Wednesday, June 3, 2020

Wisata Kuliner di Malaka


Memasuki bulan ketiga di rumah aja memanglah tidak mengenakkan. Demi memutuskan mata rantai covid ini, kita harus manis-manis di rumah. Dan saat manis-manis di rumah ini, Duo Lynns bertanya apakah kita akan ke Malaka tahun ini? Pertanyaan yang bagus.

Dua tahun yang lalu, dalam rangka mengikuti homeschool conference, kami pertama kali menginjakkan kaki ke Malaka. Anak-anak senang sekali dengan kegiatan dan acara jalan-jalan di sana. Tahun lalu, karena hadirnya anggota baru di rumah, kami tidak pergi ke Malaka. Jadi wajar saja jika Duo Lynns bertanya hal ini.

Memang Malaka sangat membekas di hati kami Sebagai tempat yang pernah dijajah oleh Portugis, Belanda, dan Inggris, Malaka menjadi terkenal sebagai salah satu tempat wisata budaya dan sejarah. Namun ternyata selain sebagai tempat wisata budaya dan sejarah, Malaka juga terkenal dengan wisata kuliner. Kuliner di Malaka sangat dipengaruhi kuliner dari Melayu, Cina, dan India. Karena alasan inilah, saat kami ke Malaka, kami pun mencoba beberapa makanan di Malaka.

Apa saja sih kuliner Malaka yang menarik untuk dicoba? Kami mencoba merangkum makanan-makanan yang sempat kami icipi. Jadi, kalau ada waktu ke sana lagi, kami masih ingat makanan-makanan apa saja yang bisa menjadi tujuan kulineran kami.

1. Chicken Rice Ball
Chicken Rice Ball merupakan salah satu makanan yang diincar orang saat datang ke Malaka. Saat kami makan di restoran A Famosa, kami mengira ini seperti bola nasi yang berisi ayam. Ternyata saat makanan datang, nasi dan ayamnya tidak menjadi satu melainkan terpisah. Nasi hainan yang datang berbentuk seperti bola-bola. Rasanya gurih dan dapat membuat orang ketagihan. Padahal biasanya kalau makan nasi hanya satu porsi, namun kalau makan rice ballini bisa lebih dari lima (satu porsi nasi sama dengan 5 bola nasi).
Chicken rice ball 
Chicken rice ball ini hampir ada di setiap Chinese Food. Salah satu tempat yang terkenal dengan chicken rice ball adalah Chung Wah dan Hoe Kee. Keduanya buka dari pagi dan hanya sampai sore. Hanya saja antrian di kedua tempat tersebut luar biasa panjang. Saat kami di sana, kami sempat mengantri di Chung Wah, tetapi akhirnya membatalkan karena antrian yang tak kunjung berakhir.

A Famosa Restaurant
Jalan Hang Kasturi No.28,  Melaka (Jonker Area)
Jam operasional: 09.30 – 19.30

Kedai Kopi Chung Wah
Alamat: Jalan Hang Jebat No.18, Melaka (Jonker Area)
Jam operasional: 07.30 – 15.00

Kedai Hoe Kee
Alamat: Jalan Hang Jebat No 468, Melaka (Jonker Area)
Jam operasional: 09.00 – 16.00

2. Nasi Lemak
Nasi lemak, saudara dari nasi uduk ini sangat terkenal jika kita mengunjungi negara tetangga kita. Hampir di setiap sudut jalanan dapat ditemukan makanan yang satu ini. Nasi lemak di sini biasanya dipadukan dengan daging rendang ala Malaysia ataupun ayam.
Nasi lemak 
Melting Pot
Alamat: Jalan Hang Jebat No.62, Melaka
Jam operasional: 08.00 – 21.00

3. Coconut Shake
Pertama kali kami mendengar salah satu teman merekomendasikan minuman ini, di pikiran kami paling ini hanya es kelapa biasa. Tetapi saat kami membeli di tempat terdekat dari Hotel Ibis yang kami tempati, ternyata ini bukan es kelapa. Minuman yang terdiri dari daging buah kelapa yang diblender dengan airnya ini memang enak sekali. Apalagi diatasnya ditambahkan es krim. Rasanya cukup menawarkan panas yang terik di siang hari.
Coconut shake. Sumber foto: foodavisor.my
Sama seperti nasi lemak, minuman ini juga dapat dijumpai di setiap tempat wisata, seperti Jonker Street, dan di hampir setiap food court.

4. Masakan India
Sebetulnya di Indonesia juga banyak makanan India. Hanya saja kami belum pernah mencobanya. Dan kami memang penasaran sekali untuk mencoba masakan Indiasaat di Melaka, yang tentunya pasti sangat otentik.
Sekilas seperti di restoran Padang :) 
Kami mencoba makanan Indiadi sebelah hotel tempat kami menginap. Sayangnya roti prata sudah habis, sehingga kami memesan makanan utama saja. pesanan kami adalah paket nasi briani beserta ayam dan sayur-sayurannya. Kesan pertama adalah seperti nasi padang dengan menggunakan daun pisang tetapi rasanya lebih kental.
Nasi briani dan teman-temannya.  
Yang perlu diingat sebelum memesan adalah porsi makanan Indiaitu besar. Jadi, jangan langsung memesan satu porsi sendiri. Kami memesan satu porsi untuk berdua dan itupun lebih dari cukup.
Nama minumannya. Lucu bukan? 
Saravana
Jalan Bendahara No.18, Melaka
Jam operasional: 07.00 – 22.00

5. Laksa Melaka
Masakan peranakan yang cukup terkenal di Melaka adalah laksa Melaka mempunyai ciri khas masakan nyonya. Dengan kuah santan yang gurih dan mie yang cukup besar, laksa Melaka menjadi salah satu favorit kami. Yang membuat laksa Melaka jadi enak adalah kuah santannya pas, tidak terlalu kental dan tidak terlalu dingin. Apalagi setelah itu minum teh tarik. Wah, mantap sekali pastinya.
Laksa Melaka
Lian Pang Kopitiam
Alamat: Pengkalan Rama, Melaka
Jam operasional: 06.30 – 14.30

6. Ondeh Melaka
Kalau mendengar kata onde, yang terbayang pastinya gorengan bola yang berisi kacang hijau dan bertaburan wijen. Namun saat kami di Melaka, ondeh di sana berbeda dengan onde yang ada di Indonesia. Ondeh Melaka merupakan kue yang berwarna hijau pandan yang dalamnya berisi gula Melaka. Atau, kata sederhana untuk menggambarkan ondeh Melaka adalah kue klepon. Ya, ondeh Melaka adalah klepon. 
Ondeh Melaka 
Saat kami di sana, kedai yang ingin kami kunjungi selalu tutup tiap kami datangi. Jadi, kami belum sempat mencobanya. Lain kali kami ingin mencobanya juga.

Kedai Aku dan Dia
Jalan Hang Kasturi No.25, Jonker.

7. Chinese Food
Melaka yang merupakan perpaduan berbagai macam budaya tentunya menghasilkan kuliner yang menarik. Chinese food di Melaka beda dengan Chinese Food di Jakarta. Ada rasa tersendiri yang membuat Chinese food di Melaka wajib untuk dicoba. Bagi kami, yang paling menarik adalah jenis pasta yang digunakan. Kalau di Indonesia, kita hanya mengenal mie, bihun, atau kuetiau. Kalau di Melaka, ada mie besar, mie kecil, kuetiau lebar, misua, dan sebagainya.
Kedai makan di samping Ibis Hotel 
Untuk penggemar makanan Hakka, ada satu restoran yang sempat dikunjungi oleh papa dan teman-teman saat beramah tamah dengan pembicara. Masakan Hakka di sini sangat otentik, seperti mutton soupalias sup kambing ataupun ayam arak. Bahkan teman kami yang tidak suka kambing pun bisa makan mutton soup yang ada.

Restoran Laksamana Hakka Zhan
Alamat: Jalan Laksamana 5 No 76, Melaka
Laksamana Hakka Zhan 

Selain tujuh makanan di atas, tentunya masih banyak lagi yang enak-enak di sana. Sayangnya belum semua kami eksplorasi, dan tahun ini pun belum tentu kami bisa kulineran di sana. Semoga pandemi ini segera berlalu dan vaksin pun dapat segera diketemukan. 


Friday, January 25, 2019

5 Things to Do in Jonker Street


Jonker Street merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan yang mengunjungi Malaka. Selain letaknya yang berdekatan dengan banyak historical site, Jonker Streetjuga merupakan jalan utama Chinatown. Pada awalnya, Jonker Streetdikenal sebagai tempat penjualan barang-barang antik. Namun setelah beberapa tahun berlalu, jalan ini pun dikenal sebagai tempat jualan barang-barang souvenir dan juga tempat restoran-restoran.

Selama kami berada di Malaka, kami mengunjungi Jonker Streetsebanyak empat kali, dengan waktu yang berbeda-beda. Dari hasil kelayapan selama empat kali di sana, kami mendapatkan bahwa di hari-hari biasa jalanan ini tidaklah seramai yang dibayangkan. Mendekati malam hari, tidak banyak toko yang buka. Jonker Street akan sangat ramai saat Jonker Night Market diadakan di hari Sabtu malam. Apa saja yang dapat dilakukan di Jonker Street?

1. Mencari oleh-oleh
Tempat oleh-oleh yang juga ada mainan anak-anak.
Di Jonker Street kita dapat menemukan berbagai macam oleh-oleh. Dari baju, gantungan kunci, hiasan meja, baju, tempelan magnet, hingga mainan anak-anak, semuanya ada di sini. Dan seperti hasil perburuan kami kemarin, harga souvenir di Jonker jauh lebih murah daripada di tempat wisata yang lain. Selain barang, di sini pun banyak makanan yang dapat dibeli untuk dibawa pulang. Dari cemilan seperti kripik hingga gula Malaka yang terkenal.

2. Hunting makanan khas Melaka
Kedai Kopi Chung Wah. Sumber foto: malacca.ws
Makanan di Malaka ini dipengaruhi oleh berbagai kebudayaan seperti makanan India, Chinese food, hingga masakan Melayu. Makanan yang paling terkenal di Jonker Street adalah masakan nyonya seperti nasi lemak, dan juga chicken rice ball. Kami sempat mencoba nasi lemak di Melting Pot. Untuk rasa, saya masih lebih suka nasi lemak di Indonesia, lebih gurih.
Nasi Lemak
Sedangkan untuk chicken rice ball, salah satu restoran yang sempat kami coba adalah A Famosa. Bukan hanya chicken rice ball yang enak, ternyata bakso dan tahu di sini juga enak loh. Selain A Famosa, ada satu restoran yang cukup terkenal yaitu Chung Wah. Sayangnya kami tidak berkesempatan mencoba karena antrian yang begitu panjang.  

Selain makanan, Malaka juga terkenal dengan es cendol Malaka dan coconut shake. Di sepanjang jalan Jonker ini ada banyak kedai yang menjual kedua minuman tersebut.

3. Mengunjungi Cheng Ho Cultural Museum
Muzium Budaya Cheng Ho 
Museum Cheng Ho merupakan galeri yang berisi kisah laksamana Cheng Ho. Kami cukup kaget juga saat tahu ada museum Cheng Ho di Malaka ini. Rupanya Cheng Ho memang terkenal bukan hanya di Semarang, namun juga di Malaka. Di museum yang dibuka pada Februari 2003 ini dipaparkan kisah pelayaran beliau ke lautan Selatan di samping kejayaan beliau membina hubungan persaudaraan antara China dengan negara-negara Afrika dan Asia.

Untuk masuk ke museum ini dikenakan biaya 10 RM untuk dewasa dan 4 RM untuk anak-anak. Walau museum ini beroperasi dari jam 09.00 – 17.30, namun saat kami lewat tempat ini sebelum jam 17.00, museum ini sudah tutup. Kami sarankan sih untuk mengunjungi sebelum pukul 16.00.

4. Naik Becak Wisata menuju atau dari Jonker Street
Naik becak wisata :)
Becak Wisata ini memang tersebar hampir di setiap tempat wisata di Malaka. Kami pun akhirnya sempat mencoba naik becak wisata ini saat kami mau berjalan ke Jonker Street. Bersyukur kami mendapatkan abang becak yang mau yang becaknya lumayan besar dan mau mengangkut kami berempat. Sepanjang perjalanan, kami dihibur oleh lagu Mandarin.

Untuk yang suka belanja, naik becak wisata juga dapat menjadi opsi yang baik. Daripada repot menenteng belanjaan, naik becak wisata menuju hotel pun lumayan menolong supaya tidak lelah.

5. Mengikuti Workshop di Mamee Jonker House
Mamee Cafe
Mamee Jonker House atau Mamee Cafe ini berisikan produk-produk Mamee. Di bagian depan cafe ini terdapat berbagai cemilan Mamee dan teman-temannya yang dijual dalam bentuk paket. Ternyata produk Mamee itu bukan hanya cemilan, tetapi juga cup noodle. Di Café ini cukup banyak makanan dan minuman yang ditawarkan. Namun memang lebih mengarah ke dessert. Harganya termasuk tidak mahal tetapi juga tidak murah.
It's all about noodle
Di bagian atas cafe yang dibuka sejak November 2013 ini terdapat noodle workshop yang dapat diikuti anak-anak. Untuk mengikutinya pun tidaklah susah. Cukup membeli 4 macam cup noodle, maka kita dapat mengikuti workshop di atas.
Noodle Workshop
Apa saja yang dilakukan di workshop ini? Berbeda dengan bayangan kami, workshop ini bukan workshop membuat mie, tetapi mendisain cup noodle mereka dan memilih bahan pelengkap atau condiment sesuai maunya mereka. Setiap cup yang sudah dibeli harus dihias dan diwarnai terlebih dahulu. Setelah itu mereka akan diizinkan untuk memilih condiment dan rasa dari cup noodle yang mereka inginkan.
Condiment dan rasa yang dapat dipilih.
Menghias cup sesuai maunya anak-anak.
5. Jonker Night Market
Jonker Night Market. Sumber foto: malacca.ws
Jonker Night Market merupakan pasar malam yang diadakan disepanjang jalan Jonker. Pasar malam ini hanya diadakan di akhir pekan saja. Selain orang-orang yang berjualan, ada banyak atraksi yang menarik untuk anak-anak kecil. Dan seperti pasar malam pada umumnya, jumlah orang yang datang luar biasa banyak sehingga jalanan pun penuh dengan orang-orang.

Demikianlah lima hal yang dapat dilakukan saat di Jonker Street. Berdasarkan pengalaman kami, memang lebih enak mengunjungi Jonker di pagi menjelang siang hari atau sore hari. Tidak terlalu panas namun masih banyak yang dapat dilihat dan dibeli. Bagaimana dengan kunjungan saat akhir pekan? Uhm, untuk sekedar tahu sih boleh saja. Namun sekali saja sudah cukup, mengingat kami datang lumayan malam.