Wednesday, April 1, 2020

Komponen Sistem Pelumasan Mesin & Fungsinya

Komponen Sistem Pelumasan & Fungsinya - Berikut adalah komponen-komponen pada sistem pelumasan mesin :

1. Oil Pressure Sensor
Sensor ini terletak pada saluran oli setelah oil pump (pompa oli), hal ini bertujuan untuk mendeteksi tekanan oli mesin yang keluar dari pompa oli. Sensor ini bisa menandakan dua hal, yakni kinerja pompa oli dan volume oli mesin.

Jika indikator oli pada dashboard menyala maka sensor oli mendeteksi adanya lebihan atau kekurangan tekanan pada sistem pelumas. Ini bisa menandakan bahwa volume oli mesin berlebihan atau bahakan kurang dari standar pemakaian.

Untuk itu, jika indikator oli menyala perlu dilakukan pengecekan oli mesin menggunakan stik oli (oil dipstik). Jika volume oli normal maka masalah diatas timbul pada pompa oli.

2. Indikator Tekanan Oli
Indikator tekanan oli dirancang untuk memberi sebuah peringatan jika tekanan oli pelumas turun dibawah tekanan yang diperlukan, agar kerja mesin tetap normal. Indikator oli akan menyala ketika posisi kontak ON mesin mati, lampu tersebut akan padam kembali ketika mesin mulai hidup. Hal ini menandakan tekanan dan pelumasan oli mesin bekerja normal.
Indikator Oli

Akan tetapi ketika terdapat masalah pada sistem pelumasan mesin, maka lampu indikator oli ini akan tetap menyala walau mesin sudah hidup. Karena pada setiap mesin mobil telah dipasang switch oli yang berfungsi untuk mendeteksi tekanan oli pada sistem pelumasan apabila terjadi masalah.

Beberapa sebab indikator oli menyala :
  • Masalah yang paling ringan adalah switch oli rusak, solusinya cukup diganti dengan yang baru. 
  • Filter oli yang sudah habis masa pakainya alias rusak, sehingga tidak berfungsi dengan baik, karena sudah kotor dan bisa tersumbat.
  • Oli mesin kurang, untuk masalah ini segera lakukan pengecekan menggunakan stick oli, periksa apakah ada kebocoran atau ada rembesan oli yang menyebabkan oli berkurang.
  • Pompa oli yang mengalami kerusakan.

3. Penutup Oli (Oil Cap)
Penutup oli berfungsi untuk mencegah masuknya material yang bisa merusak oli dan mempengaruhi kerja mesin. Tutup oli mesin ini jarang mengalami masalah. Jika rusak bisa saja hanya ring "O" dan karet pada tutup oli mesin yang rusak.

Jika hal ini terjadi ketika mesin bekerja maka dapat menyebabkan sebagian oli mesin merembes keluar melalui bagian tersebut. Jika sudah ada rembesan oli di bagian ini, tidak ada salahnya untuk membeli tutup oli mesin yang baru.

Tutup oli mesi merupakan komponen yang jarang mengalami masalah, jadi jarang terdapat stok dan harus pesan dulu. Harga tutup oli mesin OEM atau orisinal cukup mahal, berkisar Rp 250 - 300 ribu. Tetapi terdapat juga tutup oli aftermarket yang harganya lebih murah. Tetapi tetap lebih baik tutup oli yang orisinil karena lebih awet.
Tutup Oli
4. Tongkat Kedalaman Oli (Oil Dipstick)
Tongkat kedalaman oli merupakan batang yang dapat dicabut dengan mudah yang digunakan untuk menjelaskan jumlah oli mesin dengan benar. Tongkat celup terhubung ke tangki oli di dalam mesin dan digunakan untuk menentukan berapa banyak oli yang masih tersedia di dalam tangki.  Tongkat celup seringkali terletak di dekat bagian depan mesin.
Tongkat Kedalaman Oli (Dipstick)

5. Saringan Oli (Oil Filter)
Filter oli berfungsi untuk menyaring kotoran berupa campuran debu dan kotoran lain yang masuk ke dalam mobil dan bercampur menjadi carbon, endapan lumpur, dan kotoran lainnya. Katup By-pass dipasangkan untuk memungkinkan oli tidak tersaring dan masuk ke engine dengan jalan pintas ketika saringan buntu/ penuh klotoran.

Pada proses pelumasan mesin, filter oli sangat berperan penting karena sebelum bagian mesin seperti mekanisme katup, poros engkol dan lain sebagainya dilumasi oleh oli, oli haruslah dalam keadaan bersih dari kotoran yang mengganggu. Dengan begitu komponen pada mesin tidak cepat aus dan akan bertahan lebih lama.
Saringan Oli / Filter Oli

6. Karter Atau Bak Oli
Karter atau bak oli atau penampung oli berfungsi sebagai penampung oli mesin agar oli mesin selalu tersedia. Karter merupakan komponen pada mesin yang terletak pada bagian paling bawah.

Karter dipasang menggunakan sambungan baut dan mur pada bagian blok silinder bagian bawah tepatnya pada crankcase (bak engkol). Diantara karter dengan crankcase terdapat packing atau gasket yang berfungsi untuk mencegah terjadinya kebocoran oli.
Karter / Bak Oli

Beberapa komponen penting di dalam karter / bak oli :
  • Separator atau penyekat, berfungsi untuk menjaga agar permukaan oli pelumas di dalam karter tetap rata & tetap stabil ketika kendaraan berhenti secara mendadak ataupun ketidak kendaraan dalam keadaan miring.
  • Strainer, Sebelum oli saring oleh filter oli, stainer berfungsi untuk merintangi kotoran yang lebih besar pada oli mesin. 
  • Drain plug (baut penguras), berfungsi untuk membuang atau menguras oli di dalam mesin. Apabila terjadi kerusakan pada baut penguras, misalnya drat baut rusak maka dapat menyebabkan kebocoran oli yang keluar dari baut penguras.

7. Oil Feed
Fungsi oil feed sebenarnya hanya sebagai jalur oli. Jalur ini secara default sudah terbentuk saat pembuatan blok mesin bersama water jacket. Hal ini karena letak oil feed ini berada didalam blok silinder.

Selain inner oil jet, biasanya juga ada outer oil jet. Outer oil jet ini terbentuk seperti pipa biasa yang umumnya berbahan logam. Fungsi saluran ini yakni menghubungkan oli ke komponen luar mesin seperti turbocharger atau oil cooler.

8. Oil jet
Jika oil feed fungsinya sebagai jalur oli, oil jet berfungsi menyemprotkan oli dari dalam saluran oli. Jika dilihat, maka oil jet ini mirip injektor dimana ujung oil jet memiliki lubang cukup kecil yang akan memancarkan oli saat tekanan oli meningkat.

Biasanya oil jet terdapat pada bagian bawah silinder mesin, fungsinya untuk menyemburkan oli kebagian piston dan commecting rod. Selain itu dibagian timming chain juga biasanya ada sebuah oil jet yang digunakan untuk melumasi rantai timming.

9. Pompa Oli (Oil Pump)
Pompa oli berfungsi untuk mengisap kemudian menyalurkan oli pelumas ke setiap komponen dalam mesin untuk memberikan pelumasan kepada bagian-bagian yang bergerak sehingga mecegah keausan akibat gesekan.

Dari pompa oli, setelah oli melewati stainer pada bak oli, oli akan melewati filter oli untuk menyaring kotoran yang lebih halus atau sangat kecil agar oli yang disalurkan ke seluruh komponen mesin benar-benar bersih. Oli yang bertekanan yang bersih kemudian disalurkan ke seluruh saluran yang ada pada mesin.

Jadi dapat disimpulkan bahwa oli diisap dari karter kemudian didorong ke seluruh komponen internal mesin melalui saluran oli. Kerja pompa oli berdasarkan putaran mesin langsung dari crankshaft, camshaft atau ada juga yang diputar oleh timing belt. Jadi saat mesin idle pun pompa oli tetap bekerja, meski tekanannya rendah.
Pompa Oli (Oil Pump)

10. Katup Pembebas Tekanan Oli
Pada setiap pompa oli dilengkapi dengan katup pengaman (relief pressure valve). Tujuannya agar tekanan yang dihasilkan pompa saat mesin bekerja pada putaran tinggi, tidak naik. Pengaman itu bekerja berdasarkan tekanan yang dihasilkan oleh oli itu sendiri.

Katup pembebas tekanan oli memungkinkan takanan oli yang berlebihan untuk kembali ke panci oli, termasuk ketika engine dingin (oli pekat), untuk mengurangi kemungkinan kerusakan komponen-komponen sistem pelumasan.

11. Katup Ventilasi Ruang Engkol Atau PCV (Positive Crankcase Ventilation)

Katup Ventilasi Ruang Engkol (Positif Crankcase Ventilation (PCV)) dirancang untuk membuang kebocoran asap yang dihasilkan oleh pembakaran-pembakaran yang masuk keruang engkol. Asap ini dihasilkan karena tekanan pada engine yang meningkat, dihasilkan karena kebocoran perapat oli pada silinder.

Tuesday, March 31, 2020

Fungsi Injektor EFI & Cara Kerjanya

Fungsi Injektor EFI & Cara Kerjanya - Injektor merupakan salah satu komponen penting pada sistem bahan bakar EFI (Electronic Fuel Injection).

Fungsi Injektor Pada Sistem EFI


Injektor pada mesin injeksi berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar (bensin) ke dalam ruang bakar dengan cara merubah partikel bensin menjadi kabut.

Lubang kecil yang terdapat pada injektorlah yang mengubah bahan bakar menjadi bentuk kabut, dengan proses pengkabutan bensin tersebut maka menyebabkan bahan bakar menjadi mudah terbakar di dalam ruang bakar.

Bensin yang mengalir ke injektor akibat adanya tekanan dari pompa bensin (fuel pump). Jadi tanpa adanya fuel pump injektor tidak dapat berfungsi dengan normal.

Yang perlu diketahui, masing - masing injektor mempunyai kapasitas penyemprotan dalam satu menit. Spek injektor pada setiap mesin berbeda - beda.

Bagian - Bagian Injektor Dapat Dilihat Pada Gambar Dibawah Ini

Komponen Injektor

Macam sistem injeksi ditinjau dari letak injektornya :
  • TBI (Throttle Body Injection)
  • MPI (Multi Point Injection)
  • GDI (Gasoline Direct Injection)
  • SPI (Single Point Injector)

Cara Kerja Injektor Pada Sistem EFI

Injektor mulai bekerja ketika kunci kontak  ON mesin mati, dimana fuel pump mulai mengalirkan bahan bakar bertekanan tinggi menuju injektor. Ketika mesin mulai dinyalakan ada aliran listrik dari ECU menuju injektor.

Aliran listrik ini akan mengaktifkan medan magnet pada gulungan selenoid lalu menyebabkan pluger yang terbuat dari besi menuju medan magnet.
Medan Magnet

Plunger ini terhubung langsung dengan katup pada ujung injektor, sehingga ketika plunger bergerak, katup akan terbuka dan bahan bakar bertekanan tinggi akan keluar. Tekanan bahan bakar yang tinggi ini menyebabkan bahan bakar keluar dengan bentuk kabut.

Banyak sedikitnya bahan yang keluar melalui injektor dikontrol oleh ECU (Electronic Control Unit). ECU menghitung dasar waktu injeksi bahan bakar, dan menghitung secara tepat lamanya waktu injeksi bahan bakar berdasarkan :
    • 1. Jumlah udara yang masuk dan putaran mesin 
    • 2. Temperatur pendingin mesin sinyal umpan balik dari oxygen sensor selama close-loop-control
    • 3. Kondisi laju kendaraan termasuk akselerasi dan deselerasi
    • 4. Status pengisian battery, dengan tujuan mengontrol injector melalui sinyal pulsa yang konstan. Tekanan injeksi dikontrol agar tetap konstan.

    Kemudian jumlah bahan bakar yang dinjeksikan akan ditentukan berdasarkan lamanya waktu penginjeksian bahan bakar melalui kerja solenoid yang menahan needle valve agar terbuka, menggunakan Pulse Width Modulation (PWM) yang dikirim dari ECU.

    Semakin lama waktu injeksi bahan bakar (pulse width semakin lama) maka bahan bakar yang disemprotkan oleh injector juga akan semakin banyak. Berdasarkan keterangan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kerja sistem injeksi bahan bakar elektronik adalah injeksi dipengaruhi oleh injector.

    Banyaknya bahan bakar yang disemprotkan ditentukan oleh lamanya waktu injeksi oleh injector yang dihitung oleh ECU berdasarkan kwantitas udara yang masuk, dan kondisi laju kendaraan. Injektor akan menyemprotkan bahan bakar ketika mesin berputar sebanyak 2x (2 putaran : 1 injeksi).

    Misalkan ketika mesin berputar pada 5000 RPM maka bahan bakar akan disemprotkan sebanyak 2500x dalam 1 menit (5000 RPM : 2500 CPM). Injektor akan terbuka & tertutup pada 1 siklus 4 tak. Jadi dalam siklus injektor terdapat 2 proses yaitu buka & tutup.

      Jenis - Jenis Sistem Pelumasan Mesin & Cara Kerjanya

      Jenis - Jenis Sistem Pelumasan Mesin & Cara Kerjanya - Terdapat beberapa jenis sistem pelumasan mesin pada kendaraan.

      Berikut Jenis - Jenis Sistem Pelumasan Mesin Dan Cara Kerjanya


      1. Sistem Pelumasan Percik (Circulating Splash System

      Sistem pelumasan percik adalah sistem pelumasan dengan memanfaatkan gerakan dari bagian yang bergerak untuk memercikan minyak pelumas ke bagian-bagian yang memerlukan pelumasan.

      Oli yang terpercik akan melumasi bagian-bagian yang bergerak di sekitarnya. Bagian lainnya dilumasi oleh percikan oli yang terkumpul dan dengan gaya beratnya mengalir melalui saluran-saluran oli.

      Bagian atas silinder, piston dan pena piston lebih banyak dilumasi oleh kabut dari percikan itu sendiri. Kabut-kabut ini ditimbulkan oleh putaran dari batang piston / stang seher. Pada pelumasan  percik harus memiliki :
      • Batas oli yang tetap dan tepat di dalam panci oli 
      • Oli yang sesuai untuk percikan yang baik   
      Sistem pelumasan percik

      Cara Kerja Sistem Pelumasan Percik

      Saat mesin hidup, poros engkol berputar, bagian poros engkol yang menyerupai sendok membawa minyak pelumas dan akhirnya minyak pelumas memercik ke atas melumasi dinding silinder.

        2. Sistem Pelumasan Kombinasi Percik & Tekan (Internal Force Feed And Splash System)

        Sistem ini pompa oli langsung mensuplai oli ke saluran utama dalam blok mesin. Dari saluran utama, oli ditekan melalui saluran-saluran ke bantalan-bantalan utama (main bearings), bantalan batang piston (connecting rod bearings), bantalan poros kem (cam shaft bearings) poros lengan penekan (rocker arm shaft), saringan (filter) dan unit pengindera (oil sending unit).

        Sehingga penggunaan oli samping/campur ini lebih efektif sesuai kebutuhan mesin. Sistem pelumasan ini digunakan pada mesin 2 tak. Oli samping/campur yang masuk ke dalam ruang engkol tergantung dari jumlah putaran dan pembukaan katup masuk (Reet Valve). Keluarnya oli dari bantalan-bantalan menghasilkan kabut yang melumasi dinsing silinder atas, piston dan pena piston.
        Sistem Pelumasan Kombinasi Percik & Tekan

        Cara Kerja Sistem Pelumasan Kombinasi Percik & Tekan

        Saat mesin hidup handle gas ditarik, maka bensin mengalir ke karburator.

        Seiring dengan tarikan handle gas pompa oli berputar yang menyebabkan oli samping / campur ditangki terhisap dan ditekan menuju ruang engkol melalui saluran dibelakang karburator. 

        Bensin dan oli samping/campur menjadi satu di belakang karburator yang selanjutnya masuk kedalam ruang engkol dan melumasi bagian-bagian yang bergerak.

        3. Sistem Pelumasan Campur (Mixing System)

        Sistem pelumasan campur adalah salah satu sistem pelumasan mesin dengan cara mencampur langsung minyak pelumas (oli campur/samping) dengan bahan bakar (bensin) sehingga antara minyak pelumas dan bahan bakar bercampur di tangki bahan bakar. Sistem ini dapat ditemukan terbatas pada kendaraan sepeda motor 2 langkah jenis scooter.

        Sifat - sifat sistem pelumasan campur :
        • Tangki bahan bakar berada diatas mesin/ lebih tinggi dari mesin (pengaliran bahan bakar dengan gaya gravitasi)
        • Sistem pelumasan jenis oli yang paling sederhana
        • Pemakaian oli boros, timbul  polusi udara tinggi
        • Dipergunakan pada motor 2 Tak dengan kapasitas kecil.
        • Menggunakan oli khusus 2 Tak yang bersifat mencampur baik dengan bensin dengan campuran 2% � 4% oli samping.
        Sistem Pelumasan Campur

        Keterangan :
        • 1. Campuran bensin dan oli samping
        • 2. Kran bensin
        • 3. Karburator
        • 4. Ruang engkol

        Cara Kerja Sistem Pelumasan Campur

        Pada saat kran bensin (2) dibuka, maka campuran bensin dan oli samping (1) akan mengalir menuju karburator (3) di karburator bensin

        Oli samping dan udara bercampur membentuk campuran yang homogen dan masuk kedalam ruang engkol

        Selanjutnya campuran baensin dan oli samping akan melumasi bagian mesin yang berada di ruang engkol dan didinding silinder.

        4. Sistem Pelumasan Tekanan Penuh (Full Internal Force Feed System) 

        Sistem ini selangkah lebih maju dari sistem terdahulu. Sistem pelumasan ini sangat cocok untuk melumasi bagian-bagian mesin yang sangat presisi. Aliran minyak pelumas tergantung pada jumlah putaran mesin, hal ini dikarenakan pompa oli diputarkan oleh mesin.

        Sistem pelumasan ini digunakan pada mesin 4 tak dan memiliki kelebihan pelumasan merata dan teratur. Minyak pelumas yang telah melumasi bagian-bagian mesin akan kembali ke karter kembali.
        Sistem Pelumasan Tekan

        Cara Kerja Sistem Pelumasan Tekan

        Minyak pelumas di karter dihisap dan ditekan oleh pompa oli melalui strainer dan dipompakan menuju bagian-bagian yang dilumasi yang sebelumnya disaring oleh filter oli. 

        Oli tidak saja ditekan saja ke crankshat bearing, rocker arm shaft, filter dan sending unit, tetapi oli dialirkan juga oleh pompa ke bantalan pena piston. Bantalan pena piston dilumasi melalui saluran dalam batang penggerak piston. 

        Dinding silinder dan piston dilumasi oleh pengeluaran oli dari bantalan pena piston atau bantalan batang penggerak piston. Minyak pelumas yang telah melumasi bagian-bagian yang dilumasi akan kembali ke karter.

        Sunday, March 29, 2020

        Cara TOP Kompresi Mesin Motor 4 Tak

        Cara TOP Kompresi Mesin Motor 4 Tak - Posisi TOP ini hanya dapat ditemukan pada motor 4 tak, sedangkan pada mesin motor 2 tidak perlu mengatur TOP kompresi, misal ketika akan memasang cylinder head (kepala silinder) pada mesin motor 2 tak, silinder head tersebut dapat langsung dipasang tanpa harus setting sana sini.

        Posisi TOP pada motor 4 tak adalah ketika posisi TMA (Titik Mati Atas), yaitu posisi piston / seher berada di bagian depan / atas. Serta posisi klep isap & klep buang dalam keadaan tertekan oleh templar roller, posisi noken as tidak menekan katup.

        Akibat dari mesin motor tidak pada posisi TOP yaitu :
        • Mesin loyo atau tidak bertenaga hal tersebut disebabkan karena era perputaran gas masuk & gas buang yang tidak pas.
        • Hal lain yang dapat terjadi ketika mesin motor tidak dalam posisi TOP yaitu mesin tidak dapat dinyalakan.

        Cara TOP Kompresi Motor 4 Tak Dengan Melihat Tanda "T" / Tanda Timing Pengapian

        Siapkan alat yang digunakan untuk mencari posisi top yaitu obeng (-) dan kunci T (untuk ukuran kunci T nya berbeda - beda silahkan cari yang pas).
        • 1. Lepas mur lubang intip posisi top & tutup blok magnet yang berada di bagian atas & kiri mesin menggunakan obeng (-).
          Letak Mur Lubang Intip TOP & Baut Fly Wheel (Magnet Rotor)

          • 2. Putar fly wheel (magnet rotor) menggunakan kuci (T) setelah itu cari dan lihat goresan "T" melalui lubang pengintip.
            Putar Krug As & Posisi Tanda "T"

            • 3. Jika sudah ketemu maka mesin motor sudah dalam posisi TOP.
              Catatan : Cara tersebut umumnya digunakan ketika akan menyetel klep motor.

              Cara TOP Kompresi Motor 4 Tak Dengan Melihat Tanda "Garis" Timing Gear / Gir Rantai Keteng

              • 1. Lepas busi
              • 2. Buka tutup keteng yang terdapat di cylinder head (kepala silinder)
              • 3. Putar fly wheel (magnet rotor) menggunakan kunci T
              • 4. Masukan obeng (-) atau (+) ke lubang busi yang penting obengnya dapat masuk ke lubang busi.
              • 5. Dari lubang busi rasakan posisi piston sudah di TMA (Titik Mati Atas) atau belum.
              Masukan Obeng Melalui Lubang Busi

              • 6. Lihat tanda garis pada gear rantai keteng, ketika piston sudah dalam posisi TMA maka tanda garis di gear akan sejajar horisontal
                Tanda Strip Pada Gear Rantai Kamprat

                • 7. Jika tanda garis belum sejajar, putar magnet rotor 1x lagi. Atau jika belum dapat memposisikannya putar magnet sampai posisi TMA.
                  Catatan : Cara kedua ini bayak di lakukan ketika ingin memasang kembali noken As, atau setelah turun mesin (overhoul).

                  Cari TOP Kompresi Motor 4 Tak Saat Memasang Noken As (Camshaft)

                  Jika asal langsung memasang noken as tidak memperhatikan posisi seher berada di bagian yang tepat, misalnya pada posisi piston di tengah & posisi noken as sedang menekan klep.

                  Bisa saja motor tidak dapat dinyalakan atau mesin dapat menyala tetapi tenaganya loyo, atau malah klep bisa bertabrakan dengan piston yang mengakibatkan klep jadi bengkok.

                  Intinya ketika akan memasang kembali noken as perlu mengatur posisi piston terlebih dahulu pada posisi TMA. Posisi noken as yang sudah dalam poisis TOP yaitu kedua nok (tonjolan) noken as menghadap ke bawah atau berhadapan dengan piston. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini :
                  Posisi Noken As

                  Lebih mudahnya saat gear telah terpasang pada noken as umumnya terdapat tanda di gear pada silinder head. lalu tinggal paskan saja tandanya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

                  Saturday, March 28, 2020

                  Cara Menghidupkan Motor Injeksi Setelah Kehabisan Bensin

                  Cara Menghidupkan Motor Injeksi Setelah Kehabisan Bensin - Ada opini bahwa saat motor injeksi kehabisan bensin maka dapat mengakibatkan kerusakan yang fatal pada komponen sistem bahan bakar, terutama pada bagian injektornya.

                  Jika pada motor yang masih menggunakan sistem bahan bakar konvensional (menggunakan karburator), saat motor tersebut kehabisan bensin maka hal tersebut tidak mempengaruhi kerja karburator.

                  Hal tersebut juga berlaku untuk motor yang sudah menggunakan sistem bahan bakar injeksi (mengunakan injektor) saat motor injeksi kehabisan bensin maka juga tidak mempengaruhi kerja injektor atau tidak dapat membuat komponen tersebut (injektor) cepat rusak.

                  Perlu diketahui karena saat ini teknologi injeksi yang diaplikasikan pada motor semakin berkembang & canggih. Saat jumlah bahan bakar di tangki bahan bakar mulai menipis, maka tekanan pada fuel pump (pompa bahan bakar) akan diturukan secara otomatis, yang menyebabkan laju motor tersedat - sedat (berebet) sebagai peringatan bagi pengendara motor.
                  Motor Injeksi Kehabisan Bensin

                  Jika hal seperti yang telah disebutkan diatas diteruskan (bensin sampai habis), sistem langsung mematikan pasokan bahan bakar ke fuel pump. Dan fuel pump akan menutup atau off secara otomatis. Artinya, sudah ada sistem untuk mengunci dalam kondisi bensin telah habis.

                  Jika motor injeksi terlalu sering kehabisan bensin. Komponen yang akan berkurang umur pemakaiannya (lemah) bukan pada injektornya tetapi pada komponen fuel pumpnya.

                  Maka lebih baik ketika strip indikator bensin telah mendekti E segera isi tangki bahan bakar. Tetapi saat motor injeksi terlanjur sudah kehabisan bensin, maka cara untuk mengatasinya simak penjelasan berikut.

                  Cara Menghidupkan Motor Injeksi Setelah Kehabisan Bensin


                  1. Isi tangki motor dengan bensin, setelah bensin diisi jangan langsung stater motor. Cukup putar kunci kotak dari posisi OFF ke ON terlebih dahulu dan tunggu hingga suara fuel pump mati.

                  2. Setelah itu putar kunci kontak OFF - ON (�) sebanyak 5x. Langkah memutar kunci kontak berulang kali ini guna memberikan kesempatan fuel pump untuk memompa bahan bakar, dan untuk menghilangkan angin yang ada pada selang injektor.
                  Banyak pemilik motor injeksi langsung menyalakan motornya tanpa memahami langkah ini. Yang membuat mesin hidupnya lebih lama, sehingga banyak yang beranggapan motor susah dihidupkan.

                  3. Kemudian baru kunci kontak di hidupkan lagi (ON) maka akan terdengar suara berdenging yang menandakan fuel pump (pompa bahan bakar) mulai bekerja.

                  4. Terakhir starter untuk menyalakan mesin motor.

                  Saturday, February 29, 2020

                  Macam - Macam Pompa Injeksi Mesin Diesel

                  Macam - Macam Pompa Injeksi Mesin Diesel - Pada sistem bahan bakar mesin diesel terdapat komponen pompa injeksi yang berfungsi sebagai penekan bahan bakar (solar).

                  Macam - Macam Pompa Injeksi Mesin Diesel


                  1. Pompa Injeksi Sebaris (In-Line Fuel Injection Pump)
                  Sistem injeksi bahan bakar yang menggunakan pompa injeksi  sebaris dapat dilihat pada gambar, yaitu dengan pompa injeksi Bosch.
                  Aliran bahan bakar injeksi tipe in line

                  Keterangan :
                  • 1. Tangki Bahan Bakar (Fuel tank) 
                  • 2. Pipa bahan bakar (Fuel line)
                  • 3. Pipa pengembali bahan bakar (Fuel return line)
                  • 4. Pipa pembagi (Delivery line)
                  • 5. Nozzle injektor (Injection nozzle)
                  • 6. Saringan bahan bakar (Fuel filter)
                  • 7. Water sedimenter. 
                  • 8. Pompa injeksi (Injection pump assembly)
                  • 9. Feed pump. 
                  • 10. Priming pump.

                  Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris seperti di atas, terdiri dari empat elemen pompa yang melayani empat buah silinder. Pompa injeksi tipe In-line mempunyai jumlah mekanisme kompresi bahan bakar yang sama dengan jumlah silinder

                  Dengan demikian tiap silinder mesin diesel akan dilayani oleh satu elemen pompa secara individual. Pompa injeksi segaris bekerja sesuai dengan urutan injeksi yang ditentukan camshaft.

                  2. Pompa Injeksi Distributor (VE)
                  Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor, pompa injeksinya hanya memiliki satu buah elemen pompa. Dengan demikian satu elemen pompa akan melayani empat buah silinder mesin diesel melalui saluran distribusi pada pompa. Sebagai contoh sistem bahan bakar dengan pompa distributor dapat dilihat pada gambar.
                  Aliran bahan bakar pompa injeksi tipe distributor

                  Keterangan :
                  • 1. Tangki bahan bakar (Fuel tank)
                  • 2. Pipa pengembagi bahan bakar (Fuel return line)
                  • 3. Pemisah air & saringan solar (Water sedimenter and fuel filter)
                  • 4. Priming pump
                  • 5. Pipa pembagi bahan bakar (Delivery line)
                  • 6. Nozzle injektor (Injection nozzle)
                  • 7. Pompa bahan bakar (Injection pump assembly)

                  Pompa injeksi mesin diesel distributor terdapat dua tipe yaitu, tipe DPA dan pompa injeksi distributor tipe VE. Pada pompa injeksi distributor tipe DPA saat ini sudah jarang digunakan, sedangkan pompa injeksi distributor tipe VE masih banyak digunakan.

                  Pompa injeksi sebaris pada umumnya digunakan untuk mesin diesel bertenaga besar dengan ruang bakar langsung dan penyemrotan langsung (direct injection). Sedangkan pompa injeksi distributor banyak digunakan untuk mesin diesel bertenaga menengah dan kecil dengan ruang bakar tambahan.

                  3. Pompa Injeksi Tanpa Poros Nok
                  Gerakan pompa diperoleh langsung dari poros nok motor biasanya digunakan pada motor diesel tunggal (kecil) dan motor diesel besar kapal laut (PLTD)

                  4. Supply Pump Pada Mesin Diesel Common Rail
                  Pada mesin diesel common rail, penyemprotan solar diatur secara langsung oleh injektor dengan perintah ECU. Sehingga, pompa injeksi tugasnya hanya memastikan tekanan solar tetap tinggi. Tekanan yang dihasilkan oleh pompa tipe Common Rail ini mencapai 30.000 hingga 40.000 psi.

                  Solar dari  fuel pump akan dipompa langsung ke rangkaian common rail, selanjutnya regulasi dari bahan bakar akan tersalurkan ke bagian penampung bahan bakar sebelum diinjeksikan oleh nozzle. Adapun bahan bakar yang tidak terinjeksikan ke ruang bakar akan dikembalikan ke fuel tank melalui return pipe.
                  Kontruksi supply pump

                  Wednesday, February 19, 2020

                  Fungsi ECU (Electronic Control Unit) & Prinsip Kerjanya

                  Fungsi ECU (Electronic Control Unit) & Prinsip Kerjanya - Electronic Control Unit (ECU) adalah sebuah perangkat elektronik yang berfungsi untuk mengatur operasi dari internal combustion engine (mesin pembakaran dalam). Kelebihan menggunakan ECU ini adalah agar waktu pengapian dan penyemprotan bahan bakar lebih presisi.

                  Ada beberapa cara untuk memperoleh pembakaran yang sempurna diantaranya adalah mengontrol jumlah bahan bakar ke dalam mesin dan waktu penginjeksian. Sehingga jumlah bahan bakar dapat diatur sesuai dengan kebutuhan mesin serta mongontrol proses pembakaran dengan timing advance pengapian yang tepat sehingga seluruh campuran bahan bakar dengan udara terbakar sempurna.
                  ECU (Electronic Control Unit)

                  Beberapa ECU yang biasa digunakan diantaranya adalah ECM (Engine Control Module), PCM (Powertrain Control Module), BCM (Brake Control Module), & GEM (General Electric Module) dll.

                  Fungsi ECU (Engine Control Unit) / ECM (Engine Control Module) Pada Mesin


                  ECU pada mesin atau disebut juga dengan nama ECM (Engine Control Module) memiliki fugsi, sebagai berikut :
                  • 1. Menentukan waktu penyemprotkan (penginjeksian) bahan bakar, dengan durasi waktu yang cepat atau lama.
                  • 2. Mengontrol waktu pengapian agar waktu pengapian dapat terjadi tepat waktu.
                  • 3. Menjaga mesin agar tidak terjadi detonasi dengan cara memajukan / memundurkan saat pengapian jika sensor knocking mendeteksi adanya gejala detonasi.
                  • 4. Mengontrol cold start injector untuk beroperasi pada beberapa tipe kendaraan ketika kondisi mesin dingin, sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi gemuk dan mesin akan lebih mudah untuk menyala pada kondisi dingin.
                  • 5. Mengontrol aliran udara selama mesin pada putaran idle (stasioner), yaitu melewati katup ISC (Idle Speed Control).
                  • 6. Mengatur kerja kipas pendinginan. Pada saat mesin sudah mencapai temperatur sekitar 80o C, kipas pendingin akan bekerja sehingga tidak akan terjadi overheating.

                  Komputer Pengontrolan ECU Dibagi Menjadi 2 Jenis

                  1. Jenis rangkaian analog (analog circuit type)
                  Pengontrolan waktu injeksi berdasarkan waktu yang diperlukan kapasitor untuk pengisian (charge) dan pengeluaran (discharge).

                  2. Jenis pengontrolan microcomputer (microcomputer controlled type)
                  Komputer ini digunakan untuk menyimpan data base mapping dalam memori untuk menentukan waktu penginjeksian (injection timing) dan durasi bahan bakar yang diinjeksikan serta mongontrol proses pembakaran dengan timing advance.

                  ECU bekerja secara digital logic dengan sebuah mikrokontroller yang berfungsi mengolah data dengan proses membandingkan dan mengkalkulasi data untuk disesuaikan oleh kebutuhan mesin. Pengolahan data dari bebagai sensor -sensor diantaranya :
                  • Throttle Position Sensor (TPS)
                  • Intake Air Temperature sensor (IATS)
                  • Manifold Air Pressure (MAP)
                  • Crank Position Sensor
                  • Oxygen Sensor 
                  • KnockSensor
                  • Coolant Temperatur Sensor.

                  Informasi dari sensor-sensor tersebut akan diproses oleh mikrokontroller untuk memerintah actuator yaitu injector, coil, fuel pump, dan fan. Akan tetapi muncul masalah baru, dimana ECU asli kendaraan pada umumnya tidak dapat dirubah base mapping yang tersimpan pada memori ECU tersebut atau biasa disebut Fix Mapping.

                  Prinsip Kerja ECU (Electronic Control Unit)

                  Skema Prinsip Kerja ECU

                  1. Sensor
                  Sensor merupakan input atau masukan untuk ECU (Electronic Control Unit) pada sistem EFI, sensor berfungsi sebagai pemberi sinyal. Sinyal sensor terdapat dua jenis, yaitu : sinyal discrete dan  sinyal analog. Discrete signal berupa skala biner dimana hanya ada ON atau OFF (1 atau 0, benar atau salah), contoh nya pada push button. Sedangkan sinyal analog menggunakan prinsip rentang suatu nilai antara nol hingga skala penuh.

                  Misalnya pada sensor MAP (Manifold Air Pressure) dan TPS (Throttle Position sensor).  Signal analog bisa berupa tegangan atau arus listrik yang akan diproporsionalkan oleh nilai integer  mikrokontroler  ECU, contohnya : pembacaan pada Throttle 0 % - 100 % akan dikeluarkan sensor TPS dengan nilai tegangan 0 V � 5 V dimana nilai ini akan dikonversikan menjadi nilai integer 0 � 32767.

                  2. ECU (Engine Control Unit)
                  ECU memiliki tiga bagian utama, yaitu: mikrokontroler, sistem memori dan sistem power supply. Semua aktivitas memproses data yang diambil dari sensor akan terjadi pada mikrokontroler ECU secara aritmatik dan logic, yaitu: operasi logika, sequential, timer, counter dan ADC serta mengendalikan kerja sistem secara keseluruhan.

                  Mikrokontroler ECU akan menghitung sinyal yang masuk dari pulser atau CKP (Crankshaft Position Sensor) secara  timer dan counter  sehingga dapat menentukan kapan waktu pengapian yang tepat dan jumlah bahan bakar yang  harus diinjeksi kan ke dalam mesin sesuai dengan RPM mesin.

                  4. Aktuator
                  Hasil data yang diproses oleh ECU akan dikeluarkan berupa sinyal digital untuk menjalankan aktuator. Lamanya waktu Injektor untuk menginjeksikan bahan bakar akan sesuai dengan perhitungan di dalam mikrokontroler ECU. Begitu juga dengan waktu pengapian.

                  5. COM
                  COM berfungsi sebagai media  komunikasi ECU dengan alat interface lain, misalnya : laptop, komputer atau handphone. Dari media COM inilah kita bisa melakukan perubahan nilai dari parameter-parameter waktu pengapian dan injeksi.

                  Wednesday, December 11, 2019

                  Jenis - Jenis Ruang Bakar Pada Mesin Diesel

                  Jenis - Jenis Ruang Bakar Pada Mesin Diesel - Pada umumnya ada 2 macam ruang bakar mesin diesel yaitu:
                  • Ruang bakar injeksi langsung (direct injection combustion chamber)
                  • Ruang bakar tidak langsung (in-direct injection combustion chamber). 

                  1. Ruang bakar injeksi tidak langsung (in-direct injection combustion chamber)

                  Ruang bakar injeksi langsung adalah mesin yang lebih efisien dan lebih ekonomis dari  pada mesin yang menggunakan ruang bakar tidak langsung (prechamber), oleh karena itu mesin diesel injeksi langsung lebih banyak digunakan untuk kendaraan komersial dan truk, selain dari itu dapat menghasilkan suara dengan tingkat kebisingan yang lebih rendah.
                  Ruang bakar injeksi tidak langsung

                  Pada ruang bakar injeksi tidak langsung tampak bahwa bahan bakar diinjeksikan oleh pengabut (nozzle) tidak secara langsung pada ruang bakar utama (combustion chamber), namun diinjeksikan dalam ruang pembakaran awal (pre-chamber). Dalam pemakaiannya ruang pembakaran awal ini terdapat beberapa jenis diantaranya controlled air swirl chamber, comet air swirl chamber , Suarer dual-turbulence system, dan pre- chamber system. 

                  Masing-masing bentuk dan sistim yang dikembangkan memiliki keunggulan dan kelemahan, namn pada umumnya tipe ruang bakar ini dipasangkan pada kendaraan penumpang dimana kenyamanan lebih penting dari pada kendaraan komersial, disamping itu mesin diesel dengan ruang bakar prechamber menghasilkan sangat rendah racun emisi (HC  dan  NOx) dan biaya pembuatan lebih rendah daripada mesin injeksi langsung. Berdasarkan kenyataan itulah mesin diesel dengan ruang bakar injeksi tidak langsung (prechamber) pemakaian bahan bakarnya lebih hemat dari pada mesin injeksi langsung (10 - 15%).  

                  a. Ruang bakar kamar depan :

                  Bahan bakar disemprotkan oleh injection nozzle ke kamar depan (precombustion-chamber). Sebagian akan terbakar ditempat dan sisa bahan bakar yang tidak terbakar ditekan melalui saluran kecil antara ruang bakar kamar depan dan ruang bakar kamar utama dan selanjutnya terurai menjadi partikel yang halus dan terbakar habis diruang bakar utama (main combustion).

                  b. Ruang bakar kamar pusar (swirl chamber) :

                  Kamar pusar (swirl chamber) mempunyai banyak bentuk spherical. Terlihat pada gambar berikut dimana udara yang dikompresikan oleh piston memasuki kamar pusar dan membentuk aliran turbulen ditempat bahan bakar yang diinjeksikan. Tetapi sebagian bahan bakar yang belum terbakar akan mengalir ke ruang bakar utama melalui saluran transfer untuk menyelesaikan pembakaran.

                  2. Ruang bakar injeksi langsung (direct injection)

                  Berbeda dengan tipe pembakaran tidak langsung, pada motor diesel pembakaran langsung, injeksi bahan bakar langsung ditujukan kedalam ruang bakar utama (combustion chamber), sehingga konstruksinya lebih sederhana.
                  Ruang bakar injeksi langsung
                  Disamping itu tenaga yang dihasilkan akan lebih besar dibandingkan dengan tipe pembakaran tidak  langsung,  namun  karena  membutuhkan tekanan kompresi yang lebih besar, maka  suara yang ditimbulkan akan lebih besar, disamping itu membutuhkan material yang lebih kuat pula.

                  Proses Pembakaran Mesin Diesel :

                  Syarat-sayarat yang sangat penting dari proses pembakaran mesin diesel diantaranya adalah 
                  • Emisi yang rendah
                  • Suara  pembakaran yang rendah
                  • pemakaian bahan bakar  yang  hemat. 

                  Mesin  diesel menggunakan bahan bakar yang memerlukan perhatian khusus. Bahan bakar tersebut harus bisa terbakar dengan sendirinya ketika diinjeksikan ke dalam udara bertekanan tinggi. Makin rendah titik nyala sendiri dari bahan bakar akan menghasilkan peningkatan kinerja pembakaran bahan bakar dan berarti meningkatkan kinerja mesin. 

                  Untuk mengukur kemampuan bahan bakar menyala dengan sendirinya digunakan angka cetane number. Rata-rata mesin diesel membutuhkan bahan bakar dengan bilangan cetane antara 40 hingga 45. 
                  Cetane number atau bilangan cetane adalah sebuah angka yang menentukan titik bakar dari bahan bakar. 

                  Angka ini diperlukan sebagai batasan pemakaian bahan bakar terhadap mesin. Apabila angka cetane yang dipergunakan tidak sesuai dengan rancangan mesin, timbul masalah sebagai berikut. Jika terlalau tinggi, timbul efek panas yang berlebihan terhadap mesin sehingga komponen mesin cepat rusak. 

                  Jika terlalu rendah, mengakibatkan timbulnya gejala ngelitik/knocking, sehingga opasitas gas buang akan berlebihan karena pembakaran mesin tidak terjadi dengan sempurna. Asap gas buangan mesin menjadi hitam pekat. 

                  Proses Pembakaran Pada Mesin Diesel :

                  1. Pembakaran tertunda (A - B)
                  • Tahap ini merupakan persiapan pembakaran. 
                  • Bahan  bakar  disemprotkan  oleh  injektor  berupa  kabut ke udara panas  dalam  ruang  bakar  sehingga bercampur menjadi campuran yang mudah terbakar. 
                  • Pada tahap ini bahan bakar belum terbakar atau dengan kata lain pembakaran belum dimulai. Pembakaran akan mulai pada titik B. 
                  • Peningkatan tekanan terjadi secara konstan karena piston terus bergerak ke TMA

                  2. Rambatan Api (B - C)
                  • Campuran  yang  mudah  terbakar telah terbentuk dan merata di seluruh bagian dalam silinder. Awal pembakaran mulai terjadi di beberapa bagian dalam silinder.
                  • Pembakaran ini berlangsung sangat cepat sehingga terjadilah letupan (explosive). Letupan ini berakibat tekanan dalam silinder meningkat dengan cepat pula. 
                  • Akhir tahap ini disebut tahap pembakaran letupan.

                  3. Pembakaran langsung (C - D)
                  • Injektor terus menyemprotkan bahan bakar dan berakhir pada titik D. 
                  • Karena injeksi bahan bakar terus berlangsung maka tekanan dan suhu tinggi terus berlanjut di dalam silinder. 
                  • Akibatnya, bahan bakar yang diinjeksi langsung terbakar oleh api. 
                  • Pembakaran dikontrol oleh jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sehingga tahap ini disebut juga  tahap pengontrolan pembakaran.

                  4. Pembakaran lanjutan (D - E)
                  • Pada titik D, injeksi bahan bakar berhenti, namun bahan bakar masih ada yang belum terbakar.
                  • Pada periode ini sisa bahan bakar diharapkan akan terbakar seluruhnya. 
                  • Apabila tahap ini terialu panjang akan menyebabkan suhu gas buang meningkat dan efisiensi pembakaran berkurang.

                  Tuesday, December 3, 2019

                  Fungsi Nozzle Pada Mesin Diesel & Cara Kerjanya

                  Fungsi Nozzle Dan Cara Kerjanya - Pengabut (nozzle/injector) berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar atau menyemprotkan bahan bakar dalam bentuk kabut agar mudah bercampur dengan oksigen sehingga mudah terbakar dalam silinder mesin.

                  Nozzle bahan bakar disebut juga dengan pengabut atau ada yang menyebut dengan Injektor. Disebut injektor karena tugas dari komponen ini adalah menginjeksi dan disebut pengabut karena bahan bakar keluar dari komponen ini dalam bentuk kabut, sedangkan disebut nozzle karena ujung komponen ini luas penampangnya makin mengecil.

                  Fungsi Injektor Nozzle


                  Injector nozzle berfungsi untuk menghantarkan bahan bakar diesel dari injection pump ke dalam silinder pada setiap akhir langkah kompresi dimana torak (piston) mendekati posisi TMA. Injector yang dirancang sedemikian rupa merubah tekanan bahan bakar dari injection pump yang bertekanan tinggi untuk membentuk kabut yang bertekanan antara 60 - 200 kg/cm�, tekanan ini mengakibatkan peningkatan suhu pembakaran didalam silinder meningkat menjadi 600�C.

                  Tekanan udara dalam bentuk kabut melalui Injector ini hanya berlangsung satu kali pada setiap siklusnya yakni pada setiap akhir langkah kompresi saja. Sehingga setelah sekali penyemprotan dalam kapasitas tertentu dimana kondisi pengabutan yang sempurna maka injector yang dilengkapi dengan jarum yang berfungsi untuk menutup atau membuka saluran injector ini sehingga kelebihan bahan bakar yang tidak mengabut akan dialirkan kembali kebagian lain atau ke tangki bahan bakar sebagai kelebihan aliran (overflow).

                  Komponen - Komponen Pada Injektor Nozzle


                  Komponen Injektor Nozzle

                  Keterangan :

                  • 1. Mur pengunci
                  • 2. Overflow Pipe
                  • 3. Washer 
                  • 4. Nozzle Holder
                  • 5. Adjusting Washer
                  • 6. Pressure Spring
                  • 7. Pressure Pin
                  • 8. Distance Piece
                  • 9. Nozzle Needle & Nozzle Body
                  • 10. Retaining Nut

                  Injektor Nozzle terdiri dari nozzle body dan needle. Nozzle me-nyemprotkan bahan bakar dari pompa injeksi ke dalam silinder dengan tekanan tertentu untuk mengatomisasi bahan bakar secara merata.

                  Pompa injeksi adalah sejenis katup yang dikerjakan dengan sangat presisi dengan toleransi 0,001 mm, oleh karena itu apabila nozzle body diganti maka harus diganti bersama dengan needle valve.

                  Injektor nozzle harus dilumasi dengan bahan bakar diesel. Nozzle holder memegang nozzle dengan retaining nut dan distance piesce, nozzle holder terdiri dari adjusting washer yang mengatur kekuatan tekanan pegas untuk menentukan tekanan membukanya katup nozzle.

                    Tipe - Tipe Injektor Nozzle

                    Tipe nozzel injeksi sangat menentukan bagi proses pembakaran dan bentuk ruang bakar.
                    Macam  - macam injector nozzle


                    1. Single Hole Type (Nozzle Berlubang)
                    Injektor nozzle berlubang satu (single hole) proses pengabutannya sangat baik akan tetapi memerlukan tekanan injektion pump yang tinggi.

                    2. Multiple Hole Type (Nozzle Berlubang Banyak)
                    Tipe lubang banyak (multi hole type) pada umumnya digunakan untuk mesin diesel dengan injeksi langsung (direct injection) karena dalam proses pengabutannya sangat baik.

                    3. Throttle Type
                    Kebanyakan nosel injeksi model pin adalah yang berjenis throttle yang pada saat permulaan injeksi jumlah bahan bakar yang ditekan ke dalam ruang bakar muka hanya sedikit, tetapi pada akhir injeksi jumlah bahan bakar semakin banyak. Secara garis besar nozzle dapat dibagi atas model lubang dan model pin.

                    4. Pintle Type (Nozzle dengan model pin)
                    Iinjektor nozzle model pin ini model trotle maupun model pin lebih tepat digunakan pada motor diesel dengan ruang bakar yang memiliki combustion chamber, kamar muka maupun kamar pusar (turbulen) dan Type Lanova.


                    Cara Kerja Injektor Nozzle

                    1. Nozzle Sebelum Pengabutan Bahan bakar
                    Bahan bakar yang bertekanan tinggi mengalir dari pompa injeksi melalui saluran minyak pada nozzle holder menuju ke oil pool pada bagian bawah nozzle body.
                    Nozzle Sebelum Pengabutan Bahan bakar

                    2. Nozzle Ketika Pengijeksian Bahan Bakar
                    Bila tekanan bahan bakar pada oil pool naik, ini akan menekan permukaan ujung needle, bila tekanan ini melebihi kekuatan pegas, maka nozzle needle akan terdorong keatas oleh tekanan bahan bakar dan nozzle needle terlepas dari nozzle body seat. Kejadian ini menyebabkan nozzle menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar.
                    Nozzle Ketika Pengijeksian Bahan Bakar


                    3. Nozzle Ketika Akhir Pengijeksian Bahan Bakar
                    Bila pompa injeksi berhenti mengalir bahan bakar, tekanan bahan bakar turun dan tekanan pegas (pressure spring) mengembalikan nozzle needle ke posisi semula. Pada saat ini needle tertekan kuat pada nozzle body seat dan menutup saluran bahan bakar.

                    Sebagian bahan bakar tersisa diantara nozzle needle dan nozzle body, antara pressure pin dan nozzle holder dan lain-lain, melumasi semua komponen dan kembali ke over flow pipe Seperti terlihat diatas, nozzle needle dan nozzle body membentuk sejenis katup untuk mengatur awal dan akhir injeksi bahan bakar dengan tekanan bahan bakar.
                    Nozzle Ketika Akhir Pengijeksian Bahan Bakar

                    Standar Debit & Sudut Rilis Injektor Nozzle

                    1. Debit Semprot
                    Data yang kami dapatkan injektor alat berat memiliki debit pada putaran 300 Rpm akan menghasilkan 2,3 cm3/detik.

                    2. Sudut semprot
                    Sudut semprot merupakan sudut yang terjadi akibat tekanan ini melebihi kekuatan pegas, maka nozzle needle akan terdorong keatas oleh tekanan bahan bakar dan nozzle needle terlepas dari nozzle body seat. Kejadian ini menyebabkan nozzle menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar. Standar dari alat berat adalah 14� -19�.

                    3. Sudut Pengkabutan
                    Sudut pengkabutan merupakan sudut yang tejadi karena bahan bakar yang mulai menyebar. Standar dari alat berat adalah 133�-150�.

                    Sunday, November 3, 2019

                    Fungsi Engine Mounting & Tanda Engine Mounting Rusak

                    Fungsi Engine Mounting & Tanda Engine Mounting Rusak - Engine mounting merupakan salah satu komponen yang terdapat pada mobil, letak engine mounting ini dekat dengan mesin

                    Fungsi Engine Mounting


                    Engine mounting adalah komponen yang berfungsi untuk menahan mesin dan meminimalisir gentaran yang dihasilkan oleh mesin. Engine mounting terbuat dari bahan karet (rubber) dan logam.
                    Engine Mounting

                    Karet pada engine mounting difungsikan untuk mencegah bagian logam yang terdapat pada mesin dan bodi mobil saling bergesekan. Dengan kata lain, engine mounting berperan untuk meredam getaran, agar efek getaran tidak menelusup ke dalam kabin.

                    Getaran ini dipicu oleh banyak bagian yang bergerak pada mesin. Hal tersebut karena mesin sebagai pengolah tenaga untuk menggerakan mobil dan menghasilkan getaran yang tinggi.

                    Pada proses mesin pembakaran dalam campuran antara bahan bakar dan udara akan masuk kedalam ruang bakar, setelah itu busi busi bertugas memercikan bunga api yang mengakibatkan ledakan di dalam ruang bakar.

                    Dari ledakkan tersebutlah akan memutar cranksaft / kruk as yang berbentuk bandul, sehingga menimbulkan getaran yang cukup kuat. Jika getaran tersebut terhantar ke rangka kendaraan, maka menyebabkan kenyamanan di ruang kabin akan berkurang.

                    Umumnya engine mounting tipe konvensional memiliki konstruksi berupa pelat baja, dengan satu sisi menjadi pengait dengan sasis.

                    Pada beberapa model kendaraan dudukan engine (engine mounting) ini juga mengandung cairan yang bertindak sebagai peredam kejut. Dalam model lain, ruang hampa udara dibuat untuk menyerap guncangan.

                    Lalu Apa Yang Terjadi Jika Engine Mounting Rusak ?

                    Timbul getaran yang berlebihan pada kendaraan, getaran ini adalah akibat langsung dari dudukan engine yang gagal menyerap getaran yang dihasilkan dari dalam mesin. 

                    Getaran ini akan lebih terasa ketika mesin idle saat transmisi masih aktif. Bahkan setir pun menjadi bergetar, dan itu tandanya engine mounting sudah bermasalah atau tidak normal lagi.

                    Paling mudah mengetahuinya saat berada di dalam kabin akan merasakan getaran yang tidak wajar dan terkadang timbul bunyi. 

                    Kemudi suara yang tidak biasa di mesin, jika engine mounting rusak, mesin tidak akan dipegang dengan kuat di tempatnya dan getaran akan menyebabkan beberapa kebisingan dihasilkan saat mesin bergerak.

                    Cara untuk memperbaikinya adalah dengan membawa bengkel, namun perlu diperhatikan engine mounting yang dipasang dengan buruk akan mengalami kegagalan atau kerusakan sebelum waktunya. 

                    Dudukan engine juga dapat gagal berfungsi secara efektif sebagai akibat kebocoran cairan atau bagian yang rusak pada dudukan.

                    Jika ditemukan karetnya sudah retak, maka itu juga menjadikan getaran terasa ketika mobil melaju. Solusinya harus diganti di bengkel.

                      Thursday, October 31, 2019

                      Fungsi MAF Sensor (Mass Air Flow) & Cara Kerjanya

                      Fungsi MAF Sensor (Mass Air Flow) & Cara Kerjanya - Salah satu sensor penting mesin injeksi adalah sensor pasokan udara. Sensor udara ini memiliki berbagai tipe, ada MAF (Mass Air Flow) sensor, Air Flow Meter, dan Hot Wire. Umumnya sensor ini berada di ruang mesin, sebelum throttle body.


                      Fungsi MAF Sensor (Mass Air Flow)  


                      Sensor Mass Air Flow ini digunakan pada sistem injeksi elektronik untuk mendeteksi atau mengukur jumlah udara yang mengalir melalui  katup gas (throttle valve) pada throttle body berdasarkan kevakuman yang terjadi di dalam intake manifold.
                      Sensor MAF (Mass Air Flow)

                      Di dalam MAF sensor biasanya juga terdapat IAT (Intake Air Temperature) sensor yang berfungsi untuk mendeteksi suhu udara yang masuk ke saluran intake manifold. Jumlah aliran udara yang masuk diubah menjadi output signal dari sensor menuju ECU. 

                      Selanjutnya informasi yang diterima  ECU diolah, lalu ECU akan memberi perintah ke injektor untuk menginjeksikan jumlah rasio bahan bakar dan udara yang optimal sesuai dengan kebutuhan mesin berdasarkan RPM dan beban mesin.

                      MAF sensor dapat ditemukan pada mesin bensin maupun mesin diesel. Pada mesin bensin sensor MAF (Mass Air Flow) ini dapat ditemukan pada  mesin yang mengggunakan sistem injeksi tipe L-EFI.  

                      Sementara pada mesin diesel bisa ditemukan pada mesin diesel yang telah menggunakan sistem Common Rail seperti pada mobil Toyota Fortuner, Ford Ranger dan lain-lain. Fungsi sensor Mass Air Flow (MAF) ini adalah untuk mengukur volume udara dan menyalurkan  udara  ke mesin mobil.

                      Seperti contoh, pada putaran mesin sekitar 1673 rpm banyaknya udara yang masuk ke mesin sekitar 23,88 galon/detik. ECU atau Electronic Control Unit menggunakan informasi banyaknya udara yang melewati MAF sensor untuk menentukan waktu injeksi bahan bakar dan untuk menyediakan perbandingan udara-bahan bakar yang tepat.

                      Pada mobil yang menggunakan sistem bahan bakar injeksi umumnya MAF sensor terletak dirumah filter udara atau setelah filter udara.
                      Posisi Letak Sensor MAF (Mass Air Flow)


                      Cara Kerja Sensor MAF (Mass Air Flow)


                      Pada bagian dalam Sensor MAF (Mass Air Flow) terdapat kabel pemanas platinum yang terkena aliran udara pada intake setelah filter udara. Dengan memberikan arus listrik dalam jumlah tertentu ke kabel elemen, ECU memanaskan elemen itu hingga pada temperatur tertentu. 

                      Aliran udara yang masuk melewati element dan mendinginkan elemen dan internal thermistor untuk mempengaruhi nilai tahanan keduanya. Untuk menjaga nilai arus yang konstan, ECU mengubah voltase yang dipakai komponen ini dalam Mass Air Flow meter. 

                      Ukuran tegangannya sama dengan volume aliran udara yang melewati sensor, dan ECU menggunakan informasi tersebut untuk menghitung volume udara yang masuk melewati intake.

                        Fungsi MAP Sensor (Manifold Absolute Pressure) & Cara Kerjanya

                        Fungsi MAP Sensor (Manifold Absolute Pressure) & Cara KerjanyaMAP sensor umumnya dipasang langsung pada bagian intake manifold mesin. Tetapi pada beberapa mesin EFI sensor MAP dipasang terpisah dari intake manifold, letaknya menempel pada rumah filter udara tetapi tetap terhubung dengan intake manifold melalui selang karet.

                        Fungsi MAP Sensor (Manifold Absolute Pressure) 


                        MAP sensor berfungsi untuk memberikan informasi data tekanan udara di dalam intake manifold secara aktual berupa perubahan tegangan ke dalam Electronic Control Unit (ECU). 

                        MAP sensor mendeteksi atau mengukur jumlah udara yang mengalir melalui  katup gas (throttle valve) pada throttle body berdasarkan kevakuman yang terjadi di dalam intake manifold.
                        Letak MAP Sensor Pada Daihatsu Xenia

                        MAP (Manifold Absolute Pressure) digunakan pada mesin yang menggunakan sistem injeksi tipe D-EFI. Sedangkan sensor MAF (Mass Air Flow dapat ditemukan pada  mesin yang mengggunakan sistem injeksi tipe L-EFI.

                        MAP (Manifold Absolute Pressure) ini berbeda dengan sensor MAF (Mass Air Flow). Tetapi fungsi kedua sensor ini hampir sama yaitu untuk mendeteksi banyaknya udara yang masuk. Volume udara masuk ini diukur agar campuran antara udara dan bahan bakar dapat ideal.

                        Cara Kerja MAP Sensor

                        MAP sensor ini bertugas mengukur tekanan udara didalam intake manifold melalui selang vakum yang terhubung antara sensor MAP dengan intake manifold. 

                        Kevakuman didalam intake manifold terjadi ketika mesin mulai dinyalakan dan nilai kevakuman akan berubah ketika pedal gas diinjak (tergantung bukaan throttle valve).

                        Di dalam sensor MAP terdapat komponen silicon chip yang berfungsi merubah tahanan sesuai dengan tekanan udara dari intake manifold. Satu sisi silicon chip terhubung dengan tekanan udara intake manifold dan satu sisi lainnya terhubung dengan ruang vakum (vacuum chamber). Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :
                        Kontruksi Sensor MAP

                        Tekanan pada ruang vakum akan tetap konstan sedangkan pada ruang intake manifold tekanan akan mengalami perubahan. Perubahan tekanan pada intake manifold akan menyebabkan perubahan bentuk dari silicon chip. 

                        Nilai tahanan pada silicon chip juga akan berubah sesuai dengan tingkat perubahan tekanan. Tegangan signal dari ECU akan masuk kedalam terminal VC yaitu sebesar 5 volt. Tegangan ini akan mengalir melewati silicon chip. Apabila tahanan pada silicon chip besar maka tegangan yang melewatinya akan semakin kecil.

                        Tegangan yang telah melewati silicon chip ini selanjutnya akan dikirimkan ke terminal PIM dan selanjutkan di kirimkan ke ECU.

                        Sensor MAP terdiri dari tiga terminal kabel dan satu selang vakum. Selang vakum sensor MAP ini terhubung dengan intake manifold chamber, sedangkan tiga terminal kabel ini yaitu terdiri dari :
                        Terminal Pada MAP Sensor

                        Keterangan :

                        1. Terminal VC : yaitu terminal yang mendapatkan tegangan atau signal inputan dari ECU yaitu sebesar 5 volt ketika kunci kontak di On kan.

                        2. Terminal PIM : yaitu terminal yang digunakan sebagai terminal keluaran atau signal output dari sensor MAP. Tegangan ini nilainya akan bervariasi tergantung dari kevakuman manifold dan tegangan keluaran ini nantinya akan dikirimkan kembali ECU sebagai inputan data oleh ECU.

                        3. Terminal E2 : yaitu terminal yang digunakan sebagai massa atau ground dari sensor MAP.

                        Ketika terjadi masalah pada sensor MAP maka otomatis lampu MIL (Malfunction Indicator Lamp) atau check engine akan menyala. Letak dari lampu check engine atau MIL terletak pada dashboard kendaraan. 

                        Pada kondisi normal, lampu check engine akan menyala ketika kunci kontak ON mesin mati, dan normalnya lampu akan mati kembali ketika mesin dinyalakan, Namun apabila lampu check engine ini tetap menyala saat mesin menyala maka menandakan ada masalah pada sensor.

                        Untuk memastikan apakah kerusakan yang terjadi disebabkan karena sensor MAP dan bukan oleh sebab lain maka dibutuhkan alat scan atau scan tool.