dan Inggris, Malaka menjadi terkenal sebagai salah satu tempat wisata budaya dan sejarah. Namun ternyata selain sebagai tempat wisata budaya dan sejarah, Malaka juga terkenal dengan wisata kuliner. Kuliner di Malaka sangat dipengaruhi kuliner dari Melayu, Cina, dan India. Karena alasan inilah, saat kami ke Malaka, kami pun mencoba beberapa makanan di Malaka.

Apa saja sih kuliner Malaka yang menarik untuk dicoba? Kami mencoba merangkum makanan-makanan yang sempat kami icipi. Jadi, kalau ada waktu ke sana lagi, kami masih ingat makanan-makanan apa saja yang bisa menjadi tujuan kulineran kami.

1. Chicken Rice Ball
Chicken Rice Ball merupakan salah satu makanan yang diincar orang saat datang ke Malaka. Saat kami makan di restoran A Famosa, kami mengira ini seperti bola nasi yang berisi ayam. Ternyata saat makanan datang, nasi dan ayamnya tidak menjadi satu melainkan terpisah. Nasi hainan yang datang berbentuk seperti bola-bola. Rasanya gurih dan dapat membuat orang ketagihan. Padahal biasanya kalau makan nasi hanya satu porsi, namun kalau makan rice ballini bisa lebih dari lima (satu porsi nasi sama dengan 5 bola nasi).
Chicken rice ball 
Chicken rice ball ini hampir ada di setiap Chinese Food. Salah satu tempat yang terkenal dengan chicken rice ball adalah Chung Wah dan Hoe Kee. Keduanya buka dari pagi dan hanya sampai sore. Hanya saja antrian di kedua tempat tersebut luar biasa panjang. Saat kami di sana, kami sempat mengantri di Chung Wah, tetapi akhirnya membatalkan karena antrian yang tak kunjung berakhir.

A Famosa Restaurant
Jalan Hang Kasturi No.28,  Melaka (Jonker Area)
Jam operasional: 09.30 – 19.30

Kedai Kopi Chung Wah
Alamat: Jalan Hang Jebat No.18, Melaka (Jonker Area)
Jam operasional: 07.30 – 15.00

Kedai Hoe Kee
Alamat: Jalan Hang Jebat No 468, Melaka (Jonker Area)
Jam operasional: 09.00 – 16.00

2. Nasi Lemak
Nasi lemak, saudara dari nasi uduk ini sangat terkenal jika kita mengunjungi negara tetangga kita. Hampir di setiap sudut jalanan dapat ditemukan makanan yang satu ini. Nasi lemak di sini biasanya dipadukan dengan daging rendang ala Malaysia ataupun ayam.
Nasi lemak 
Melting Pot
Alamat: Jalan Hang Jebat No.62, Melaka
Jam operasional: 08.00 – 21.00

3. Coconut Shake
Pertama kali kami mendengar salah satu teman merekomendasikan minuman ini, di pikiran kami paling ini hanya es kelapa biasa. Tetapi saat kami membeli di tempat terdekat dari Hotel Ibis yang kami tempati, ternyata ini bukan es kelapa. Minuman yang terdiri dari daging buah kelapa yang diblender dengan airnya ini memang enak sekali. Apalagi diatasnya ditambahkan es krim. Rasanya cukup menawarkan panas yang terik di siang hari.
Coconut shake. Sumber foto: foodavisor.my
Sama seperti nasi lemak, minuman ini juga dapat dijumpai di setiap tempat wisata, seperti Jonker Street, dan di hampir setiap food court.

4. Masakan India
Sebetulnya di Indonesia juga banyak makanan India. Hanya saja kami belum pernah mencobanya. Dan kami memang penasaran sekali untuk mencoba masakan Indiasaat di Melaka, yang tentunya pasti sangat otentik.
Sekilas seperti di restoran Padang :) 
Kami mencoba makanan Indiadi sebelah hotel tempat kami menginap. Sayangnya roti prata sudah habis, sehingga kami memesan makanan utama saja. pesanan kami adalah paket nasi briani beserta ayam dan sayur-sayurannya. Kesan pertama adalah seperti nasi padang dengan menggunakan daun pisang tetapi rasanya lebih kental.
Nasi briani dan teman-temannya.  
Yang perlu diingat sebelum memesan adalah porsi makanan Indiaitu besar. Jadi, jangan langsung memesan satu porsi sendiri. Kami memesan satu porsi untuk berdua dan itupun lebih dari cukup.
Nama minumannya. Lucu bukan? 
Saravana
Jalan Bendahara No.18, Melaka
Jam operasional: 07.00 – 22.00

5. Laksa Melaka
Masakan peranakan yang cukup terkenal di Melaka adalah laksa Melaka mempunyai ciri khas masakan nyonya. Dengan kuah santan yang gurih dan mie yang cukup besar, laksa Melaka menjadi salah satu favorit kami. Yang membuat laksa Melaka jadi enak adalah kuah santannya pas, tidak terlalu kental dan tidak terlalu dingin. Apalagi setelah itu minum teh tarik. Wah, mantap sekali pastinya.
Laksa Melaka
Lian Pang Kopitiam
Alamat: Pengkalan Rama, Melaka
Jam operasional: 06.30 – 14.30

6. Ondeh Melaka
Kalau mendengar kata onde, yang terbayang pastinya gorengan bola yang berisi kacang hijau dan bertaburan wijen. Namun saat kami di Melaka, ondeh di sana berbeda dengan onde yang ada di Indonesia. Ondeh Melaka merupakan kue yang berwarna hijau pandan yang dalamnya berisi gula Melaka. Atau, kata sederhana untuk menggambarkan ondeh Melaka adalah kue klepon. Ya, ondeh Melaka adalah klepon. 
Ondeh Melaka 
Saat kami di sana, kedai yang ingin kami kunjungi selalu tutup tiap kami datangi. Jadi, kami belum sempat mencobanya. Lain kali kami ingin mencobanya juga.

Kedai Aku dan Dia
Jalan Hang Kasturi No.25, Jonker.

7. Chinese Food
Melaka yang merupakan perpaduan berbagai macam budaya tentunya menghasilkan kuliner yang menarik. Chinese food di Melaka beda dengan Chinese Food di Jakarta. Ada rasa tersendiri yang membuat Chinese food di Melaka wajib untuk dicoba. Bagi kami, yang paling menarik adalah jenis pasta yang digunakan. Kalau di Indonesia, kita hanya mengenal mie, bihun, atau kuetiau. Kalau di Melaka, ada mie besar, mie kecil, kuetiau lebar, misua, dan sebagainya.
Kedai makan di samping Ibis Hotel 
Untuk penggemar makanan Hakka, ada satu restoran yang sempat dikunjungi oleh papa dan teman-teman saat beramah tamah dengan pembicara. Masakan Hakka di sini sangat otentik, seperti mutton soupalias sup kambing ataupun ayam arak. Bahkan teman kami yang tidak suka kambing pun bisa makan mutton soup yang ada.

Restoran Laksamana Hakka Zhan
Alamat: Jalan Laksamana 5 No 76, Melaka
Laksamana Hakka Zhan 

Selain tujuh makanan di atas, tentunya masih banyak lagi yang enak-enak di sana. Sayangnya belum semua kami eksplorasi, dan tahun ini pun belum tentu kami bisa kulineran di sana. Semoga pandemi ini segera berlalu dan vaksin pun dapat segera diketemukan. 


Tuesday, March 31, 2020

Lucky Number 17 Yumz Day di The Yumz


Karena masih dalam masa self-lockdown akibat corona, kami pun menjadi punya banyak waktu untuk menceritakan kulineran kami di Jakarta ini. Salah satunya adalah resto yang masih anggota dari Imperial Group, yaitu The Yumz. Restoran yang dibuka sejak tahun 2015 ini merupakan restoran yang memadukan makanan gaya Asian dan Western. Dengan konsep open kitchen, dimana pengunjung bisa melihat koki memasak, The Yumz mencoba menarik para konsumen yang sering main ke mall.

Perkenalan kami dengan The Yumz pun tidak direncanakan. Sebetulnya sih kami tidak berencana makan di mall. Apa boleh buat karena sudah jam makan malam dan jalanan macet, maka kami pun mencari tempat makan di Mal Artha Gading. Dan saat melewati The Yumz, mata mamak-mamak ini pun cepat sekali melihat tulisan hanya Rp 17.000,00 saja. Ternyata setiap tanggal 17, The Yumz mengadakan promo di beberapa menu.
Promo tanggal 17 
Kami pun jadi penasaran untuk mencoba. Menu yang kami makan saat itu adalah cheese baked rice dan claypot rice, yang ternyata merupakan menu andalan di The Yumz. Dengan lauk dimasak ala Asian, diatasnya diberikan keju mozarella, rasanya nasi yang kami makan terasa nikmat sekali. Kalau kata papa, ini kayak risotto.
Claypot Mongolian Beef
Claypot Chicken rice
Selain nasi, The Yumz juga ada mie dan makanan lainnya. Kami pernah mencoba spaghetty, nasi goreng cabe ijo, dan mie ayamnya. Hanya saja, kalau menurut kami, yang paling enak adalah cheese baked rice dan claypot rice.
Cheese Baked rice chicken chop.
Walaupun makanannya enak, The Yumz mempunyai satu kelemahan, yaitu lambatnya penyajian makanan. Entah karena manajemennya yang kurang baik atau karena kurangnya pelayan yang ada, sehingga seringkali kami melihat complain dari orang lain yang sudah lama menunggu makanannya, termasuk kami. Pelayannya pun kurang informatif dalam menyampaikan promo ataupun menu yang ada.
Chicken Teriyaki cheese baked rice. 
Untuk menyiasati kekurangan The Yumz, saran kami sih baca menu dan keterangan yang ada. Jangan lupa bertanya di awal supaya gak repot memanggil pelayannya.

Sambil menulis artikel ini, rasanya pengen jalan-jalan lagi ke The Yumz di tanggal 17. The Yumz ada di Mal Artha Gading, Lippo Mall Kemang Village, Pejaten Village, Summarecon Mall Serpong, Tangcity Mall, dan Transpark Mall Bintaro. Semoga corona segera berlalu, sehingga kita bisa jalan-jalan lagi dan perekonomian pun kembali membaik.
Snow ice-nya enak juga loh. 
Sekilas Info
The Yumz
Mal Artha Gading lantai 2
Telepon: 021-45864120
Jam operasional: 10.00 – 22.00


Saturday, March 14, 2020

Rice Bowl ala Indonesia di Mangkok Ku


Di bulan Maret ini, nampaknya si corona masih meramaikan berita-berita di Jakarta. Dunia traveling menjadi lesu, terutama negara-negara yang beresiko tinggi, seperti China, Jepang, Korea Selatan, Italy, dan Singapore. Beberapa maskapai pun mulai banting kursi harga untuk menarik wisatawan. Tapi kan ngeri juga ya sengaja beli tiket dan jalan-jalan lalu bawa pulang oleh-oleh virus.

Karena traveling sepertinya belum memungkinkan, maka alternatif untuk menggantikan traveling adalah cari makanan enak di kota tercinta ini. Dan sebetulnya kulineran tidak pernah ada habisnya. Banyak orang yang mencoba usaha kuliner. Salah satunya adalah Mangkok Ku yang pernah kami kunjungi tahun lalu (maaf, ceritanya baru sekarang).

Mangkok Ku (iya, nulisnya memang dipisah) merupakan resto yang digagas oleh juri Master Chef Indonesia, yaitu Chef Arnold Poernomo, Randy  Julius, dan dua anak presiden RI, yaitu Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming. Awalnya opa yang melihat iklan di koran dan bercerita ingin mencoba makan di sana. Kami antara mau dan tidak mau, males antrinya. Akhirnya kami pun pergi ke sana di hari ulang tahun opa.

Walaupun saat kami datang Mangkok Ku sudah sebulan lebih buka, namun antrinya masih luar biasa panjangnya. Dengan perut yang sudah bernyanyi, hati ini inginnya makan di tempat lain. Tetapi melihat opa masih semangat, ya sudah kami mengantri. Mungkin karena melihat ada anak-anak, lansia, dan bumil, maka begitu ada bangku kosong kami segera dipanggil.

Seperti namanya, Mangkok Ku, maka terbayang bahwa kita akan makan menggunakan mangkok. Kalau donburi kan nasi dengan daging atau telur dimasak gaya Jepang, kalau Mangkok Ku ini sebetulnya seperti donburi ala Indonesia. Cara pemesanannya pun sama seperti memesan di Yoshinoya. Hanya saja pilihan menunya tidak banyak.
6 menu yang ada 
Kami pun memesan menu yang berbeda-beda, dengan pikiran biar bisa saling nyicip. Mangkok Ku hanya menyediakan makanan. Untuk minuman dapat memesan TernaKopi-nya Kaesang. Kerja sama yang baik, bukan?
Mangkok Ku Brisket  
Mangkok Ku Omu Egg, kesukaan Duo Lynns.
Tidak perlu waktu lama untuk menunggu makanan kami datang. Dan tidak perlu waktu lama juga untuk menghabiskannya. Bagaimana review-nya? Menurut yang berulang tahun, rasanya biasa saja tapi masih ok. Menurut anak-anak, rasanya enak. Kalau menurut kami sih memang unik.
Mangkok Ku Crispy Chicken. Sambalnya enak 
Kalau dulu outlet Mangkok Ku hanya ada di Tanjung Duren, sekarang Mangkok Ku sudah ada di banyak tempat seperti Kokas, Sunter, Living World, Cikini, dan Setiabudi. Sleain datang langsung ke outletnya, Mangkok Ku dapat dipesan melalui ojek online loh. Jadi kalau malas pergi-pergi, bisa saja pesan online.
Menu terbaru. Sumber foto: antaranews

Sekilas Info
Mangkok Ku
Alamat: Jalan Tanjung Duren Raya No.359c Jakarta
Telepon: 081211382132
Jam operasional: 10.00 – 22.00











Monday, April 1, 2019

Melihat Pembuatan Tahu di Tahu Susu Lembang


Sebagai salah satu kota yang dekat dengan Jakarta, Bandung memang selalu menawarkan begitu banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi, baik untuk bertamasya maupun untuk kulineran. Tidak heran jalan-jalan ke Bandung merupakan kegiatan favorit orang Jakata.

Setelah absen jalan-jalan ke Bandung lebih dari 1 tahun, akhirnya kami berkesempatan lagi untuk jalan-jalan ke Bandung. Ada saudara yang menikah di bulan Januari kemarin. Dan supaya tidak sia-sia kami jalan ke Bandung, kami pun merancangkan jalan-jalan. Tujuan kami kali ini adalah Floating Market.

Floating Market ini sudah berkali-kali kami dengar dan ingin kami kunjungi. Hanya saja setiap kali kami ke Bandung, tidak pernah kesampaian. Akhirnya kali ini kami memantapkan tekad untuk ke Floating Market. Berhubung kami sampai lebih awal dari perkiraan kami, maka kami pun mampir dulu ke Tahu Susu Lembang. Tujuannya adalah jajan di pagi hari.
Factory Outlet dan Rumah Sosis di Tahu Susu Lembang
Tahu Susu Lembang merupakan pujasera yang menjual berbagai macam makanan. Cuaca yang sejuk ini membuat kami tergoda untuk makan wedang ronde. Sayangnya wedang ronde belum siap. Maka kami pun membeli tahu susu yang sudah digoreng. Di tempat ini ada 2 jenis tahu susu, yaitu tahu susu kotak (seporsi Rp 15.000,00 isi 10 buah) dan tahu susu bulat (seporsi Rp 20.000,00 isi 10 buah). Kami memilih tahu susu bulat karena kangen dengan tahu bulat. Tetapi tahu bulat ini beda dengan tahu bulat yang biasa dijual. Tahu bulat ini memang tahu susu biasa yang dibentuk bulat seperti bola. Jadi padat dan tidak kopong. Namun memang tahu susu berbeda dengan tahu pada umumnya. Teksturnya yang lembut sangat enak saat dimakan.
Foodcourt dengan banyak pilihan makanan.
Tahu susu bulat yang berbeda dari tahu bulat.
Di tempat ini juga tersedia tempat pembuatan tahu yang dapat dikunjungi anak-anak. Saat kami bertanya apakah kami boleh masuk atau tidak, petugas yang bekerja berkata bahwa mereka sedang membersihkan area pembuatan tahu. Kami pun berkeliling kembali.
Taman yang cantik.
Walaupun awalnya Tahu Susu Lembang merupakan foodcourt, namun di area tempat ini juga terdapat factory outlet dan tempat hiburan anak-anak. Kami menikmati udara yang dingin sambil berkeliling di taman. Di dekat taman ini ada beberapa hewan yang dapat digunakan untuk berfoto dan juga diberi makan. Ada juga kuda dan beberapa mainan anak-anak. Karena masih terlalu pagi, kudanya pun belum keluar. Hanya iguana dan kelinci saja yang sudah siap untuk diberi makan.
Animal Show. 
Iguana yang sedang sunbathing.
Tempat mancing untuk anak-anak bermain.
Kami kembali ke bagian dalam foodcourtuntuk memeriksa apakah wedang ronde sudah siap. Ternyata wedang rondenya sudah siap. Wedang ronde Gardujati ini ada bermacam-macam pilihan, dari ronde besar, ronde kecil., ronde campur, dan sekoteng. Kami pun memesan ronde campur. Satu porsi ronde ini adalah 20.000 rupiah. Cukup kaget juga karena di lebih mahal daripada di Jakarta. Tetapi memang kualitas wedang jahenya top markotop dan menggunakan gula jawa. Badan kami pun langsung hangat.
Ronde Jahe Gardujati
Kami mencoba untuk melihat tempat pembuatan tahu susu yang sudah dapat dikunjungi. Ternyata tahu susu memang menggunakan susu dalam proses pembuatannya. Tak heran teksturnya sangat lembut. Untuk menghasilkan tahu susu yang lembut ini, dibutuhkan 9 tahapan.
Bahan-bahan dan langkah-langkah pembuatan tahu susu.
Di tahap pertama, kacang kedelai dicuci direndam dan dicuci sampai bersih. Selanjutnya masuk ke dalam tahap kedua yaitu penggilingan kacang kedelai dengan menggunakan mesin giling. Selanjutnya kacang kedelai yang telah digiling tersebut direbus dan diaduk. Tahap keempat adalah pemisahan antara ampas dan sarinya.
Tempat untuk melakukan tahap satu dan dua.
Bagian perebusan, penggilingan, dan pencetakan.
Setelah dipisahkan, sari yang ada diberikan susu, mentega, biang tahu, dan juga garam. Tahap selanjutnya biang tahu yang sudah jadi ini dicetak dan setelahnya diangkat dan dipotong. Setelah itu tahu yang sudah dipotong tersebut direbus dengan air dan bawang putih selama 15 menit. Banyak juga bukan tahapnya?
Bagian pemotongan
Tahap-tahap terakhir dalam pembuatan tahu susu.
Setelah puas berkeliling di tempat pembuatan, kami pun kembali melanjutkan perjalanan kami ke Floating Market. Sayangnya kami masih berkeliling, mungkin lain kali kami khusus membeli tahu susu untuk digoreng di rumah.
Karyawan baru =D 
Karyawan magang selanjutnya =D
TAHU SUSU LEMBANG
Alamat: Jl. Raya Lembang no 177, Jayagiri, Lembang, Bandung.
Jam Operasional: 08.00 - 19.00 (Senin - Jumat), 09.00 - 20.00 (Sabtu - Minggu)

Friday, January 25, 2019

5 Things to Do in Jonker Street


Jonker Street merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan yang mengunjungi Malaka. Selain letaknya yang berdekatan dengan banyak historical site, Jonker Streetjuga merupakan jalan utama Chinatown. Pada awalnya, Jonker Streetdikenal sebagai tempat penjualan barang-barang antik. Namun setelah beberapa tahun berlalu, jalan ini pun dikenal sebagai tempat jualan barang-barang souvenir dan juga tempat restoran-restoran.

Selama kami berada di Malaka, kami mengunjungi Jonker Streetsebanyak empat kali, dengan waktu yang berbeda-beda. Dari hasil kelayapan selama empat kali di sana, kami mendapatkan bahwa di hari-hari biasa jalanan ini tidaklah seramai yang dibayangkan. Mendekati malam hari, tidak banyak toko yang buka. Jonker Street akan sangat ramai saat Jonker Night Market diadakan di hari Sabtu malam. Apa saja yang dapat dilakukan di Jonker Street?

1. Mencari oleh-oleh
Tempat oleh-oleh yang juga ada mainan anak-anak.
Di Jonker Street kita dapat menemukan berbagai macam oleh-oleh. Dari baju, gantungan kunci, hiasan meja, baju, tempelan magnet, hingga mainan anak-anak, semuanya ada di sini. Dan seperti hasil perburuan kami kemarin, harga souvenir di Jonker jauh lebih murah daripada di tempat wisata yang lain. Selain barang, di sini pun banyak makanan yang dapat dibeli untuk dibawa pulang. Dari cemilan seperti kripik hingga gula Malaka yang terkenal.

2. Hunting makanan khas Melaka
Kedai Kopi Chung Wah. Sumber foto: malacca.ws
Makanan di Malaka ini dipengaruhi oleh berbagai kebudayaan seperti makanan India, Chinese food, hingga masakan Melayu. Makanan yang paling terkenal di Jonker Street adalah masakan nyonya seperti nasi lemak, dan juga chicken rice ball. Kami sempat mencoba nasi lemak di Melting Pot. Untuk rasa, saya masih lebih suka nasi lemak di Indonesia, lebih gurih.
Nasi Lemak
Sedangkan untuk chicken rice ball, salah satu restoran yang sempat kami coba adalah A Famosa. Bukan hanya chicken rice ball yang enak, ternyata bakso dan tahu di sini juga enak loh. Selain A Famosa, ada satu restoran yang cukup terkenal yaitu Chung Wah. Sayangnya kami tidak berkesempatan mencoba karena antrian yang begitu panjang.  

Selain makanan, Malaka juga terkenal dengan es cendol Malaka dan coconut shake. Di sepanjang jalan Jonker ini ada banyak kedai yang menjual kedua minuman tersebut.

3. Mengunjungi Cheng Ho Cultural Museum
Muzium Budaya Cheng Ho 
Museum Cheng Ho merupakan galeri yang berisi kisah laksamana Cheng Ho. Kami cukup kaget juga saat tahu ada museum Cheng Ho di Malaka ini. Rupanya Cheng Ho memang terkenal bukan hanya di Semarang, namun juga di Malaka. Di museum yang dibuka pada Februari 2003 ini dipaparkan kisah pelayaran beliau ke lautan Selatan di samping kejayaan beliau membina hubungan persaudaraan antara China dengan negara-negara Afrika dan Asia.

Untuk masuk ke museum ini dikenakan biaya 10 RM untuk dewasa dan 4 RM untuk anak-anak. Walau museum ini beroperasi dari jam 09.00 – 17.30, namun saat kami lewat tempat ini sebelum jam 17.00, museum ini sudah tutup. Kami sarankan sih untuk mengunjungi sebelum pukul 16.00.

4. Naik Becak Wisata menuju atau dari Jonker Street
Naik becak wisata :)
Becak Wisata ini memang tersebar hampir di setiap tempat wisata di Malaka. Kami pun akhirnya sempat mencoba naik becak wisata ini saat kami mau berjalan ke Jonker Street. Bersyukur kami mendapatkan abang becak yang mau yang becaknya lumayan besar dan mau mengangkut kami berempat. Sepanjang perjalanan, kami dihibur oleh lagu Mandarin.

Untuk yang suka belanja, naik becak wisata juga dapat menjadi opsi yang baik. Daripada repot menenteng belanjaan, naik becak wisata menuju hotel pun lumayan menolong supaya tidak lelah.

5. Mengikuti Workshop di Mamee Jonker House
Mamee Cafe
Mamee Jonker House atau Mamee Cafe ini berisikan produk-produk Mamee. Di bagian depan cafe ini terdapat berbagai cemilan Mamee dan teman-temannya yang dijual dalam bentuk paket. Ternyata produk Mamee itu bukan hanya cemilan, tetapi juga cup noodle. Di Café ini cukup banyak makanan dan minuman yang ditawarkan. Namun memang lebih mengarah ke dessert. Harganya termasuk tidak mahal tetapi juga tidak murah.
It's all about noodle
Di bagian atas cafe yang dibuka sejak November 2013 ini terdapat noodle workshop yang dapat diikuti anak-anak. Untuk mengikutinya pun tidaklah susah. Cukup membeli 4 macam cup noodle, maka kita dapat mengikuti workshop di atas.
Noodle Workshop
Apa saja yang dilakukan di workshop ini? Berbeda dengan bayangan kami, workshop ini bukan workshop membuat mie, tetapi mendisain cup noodle mereka dan memilih bahan pelengkap atau condiment sesuai maunya mereka. Setiap cup yang sudah dibeli harus dihias dan diwarnai terlebih dahulu. Setelah itu mereka akan diizinkan untuk memilih condiment dan rasa dari cup noodle yang mereka inginkan.
Condiment dan rasa yang dapat dipilih.
Menghias cup sesuai maunya anak-anak.
5. Jonker Night Market
Jonker Night Market. Sumber foto: malacca.ws
Jonker Night Market merupakan pasar malam yang diadakan disepanjang jalan Jonker. Pasar malam ini hanya diadakan di akhir pekan saja. Selain orang-orang yang berjualan, ada banyak atraksi yang menarik untuk anak-anak kecil. Dan seperti pasar malam pada umumnya, jumlah orang yang datang luar biasa banyak sehingga jalanan pun penuh dengan orang-orang.

Demikianlah lima hal yang dapat dilakukan saat di Jonker Street. Berdasarkan pengalaman kami, memang lebih enak mengunjungi Jonker di pagi menjelang siang hari atau sore hari. Tidak terlalu panas namun masih banyak yang dapat dilihat dan dibeli. Bagaimana dengan kunjungan saat akhir pekan? Uhm, untuk sekedar tahu sih boleh saja. Namun sekali saja sudah cukup, mengingat kami datang lumayan malam.