|
Camless Engine |
Keuntungan lainnya dari teknologi camless engine ini adalah mengurangi banyaknya pergerakan pada mesin-mesin lainnya. Camshaft rollers dan push rods digantikan dengan sistem electro-hydraulic actuator yang sudah terdapat fuel pumps. Teknologi camless engine ini, juga diatur oleh komputer, sehingga mengurangi resiko kerusakan pada mesin-mesin lainnya ketika terjadi suatu malfungsi.
Tak hanya menjual saja perusahaan Freevalve juga yang mengembangkan dan mengimplementasikan camless engine ini pada SAAB car engine. Dan pada tahun 2016 perusahaan mobil China Qoros juga menggunakan teknologi Free Valve. Dengan adanya teknologi ini, mobil dapat menghemat bahan bakar sekaligus mengurangi emisi yang dikeluarkan oleh mobil.
Selain itu camless engine sendiri mampu menghasilkan power dan torsi yang lebih baik dari pada engine pada umumnya. Tak hanya itu saja, camless engine memiliki efisiensi yang sangat baik. Konsep kendaraan berbasis free valve ini sudah di pamerkan di Beijing Motor Show pada April 2016. Dengan mesin bensin 1.6 liter 4 silinder, torsi meningkat sebesar 47% sedangkan daya naik hingga 45%.
Lebih lanjut lagi, dengan kombinasi dengan beberapa konsep teknologi seperti deaktivasi silinder dan pneumatic hybrid (gabungan tenaga kompresi udara dengan motor bakar) dapat menurunkan konsumsi bahan bakar.
Pada mobil Qoros tersebut, reduksi konsumsi bahan bakar mencapai 15%. Tantangan terbesarnya adalah menyesuaikan kontrol aktuasi dari katup terhadap variabel acuan untuk mendapatkan performa yang maksimal, ini diperlukan simulasi dan eksperimen yang cukup banyak. Sehingga dapat kita lihat bahwa era smart system dari otomotif semakin menguat dengan hadirnya teknologi ini.
Hasilnya cukup mencengangkan. Mesin empat siinder dengan kapasitas kecil itu, mampu menghasilkan tenaga 230 dk dan torsi sebesar 320 Nm. Hasil sebesar ini hampir setera dengan output dari mesin Toyota 1JZ-GTE, 6 silinder 2.500 cc, itupun sudah dibantu dengan turbocharger.
Bagaimana jika dibandingkan dengan mesin berkapasitas sama dengan turbocharger?
Mesin camless ini menghasilkan daya 47% lebih besar, dengan torsi 45 % lebih besar. Namun demikian pemakaian bahan bakarnya justru lebih irit 15%. Kinerja buka-tutup katup diatur oleh aktuator pneumatik-hidrolik-elektronik, sehingga memiliki valve timing variabel yang tak terhingga. Sistem ini juga memungkinkan untuk 'mematikan' salah satu silinder, ketika bekerja dalam ECO Mode.
Berkurangnya bobot mesin, juga menjadi faktor penentu mobil menjadi lebih hemat bahan bakar. Karena tak ada perangkat camsahft dan penunjangnya, seperti gigi timing, belt serta bearing dan baut-baut. Beban kerja mesin juga berkurang, karena makin sedikit komponen di dalam mesin yang perlu digerakkan.