Wednesday, June 24, 2020

Penyebab Isuzu Panther Mati Mendadak Dan Cara Mengatasinya

Penyebab Isuzu Panther Mati Mendadak Dan Cara Mengatasinya - Panther mati mendadak atau mesin sering mati tiba - tiba saat dijalan, saat mobil di kecepatan rendah, kecepatan sedang - kecepatan tinggi atau saat keadaan oper gigi presneling. Penyebab mesin mati mendadak dapat diakibatkan oleh banyak sebab, terutama pada mesin diesel Panther.

Pada kebanyakan kasus yang terjadi hal tersebut disebabkan karena suplai bahan bakar kedalam ruang bakar tidak lancar. Berikut saya akan berikan beberapa analisa awal saat mengahdapi mobil mogok, yang pertama anda harus tenang, sabar, & jangan panik. Kemudian, kenali komponen dasar kendaraan.

Analisa Penyebab Isuzu Panther Sering Mati Mendadak Di jalan



1. One-Way Valve Di Selang Pernafasan Tangki Tersumbat / Buntu

Gejalanya yang terjadi setiap mobil jalan beberapa saat, mesin tiba - tiba mati. Setelah mesin dimatikan sebentar, kemudian distarter, mesin dapat menyala lagi. Jalan beberapa saat lagi, mogok lagi.

Jika hal tersebut terjadi, ketika mesin tiba - tiba mati, buka tutup tangki. Saat dibuka terdengar suara woossshhh / sssssss. ketika dibuka, menandakan tangki vakum, sehingga menyebabkan solar berat saat dihisap oleh injection pump.

Solusi sementara, Jalankan mobil tanpa menggunakan tutup tangki. Jika masalah tersebut tidak muncul lagi, pcv valve di selang pernafasan buntu. Segera perbaiki / bersihkan.

2. Saringan / Filter Solar Kotor

Gejalanya yang terjadi setiap jalan beberapa saat, mesin mati dengan keadaan mbrebet terlebih dahulu, mesin dimatikan beberapa saat, kemudian distarter mesin dapat menyala lagi. Jalan beberpa saat, mati lagi. Ketika tangki dibuka tidak terdengar suara / bunyi wooosshhh.

Solusinya, segera ganti filter solar. Jika tidak memiliki filter cadangan, isi solar kedalam filter solar, lalu di kocok - kocok & buang. Umumnya kotoran yang mengendap sudah bayak. Lalukan langkah tersebut sampai solar yang keluar bening.

Setelah itu pasang lagi filter solar dan jalankan mobil. Jika masalah teratasi, masalah memang pada filter solar yang buntu, segera ganti begitu menemukan toko parts.

Jika kondisi filter solar sudah terlalu buruk, langkah emergency adalah, pastikan kondisi sedimenter bersih. Setelah itu selang keluar dari sedimenter masukkan langsung ke injection pump, jalankan hingga ketemu toko parts.

Filter solar yang sudah kotor atau kondisinya sudah buruk dapat menyebabkan aliran bahan bakar solar terganggu. Tetapi masalah tersebut dapat juga disebabkan oleh water sedimenter yang kotor & penuh air, atau juga dapat disebabkan bosch pump yang perlu di kalibrasi ulang.

Ada baiknya untuk segera membersihkan juga tangki bahan bakar dari endapan lumpur dan kotoran yang sudah terlalu banyak terdapat di dalam tangki bahan bakar.

3. Shut - OFF Valve Atau Solenoid Switch

Mesin tiba - tiba mati, mobil tanpa mbrebet / tersendat. Cara mengeceknya, Kunci kontak posisi ON. Cabut soket solenoid, pasang, dan pegang solenoidnya. Jika terasa ada klik klik klik, ketika soket di lepas / sambung / lepas / sambung, kemungkinan Valve masih bagus. Jika sudah mati, klik klik tersebut tidak akan terasa.

Solusinya, lepas solenoide valve dari injection pump, lepas inti tengahnya, pasang lagi. Dengan melepas inti tengah solenoid, efeknya adalah mesin dapat hidup, tetapi tidak dapat dimatikan.

Monday, June 15, 2020

Jenis - Jenis Karburator Sepeda Motor

Jenis - Jenis Karburator Sepeda Motor - Berdasarkan venturi dan konstruksinya, karburator pada sepeda motor dapat dibedakan menjadi tiga.

Berikut 3 Jenis Karburator Sepeda Motor


1. Karburator Venturi Berubah - Ubah (Slide Carburettor Or Variable Venturi)

Karburator Venturi Berubah - Ubah (Slide Carburettor Or Variable Venturi)

Karburator dengan venturi berubah-ubah menempatkan throttle valve/throttle torak (skep) berada didalam venturi dan langsung dioperasikan oleh kawat gas. Oleh karena itu, diameter venturi bisa dibedakan (bervariasi) susuai besarnya aliran campuran bahan bakar udara dalam karburator.

2. Karburator Venturi Tetap (Fixed Venturi)

Karburator Venturi Tetap (Fixed Venturi)

Karburator tipe ini merupakan karburator yang diameter venturinya tidak bisa dirubah-rubah lagi. Besarnya aliran udaranya tergantung pada perubahan throttle butterfly (katup throttle/katup gas). Pada tipe ini biasanya terdapat pilot jet untuk kecepatan idle/stasioner, sistem kecepatan utama sekunder untuk memenuhi proses pencampuran udara bahan bakar yang tepat pada setiap kecepatan.

Karburator tipe ini dalam menyalurkan bahan bakar hanya melalui main jet (spuyer utama) yang dikontrol oleh jarum (needle), karena bentuk jarum dirancang tirus. Hal ini akan mengurangi jet (spuyer) dan saluran tambahan lainnya seperti yang terdapat pada karburator venturi tetap.

3. Karburator Kecepatan Konstan (Constant Velocity Carburettor)

Karburator Kecepatan Konstan (Constant Velocity Carburettor)

Karburator tipe ini merupakan gabungan dari kedua karburator di atas, yaitu variable venturi yang dilengkapi katup gas (throttle valve butterfly). Karburator constant velocity carburettor (CV caburettor) sering juga disebut karburator vakum. Torak valve berada dalam venturi yang berfungsi agar diameter venturi berubah-ubah dengan bergeraknya torak tersebut ke atas dan ke bawah.

Pergerakan torak valve ini tidak oleh kawat gas seperti pada karburator variable venturi, tetapi oleh tekanan negatif (kevakuman) dalam venturi tersebut. Berdasarkan gambar dibawah, udara yang mempunyai tekanan sama dengan udara luar mengisi daerah di bawah diapragma.

Saturday, March 28, 2020

Cara Menghidupkan Motor Injeksi Setelah Kehabisan Bensin

Cara Menghidupkan Motor Injeksi Setelah Kehabisan Bensin - Ada opini bahwa saat motor injeksi kehabisan bensin maka dapat mengakibatkan kerusakan yang fatal pada komponen sistem bahan bakar, terutama pada bagian injektornya.

Jika pada motor yang masih menggunakan sistem bahan bakar konvensional (menggunakan karburator), saat motor tersebut kehabisan bensin maka hal tersebut tidak mempengaruhi kerja karburator.

Hal tersebut juga berlaku untuk motor yang sudah menggunakan sistem bahan bakar injeksi (mengunakan injektor) saat motor injeksi kehabisan bensin maka juga tidak mempengaruhi kerja injektor atau tidak dapat membuat komponen tersebut (injektor) cepat rusak.

Perlu diketahui karena saat ini teknologi injeksi yang diaplikasikan pada motor semakin berkembang & canggih. Saat jumlah bahan bakar di tangki bahan bakar mulai menipis, maka tekanan pada fuel pump (pompa bahan bakar) akan diturukan secara otomatis, yang menyebabkan laju motor tersedat - sedat (berebet) sebagai peringatan bagi pengendara motor.
Motor Injeksi Kehabisan Bensin

Jika hal seperti yang telah disebutkan diatas diteruskan (bensin sampai habis), sistem langsung mematikan pasokan bahan bakar ke fuel pump. Dan fuel pump akan menutup atau off secara otomatis. Artinya, sudah ada sistem untuk mengunci dalam kondisi bensin telah habis.

Jika motor injeksi terlalu sering kehabisan bensin. Komponen yang akan berkurang umur pemakaiannya (lemah) bukan pada injektornya tetapi pada komponen fuel pumpnya.

Maka lebih baik ketika strip indikator bensin telah mendekti E segera isi tangki bahan bakar. Tetapi saat motor injeksi terlanjur sudah kehabisan bensin, maka cara untuk mengatasinya simak penjelasan berikut.

Cara Menghidupkan Motor Injeksi Setelah Kehabisan Bensin


1. Isi tangki motor dengan bensin, setelah bensin diisi jangan langsung stater motor. Cukup putar kunci kotak dari posisi OFF ke ON terlebih dahulu dan tunggu hingga suara fuel pump mati.

2. Setelah itu putar kunci kontak OFF - ON (�) sebanyak 5x. Langkah memutar kunci kontak berulang kali ini guna memberikan kesempatan fuel pump untuk memompa bahan bakar, dan untuk menghilangkan angin yang ada pada selang injektor.
Banyak pemilik motor injeksi langsung menyalakan motornya tanpa memahami langkah ini. Yang membuat mesin hidupnya lebih lama, sehingga banyak yang beranggapan motor susah dihidupkan.

3. Kemudian baru kunci kontak di hidupkan lagi (ON) maka akan terdengar suara berdenging yang menandakan fuel pump (pompa bahan bakar) mulai bekerja.

4. Terakhir starter untuk menyalakan mesin motor.

Saturday, February 29, 2020

Macam - Macam Pompa Injeksi Mesin Diesel

Macam - Macam Pompa Injeksi Mesin Diesel - Pada sistem bahan bakar mesin diesel terdapat komponen pompa injeksi yang berfungsi sebagai penekan bahan bakar (solar).

Macam - Macam Pompa Injeksi Mesin Diesel


1. Pompa Injeksi Sebaris (In-Line Fuel Injection Pump)
Sistem injeksi bahan bakar yang menggunakan pompa injeksi  sebaris dapat dilihat pada gambar, yaitu dengan pompa injeksi Bosch.
Aliran bahan bakar injeksi tipe in line

Keterangan :
  • 1. Tangki Bahan Bakar (Fuel tank) 
  • 2. Pipa bahan bakar (Fuel line)
  • 3. Pipa pengembali bahan bakar (Fuel return line)
  • 4. Pipa pembagi (Delivery line)
  • 5. Nozzle injektor (Injection nozzle)
  • 6. Saringan bahan bakar (Fuel filter)
  • 7. Water sedimenter. 
  • 8. Pompa injeksi (Injection pump assembly)
  • 9. Feed pump. 
  • 10. Priming pump.

Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris seperti di atas, terdiri dari empat elemen pompa yang melayani empat buah silinder. Pompa injeksi tipe In-line mempunyai jumlah mekanisme kompresi bahan bakar yang sama dengan jumlah silinder

Dengan demikian tiap silinder mesin diesel akan dilayani oleh satu elemen pompa secara individual. Pompa injeksi segaris bekerja sesuai dengan urutan injeksi yang ditentukan camshaft.

2. Pompa Injeksi Distributor (VE)
Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor, pompa injeksinya hanya memiliki satu buah elemen pompa. Dengan demikian satu elemen pompa akan melayani empat buah silinder mesin diesel melalui saluran distribusi pada pompa. Sebagai contoh sistem bahan bakar dengan pompa distributor dapat dilihat pada gambar.
Aliran bahan bakar pompa injeksi tipe distributor

Keterangan :
  • 1. Tangki bahan bakar (Fuel tank)
  • 2. Pipa pengembagi bahan bakar (Fuel return line)
  • 3. Pemisah air & saringan solar (Water sedimenter and fuel filter)
  • 4. Priming pump
  • 5. Pipa pembagi bahan bakar (Delivery line)
  • 6. Nozzle injektor (Injection nozzle)
  • 7. Pompa bahan bakar (Injection pump assembly)

Pompa injeksi mesin diesel distributor terdapat dua tipe yaitu, tipe DPA dan pompa injeksi distributor tipe VE. Pada pompa injeksi distributor tipe DPA saat ini sudah jarang digunakan, sedangkan pompa injeksi distributor tipe VE masih banyak digunakan.

Pompa injeksi sebaris pada umumnya digunakan untuk mesin diesel bertenaga besar dengan ruang bakar langsung dan penyemrotan langsung (direct injection). Sedangkan pompa injeksi distributor banyak digunakan untuk mesin diesel bertenaga menengah dan kecil dengan ruang bakar tambahan.

3. Pompa Injeksi Tanpa Poros Nok
Gerakan pompa diperoleh langsung dari poros nok motor biasanya digunakan pada motor diesel tunggal (kecil) dan motor diesel besar kapal laut (PLTD)

4. Supply Pump Pada Mesin Diesel Common Rail
Pada mesin diesel common rail, penyemprotan solar diatur secara langsung oleh injektor dengan perintah ECU. Sehingga, pompa injeksi tugasnya hanya memastikan tekanan solar tetap tinggi. Tekanan yang dihasilkan oleh pompa tipe Common Rail ini mencapai 30.000 hingga 40.000 psi.

Solar dari  fuel pump akan dipompa langsung ke rangkaian common rail, selanjutnya regulasi dari bahan bakar akan tersalurkan ke bagian penampung bahan bakar sebelum diinjeksikan oleh nozzle. Adapun bahan bakar yang tidak terinjeksikan ke ruang bakar akan dikembalikan ke fuel tank melalui return pipe.
Kontruksi supply pump

Tuesday, December 3, 2019

Pemeriksaan Injektor Nozzle Mesin Diesel

Pemeriksaan Injektor Nozzle Mesin Diesel - Injection Nozzle (Injektor Nozzle) adalah salah satu komponen dari sistem bahan bakar (Fuel System) diesel yang berfungsi untuk mengabutkan/ menyemprotkan bahan bakar diesel ke ruang bakar. Jika injektor ini mengalami kerusakan, maka proses penyalaan/pembakaran pada mesin diesel akan terganggu (Sulit menyala/tidak bisa menyala/menyala tapi tidak sempurna).

Komponen - komponen pada sistem bahan bakar diesel ini sangat sensitif terhadap kotoran atau debu sekalipun, maka pekerjaan servis sistem bahan bakar diesel ini membutuhkan tingkat kepresisian yang tinggi, maka sebaiknya dikerjakan dalam ruangan yang ber AC. Sebelum pembongkaran nozzle dilakukan, Lakukan pemeriksaan bentuk penyemprotan, kebocoran dan tekanan penyemprotan.

Pemeriksaan Nozzle Menggunakan Injektor Nozzle Tester

1. Pembuangan udara pada injektor nozzle tester
  • Pasang injektor nozzle pada injektor nozzle tester
    Pemasangan nozzle

    • Lakukan pembuangan udara yang ada pada saluran nozzle tester, dengan menggerakkan tuas sampai solar keluar pada sambungan pipa.
    Pembuangan udara

    2. Pemeriksaan tekanan pengabutan injektor nozzle

    • Tutup kran saluran tekan ke manometer, lakukan pengetesan bentuk penyemprotan dengan menggerakkan tuas dalam langkah penuh dengan kuat dan cepat.
    • Gerakkan tuas tester dalam langkah penuh dengan kuat dan cepat, baca tekanan pada manometer, catat hasilnya.
    Tes tekanan penyemprotan

    3. Pembacaan pressure gauge saat tekanan injeksi mulai turun
    • Tekanan Membuka : Injektor Baru    : 151 � 159 kg/cm� 
    • (Opening Pressure) : Injektor Lama   : 145 � 155 kg/cm�

    4. Pemeriksaan bentuk penyemprotan injektor nozzle
      Bentuk - bentuk penyemprotan
      Keterangan :
      • A, B, C = Bentuk jelek 
      • D = Bentuk baik
      • Sudut penyemprotan yang baik adalah  4� (Lihat pada manual)

      5. Pemeriksaan kebocoran injektor nozzle
      • Buka kran saluran tekan ke manometer. Gerakan tuas tester sampai manometer menunjukkan tekanan 80 bar, pertahankan posisi tekanan ini selama 20 detik, lihat dan amati kebocoran pada ujung nosel.
      • Amati dan rasakan ujung bodi nosel dengan jari anda, apakah ada tetesan atau ujung bodi nosel menjadi basah
      Tes kebocoran

      Keterangan :
      • A : Ada kebocoran
      • B : Tidak ada kebocoran

      Pembongkaran, Penyetelan & Perakitan Injektor Nozzle

      1. Pembongkaran injektor nozzle
      Bila salah satu tes yang dilakukan hasilnya tidak memuaskan, lepas injektor nozzle pada injektor nozzle tester, jepit pada ragum dengan alas penjepit alumunium, bongkar sesuai dengan urutan pada gambar berikut :
      Urutan pembongkaran nozzle
      Keterangan :
      • Baut pemegang
      • Shim
      • Pegas
      • Batang pendorong
      • Pembatas jarum
      • Jarum dan bodi nosel
      • Mur pemegang

      2. Penyetelan injektor nozzle
      • Bersihkan semua komponen dengan solar. Lakukan tes luncur jarum, dengan memasukkan jarum pada bodinya. jarum harus meluncur pelan-pelan dengan sendiri!
      Bersihkan komponen

      • Stel tekanan penyemprotan dengan cara merubah tebal shim (2). Perbedaan tebal 0,04 mm merubah tekanan penyemprotan 4 bar.
      Stel penyemprotan

      3. Perakitan injektor nozzle
      • Rakitlah injektor setelah semua komponennya terendam dalam solar, untuk mencegah karatan. Perhatikan kebersihan ! Jangan sampai benang kain dst. berada di dalam injektor.
      • Kontrol kembali bentuk penyemprotan, tekanan penyemprotan dan kebocoran nozzle.

      Fungsi Nozzle Pada Mesin Diesel & Cara Kerjanya

      Fungsi Nozzle Dan Cara Kerjanya - Pengabut (nozzle/injector) berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar atau menyemprotkan bahan bakar dalam bentuk kabut agar mudah bercampur dengan oksigen sehingga mudah terbakar dalam silinder mesin.

      Nozzle bahan bakar disebut juga dengan pengabut atau ada yang menyebut dengan Injektor. Disebut injektor karena tugas dari komponen ini adalah menginjeksi dan disebut pengabut karena bahan bakar keluar dari komponen ini dalam bentuk kabut, sedangkan disebut nozzle karena ujung komponen ini luas penampangnya makin mengecil.

      Fungsi Injektor Nozzle


      Injector nozzle berfungsi untuk menghantarkan bahan bakar diesel dari injection pump ke dalam silinder pada setiap akhir langkah kompresi dimana torak (piston) mendekati posisi TMA. Injector yang dirancang sedemikian rupa merubah tekanan bahan bakar dari injection pump yang bertekanan tinggi untuk membentuk kabut yang bertekanan antara 60 - 200 kg/cm�, tekanan ini mengakibatkan peningkatan suhu pembakaran didalam silinder meningkat menjadi 600�C.

      Tekanan udara dalam bentuk kabut melalui Injector ini hanya berlangsung satu kali pada setiap siklusnya yakni pada setiap akhir langkah kompresi saja. Sehingga setelah sekali penyemprotan dalam kapasitas tertentu dimana kondisi pengabutan yang sempurna maka injector yang dilengkapi dengan jarum yang berfungsi untuk menutup atau membuka saluran injector ini sehingga kelebihan bahan bakar yang tidak mengabut akan dialirkan kembali kebagian lain atau ke tangki bahan bakar sebagai kelebihan aliran (overflow).

      Komponen - Komponen Pada Injektor Nozzle


      Komponen Injektor Nozzle

      Keterangan :

      • 1. Mur pengunci
      • 2. Overflow Pipe
      • 3. Washer 
      • 4. Nozzle Holder
      • 5. Adjusting Washer
      • 6. Pressure Spring
      • 7. Pressure Pin
      • 8. Distance Piece
      • 9. Nozzle Needle & Nozzle Body
      • 10. Retaining Nut

      Injektor Nozzle terdiri dari nozzle body dan needle. Nozzle me-nyemprotkan bahan bakar dari pompa injeksi ke dalam silinder dengan tekanan tertentu untuk mengatomisasi bahan bakar secara merata.

      Pompa injeksi adalah sejenis katup yang dikerjakan dengan sangat presisi dengan toleransi 0,001 mm, oleh karena itu apabila nozzle body diganti maka harus diganti bersama dengan needle valve.

      Injektor nozzle harus dilumasi dengan bahan bakar diesel. Nozzle holder memegang nozzle dengan retaining nut dan distance piesce, nozzle holder terdiri dari adjusting washer yang mengatur kekuatan tekanan pegas untuk menentukan tekanan membukanya katup nozzle.

        Tipe - Tipe Injektor Nozzle

        Tipe nozzel injeksi sangat menentukan bagi proses pembakaran dan bentuk ruang bakar.
        Macam  - macam injector nozzle


        1. Single Hole Type (Nozzle Berlubang)
        Injektor nozzle berlubang satu (single hole) proses pengabutannya sangat baik akan tetapi memerlukan tekanan injektion pump yang tinggi.

        2. Multiple Hole Type (Nozzle Berlubang Banyak)
        Tipe lubang banyak (multi hole type) pada umumnya digunakan untuk mesin diesel dengan injeksi langsung (direct injection) karena dalam proses pengabutannya sangat baik.

        3. Throttle Type
        Kebanyakan nosel injeksi model pin adalah yang berjenis throttle yang pada saat permulaan injeksi jumlah bahan bakar yang ditekan ke dalam ruang bakar muka hanya sedikit, tetapi pada akhir injeksi jumlah bahan bakar semakin banyak. Secara garis besar nozzle dapat dibagi atas model lubang dan model pin.

        4. Pintle Type (Nozzle dengan model pin)
        Iinjektor nozzle model pin ini model trotle maupun model pin lebih tepat digunakan pada motor diesel dengan ruang bakar yang memiliki combustion chamber, kamar muka maupun kamar pusar (turbulen) dan Type Lanova.


        Cara Kerja Injektor Nozzle

        1. Nozzle Sebelum Pengabutan Bahan bakar
        Bahan bakar yang bertekanan tinggi mengalir dari pompa injeksi melalui saluran minyak pada nozzle holder menuju ke oil pool pada bagian bawah nozzle body.
        Nozzle Sebelum Pengabutan Bahan bakar

        2. Nozzle Ketika Pengijeksian Bahan Bakar
        Bila tekanan bahan bakar pada oil pool naik, ini akan menekan permukaan ujung needle, bila tekanan ini melebihi kekuatan pegas, maka nozzle needle akan terdorong keatas oleh tekanan bahan bakar dan nozzle needle terlepas dari nozzle body seat. Kejadian ini menyebabkan nozzle menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar.
        Nozzle Ketika Pengijeksian Bahan Bakar


        3. Nozzle Ketika Akhir Pengijeksian Bahan Bakar
        Bila pompa injeksi berhenti mengalir bahan bakar, tekanan bahan bakar turun dan tekanan pegas (pressure spring) mengembalikan nozzle needle ke posisi semula. Pada saat ini needle tertekan kuat pada nozzle body seat dan menutup saluran bahan bakar.

        Sebagian bahan bakar tersisa diantara nozzle needle dan nozzle body, antara pressure pin dan nozzle holder dan lain-lain, melumasi semua komponen dan kembali ke over flow pipe Seperti terlihat diatas, nozzle needle dan nozzle body membentuk sejenis katup untuk mengatur awal dan akhir injeksi bahan bakar dengan tekanan bahan bakar.
        Nozzle Ketika Akhir Pengijeksian Bahan Bakar

        Standar Debit & Sudut Rilis Injektor Nozzle

        1. Debit Semprot
        Data yang kami dapatkan injektor alat berat memiliki debit pada putaran 300 Rpm akan menghasilkan 2,3 cm3/detik.

        2. Sudut semprot
        Sudut semprot merupakan sudut yang terjadi akibat tekanan ini melebihi kekuatan pegas, maka nozzle needle akan terdorong keatas oleh tekanan bahan bakar dan nozzle needle terlepas dari nozzle body seat. Kejadian ini menyebabkan nozzle menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar. Standar dari alat berat adalah 14� -19�.

        3. Sudut Pengkabutan
        Sudut pengkabutan merupakan sudut yang tejadi karena bahan bakar yang mulai menyebar. Standar dari alat berat adalah 133�-150�.

        Tuesday, October 22, 2019

        Apa Itu Turbo Charger ? Simak Penjelasannya

        Apa Itu Turbo Charger ? Simak Penjelasannya - Turbocharger merupakan sebuah peralatan yang berfungsi untuk menambah jumlah udara masuk pada mesin dengan sebuah kompresor sentrifugal yang sumber tenaganya berasal dari gas buang kendaraan.
        Turbocharger

        Turbocharger juga merupakan salah satu metode forced induction pada mesin mobil. Forced induction adalah proses mengalirkan udara yang dikompresi kedalam (intake) mesin yang kemudian digunakan untuk proses pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar (combustion chamber).

        Selain turbocharger, metode forced induction lainnya adalah supercharger dan nitrous oxide. Tenaga penggerak turbocharger berasal dari gas buangan (exhaust), sedangkan tenaga penggerak supercharger adalah putaran crankshaft (kruk as / poros engkol) pada mesin. 

        Turbocharger akan anda temukan pada mesin pembakaran dalam seperti mesin bensin dan mesin diesel. Pada kendaraan WRC (Rally), turbocharger sangat berguna untuk menambah torsi secara drastis. Dengan penambahan turbocharger, kendaraan WRC dapat meningkatkan torsinya lebih dari 100%.

        Mesin turbo bekerja dengan sistem pelumasan oli pada shaft-nya, dan untuk menjaga suhu pada olinya,turbo dielngkapi dengan watercooler. Setelah itu, agar lebih efisien dalam menurunkan suhu udara yang dimampatkan dari turbocharger kedalam mesin, kendaraan juga dilengkapi intercooler.
        Intercooler

        Intercooler merupakan suatu alat penukar kalor (heat exchanger) dengan fluida yang didinginkan atau atau gas dan fluida pendinginannya juga udara atau gas.  Intercooler berperan sangat penting karena berfungsi mendinginkan udara yang telah dimampatkan tadi, dan intercooler memiliki porsi perhatian yang cukup besar dalam meningkatkan output mesin khususnya bila digunakan pada daerah yang beriklim panas atau memiliki ketinggian yang jauh dari permukaan laut.

        Turbocharger memanfaatkan energy yang terkandung dalam gas buang untuk menggerakkan kompresor sehingga lebih efektif menaikkan mean effective pressure (mep) dibandingkan dengan metode supercharger, tanpa perlu menaikkan kecepatan mesin, jumlah maupun langkah silinder, maupun kecepatan rata-rata piston. Tekanan efektif rata-rata (mep) mesin diesel menggunakan turbocharger mencapai sekitar 160 - 230 psi dengan penambahan daya sekitar 75% - 100 % dibandingkan mesin diesel tanpa turbocharger. 

        Persyaratan utama turbocharger terletak pada ketahanan dinding silinder dalam menerima gaya tekan yang meningkat dalam silinder. Dan perbandingan berat dan daya yang dulunya 10 : 1 sekarang dapat mencapai 6 : 1. Untuk mencapai daya output optimum maka efisiensi volumetris dan laju pembilasan gas bekas harus ditingkatkan.

        Untuk mencapai keadaan ini maka kompresi rasio harus dikurangi sedikit dan perubahan katup overlap. Secara keseluruhan, semua turbocharger memiliki tiga sistem dasar yaitu turbin, kompressor dan assembling bantalan Perbedan-perbedaan yang ada adalah pada variasi peningkatan tekanan dan debit udara yang dimasukkan dalam ruang silinder. 
        Aliran Gas Turbocharger

        Rumah turbin, desain roda turbin dan konstruksi yang berbentuk volute ataupun nozzle sangat menentukan kecepatan aliran gas yang akan menggerakkan poros kompressor. Ketika mesin mulai digerakkan maka gas buang akan memasuki rumah turbin yang berbentuk volute dengan variasi ruang yang semakin kecil dengan kecepatan yang sangat tinggi. 

        Kecepatan gas yang sangat tinggi ini akan digunakan untuk memutar turbin, yang kemudian keluar melalui pipa buang ke atmosfir Aliran Gas Turboharger Akibat perputaran turbin maka compressor juga akan ikut berputar dan menyebabkan terjadinya tekanan vakum pada sisi hisap compressor. 

        Akibatnya tekanan atmosfer akan memaksa udara ke dalam saluran hisap compressor pada kecepatan relative tinggi. Udara ini kemudia memasuki diffuser dan mengalami penekanan lagi pada rumah compressor dan dikeluarkan melalui sisi tekan ke ruang silinder.

        Pengoperasian Turbocharger Ada 2 Cara, Yaitu

        1. Turbocharger dua tingkat
        Jenis ini digunakan untuk meningkatkan batas torsi mesin dan tekanan efektif rata-rata (mep). Beberapa jenis mesin V dan inline menggunakan dua atau empat turbocharger dan aftercooler (masing-masing satu untuk pipa manifold buang).

        Cara kerja:
        • Udara mengalir dari saringan udara ke rumah kompressor tingkat pertama (low pressure turbocharger), kemudian keluar dari kompressor tingkat pertama dan masuk kompressor tingkat kedua. 
        • Setelah udara ditekan pada kompressor tingkat dua maka udara keluar melewati aftercooler menuju pipa hisap silinder. Pada keadaan ini temperatur udara dikurangi sampai 223�F (1060� C) dan tekanan berkisar 204,5 kpa.
        • Gas buang hasil pembakaran memasuki pipa manifold tipe pulsa yang kemudian memasuki rumah turbin tingkat dua. 
        • Gas buang kemudian meninggalkan turbin tingkat dua dan memasuki turbin tingkat pertama yang akan menggerakkan roda turbin dengan sisa-sisa energi yang terkandung dalam gas buang. 
        • Kemudian gas ini dibuang melalui pipa saluran buang ke atmosfer. Dengan metode ini diperkirakan diperoleh daya tambahan sebesar 75 HP dan torsinya meningkat sampai putaran 700 rpm.

        2. Turbocharger majemuk
        Berdasarkan uji coba eksperimental, maka dengan metode ini efisiensi total mesin diesel dapat mencapai 46,5%. Sistem yang mencakup roda turbin dan porosnya dihubungkan ke sebuah kopling fluida. Kemudian turbin ini dihubungkan dengan roda gigi reduksi dan poros outputnya dihubungkan dengan crankshaft.

        Cara kerja:
        • Gas buang menggerakkan roda turbin yang selanjutnya akan menggerakkan kopling fluida yang akan menyebabkan turbin ikut berputar. 
        • Perputaran turbin akan menggerakkan ruda gigi reduksi yang akan membantu pergerakan crankshaft. 
        • Gas buang yang meninggalkan rumah turbin diarahkan ke turbocharger yang akan menggerakkan turbin dan kompressor didalamnya. 
        • Akibat pergerakan kompressor maka udara atmosfer akan ditarik ke dalam kompressor dan ditekan melalui aftercooler masuk ke dalam ruang silinder sehingga suhunya senantiasa konstan.

          Friday, October 11, 2019

          Cara Menyetel Karburator Motor

          Cara Menyetel Karburator MotorKebersihan dan penyetelan yang tepat pada karburator sangat berpengaruh pada kinerja mesin secara keseluruhan. Karburator yang tidak berfungsi dengan normal dapat mempengaruhi suplai bahan bakar, dan jika hal itu terjadi maka pembakaran menjadi tidak sempurna, akibatnya sepeda motor kurang bertenaga bahkan bisa mogok.

          Selain itu, pembakaran yang tidak sempurna dapat mengakibatkan mesin cepat panas dan knalpot mengeluarkan asap yang tidak normal sehingga mengakibatkan terjadinya polusi udara.

          Menyetel Karburator berati mengatur kecepatan putaran mesin pada saat langsam (stationer / idle) dan mengatur pencampuran  bahan bakar dengan udara.

          Bila kecepatan  langsam disetel terlalu tinggi maka pemakaian bahan bakar akan boros, sedangkan bila disetel terlalu rendah maka mesin cenderung sering mati. Penyetelan karburator harus dalam keadaan mesin hidup dan telah panas.

          Berikut Langkah - Langkah Cara Menyetel Karburator Motor


          Penyetelan Sekrup Idle :
          • 1. Putarlah sekerup penahan skep (throttle) sehingga putaran mesin meninggi.
          • 2. Putarlah sekrup pengatur udara (air screw / pilot screw) kearah kanan hingga putaran mesin menurun. 
          • 3. Putarlah kembali ke kiri agar putaran mesin naik kembali. (Berhentilah memutar saat putaran mesin agak naik.Dengan posisi sekerup seperti ini putaran mesin agak tinggi, maka untuk menurunkannya putarlah sekerup penahan skep ke arah kiri hingga putaran mesin pada kecepatan yang sesuai sengan spesifikasi. Perhatikannlah gambar di bawah ini
            Penyetel kecepatan idle

            Penyetelan Sekrup Udara :
            • 1. Putar sekerup udara searah jarum jam sampai duduk dengan ringan kemudian putar balik sesai spesifikasi yang diberikan.
            • 2. Pembukaan Sekrup Udara : 1,5 putaran keluar
            Penyetelan Campuran/Sekerup Udara

            Langkah Terkhir :

            • 1. Pasang pengukur putaran (Tachometer)
            • 2. Setel putaran staaioner (Idle) dengan sekerup Idle. Putaran stasioner : 1.400
            • 3. Putar sekerup masuk keluar untuk memperoleh putaran mesin yang rata.
            • 4. Panaskan mesin sampai suhu operasi normal.

                Thursday, October 3, 2019

                Sifat - Sifat Minyak Solar

                Sifat - Sifat Minyak Solar - Minyak solar ialah fraksi minyak bumi berwarna kuning coklat yang jernih yang mendidih sekitar 175-370� C dan yang digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel. Umumnya, solar mengandung belerang dengan kadar yang cukup tinggi. 

                Penggunaan solar pada umumnya adalah untuk bahan bakar pada semua jenis mesin diesel dengan putaran tinggi (diatas 1000 rpm), yang juga dapat digunakan sebagai bahan bakar pada pembakaran langsung dalam dapur-dapur kecil yang terutama diinginkan pembakaran yang bersih. Minyak solar ini biasa disebut juga Gas Oil, Automotive Diesel Oil, High Speed Diesel.


                Sifat - Sifat Minyak Solar


                Diantara sifat-sifat bahan bakar solar yang terpenting ialah kualitas penyalaan, volatilitas, viskositas, titik tuang dan titik kabut.

                1. Kualitas Penyalaan
                Kualitas penyalaan bahan bakar solar yang berhubungan dengan kelambatan penyalaan, tergantung kepada komposisi bahan bakar. Kualitas bahan bakar solar dinyatakan dalam angka cetan, dan dapat diperoleh dengan jalan membandingkan kelambatan menyala bahan bakar solar dengan kelambatan menyala bahan bakar pembanding (reference fuels) dalam mesin uji baku CFR (ASTM D 613-86). 

                Sebagai 8 bahan bakar pembanding digunakan senyawa hidrokarbon cetan atau nheksadekan (C16H34), yang mempunyai kelambatan penyalaan yang pendek dan heptametilnonan (isomer cetan) yang mempunyai kelambatan penyalaan relatif panjang.

                2. Volatilitas
                Volatilitas bahan bakar diesel yang merupakan faktor yang penting untuk memperoleh pembakaran yang memuaskan dapat ditentukan dengan uji distilasi ASTM (ASTM D 86-90). Makin tinggi titik didih atau makin berat bahan bakar diesel, makin tinggi nilai kalor untuk setiap galonnya dan makin diinginkan dari segi ekonomi. 

                Tetapi hidrokarbon berat merupakan sumber asap dan endapan karbon serta dapat mempengaruhi operasi mesin. Sehingga bahan bakar diesel harus mempunyai komposisi yang berimbang antara fraksi ringan dan fraksi berat agar diperoleh volatilitas yang baik.

                3. Viskositas
                Viskositas bahan bakar solar perlu dibatasi. Viskositas yang terlalu rendah dapat mengakibatkan kebocoran pada pompa injeksi bahan bakar, sedangkan viskositas yang terlalu tinggi dapat mempengaruhi kerja cepat alat injeksi bahan bakar dan mempersulit pengabutan bahan bakar minyak akan menumbuk dinding dan memebentuk karbon atau mengalir menuju ke karter dan mengencerkan minyak karter.

                4. Titik tuang dan titik kabut
                Bahan bakar solar harus dapat mengalir dengan bebas pada suhu atmosfer terendah dimana bahan bakar ini digunakan. Suhu terendah dimana bahan bakar solar masih dapat mengalir disebut titik tuang.  Pada suhu sekitar 10� F diatas titik tuang, bahan bakar solar dapat berkabut dan hal ini disebabkan oleh pemisahan kristal malam yang kecil-kecil. 

                Suhu ini dikenal dengan nama titik kabut. Karena kristal malam dapat menyumbat saringan yang digunakan dalam system bahan bakar mesin diesel, maka seringkali titik kabut lebih berarti dari pada titik tuang.

                5. Sifat-sifat lain
                Sifat-sifat bahan bakar solar lainnya yang perlu juga diperhatikan ialah kebersihan, kecenderungan bahan bakar untuk memberikan endapan karbon dan kadar belerang. Bahan bakar solar harus bebas dari kotoran seperti air dan pasir. 

                Adanya pasir yang sangat halus yang terikut bahan bakar solar dapat mengakibatkan keausan bagian injektor bahan bakar. Kadar abu dalam bahan bakar merupakan ukuran sifat abrasi bahan bakar. Kecenderungan bahan bakar solar untuk memberikan endapan karbon dan asap dalam gas buang dapat ditunjukkan dengan uji sisa karbon. 

                Belerang dalam bahan bakar solar dapat mengakibatkan korosi pada sistem injeksi bahan bakar dan setelah pembakaran dapat mengakibatkan korosi pada cincin torak, silinder, bantalan dan system pembuangan gas buang. 


                Sifat - Sifat Lain Minyak Solar

                • Tidak memiliki warna atau minyak solar dapat berwarna kuning mudan dan memiliki bau.
                • Minyak Solar tidak mudah menguap, pada temperatur normal (suhu ruangan) minyak solar tidak mudah untuk menguap.
                • Minyak Solar memiliki titik nyala api atau temperatur yang akan mulai terbakar pada suhu 40 C - 100 C. Jika dibandingkan dengan bahan bakar bensin, minyak solar memiliki titik nyala yang lebih tinggi karena bensin hanya memiliki titik nyala sekitar 10 C � 15 C.
                • Minyak Solar  memiliki temperatur nyala atau flash point (menyala sendiri pada suhu 350 C tanpa adanya percikkan bunga api. Dibandingkan dengan bahan bakar bensin, minyak solar memiliki flash point yang lebih rendah karena bensin memiliki flash point sekitar 380 C.
                • Minyak Solar   Memiliki berat jenis sekitar 0,82 sampai 0,86.
                • Tenaga panas atau nilai kalori yang dapat dihasilkan adalah 10.500 kcal/kg.
                • Memiliki kadar sulfur yang lebih banyak dibandingkan dengan bahan bakar bensin.

                6. Cetane Number (Angka Cetane)
                Pada mesin diesel kecepatan tinggi bahan bakar yang cocok digunakan adalah minyak solar. Faktor penting untuk menentukan banyaknya perbandingan kompresi maka pada bahan bakar bensin dikenal dengan istilah RON (Research Octane Number) seddangkan pada bahan bakar diesel (minyak solar) dikenal dengan istilah angka cetane (Cetane Number). 

                Sifat-sifat detonasi (knocking) pada motor diesel ditunjukkan oleh angka cetane. Semakin tinggi angka cetane pada bahan bakar solar maka solar tersebut akan lebih mudah menyala.

                Untuk menentukan angka cetane digunakan bahan bakar yang memiliki nilai standar yaitu memiliki campuran dari normal cetane (C16H34) dan memiliki jangka waktu pada periode pembakaran tertunda yang sangat pendek, dengan a-methyl naptalene (C16H7CH3) dalam satuan volume. 

                Bahan bakar solar yang diukur akan dibandingkan dengan bahan bakar solar dengan nilai standar lalu perbandingan angka cetane yang dikandung dibanding dengan bahan bakar standar merupakan angka cetane dari bahan bakar solar yang diukur.

                Klasifikasi Minyak Solar

                ASTM (American Standard Testing and Material) membagi bahan bakar solar menjadi tiga grade, yaitu :
                • Grade No.1-D : suatu bahan bakar distilat ringan yang mencakup sebagian fraksi kerosin dan sebagian fraksi minyak gas, digunakan untuk mesin diesel otomotif dengan kecepatan tinggi.
                • Grade No.2-D : suatu bahan bakar distilat tengahan bagi mesin diesel otomotif, yang dapat juga digunakan untuk mesin diesel bukan otomotif, khususnya dengan kecepatan dan beban yang sering berubah-ubah.
                • Grade No.4-D : suatu bahan bakar distilat berat atau campuran antara siatilat dengan minyak residu, untuk mesin diesel bukan otomotif dengan kecepatan rendah dengan kondisi kecepatan dan beban tetap.

                Spesifikasi Mutu Minyak Solar

                Bahan bakar minyak yang dipasarkan harus memenuhi persyaratan teknis tertentu sesuai dengan kebutuhan penggunaannya yang disebut dengan spesifikasi. Dalam hal ini spesifikasi teknis bahan bakar sama di setiap Negara tergantung dari jenis dan tipe kendaraan. 

                Spesifikasi nasional di setiap Negara dapat sedikit berbeda, karena perbedaan kondisi negara tersebut, seperti jenis dan populasi kendaraan, ketersediaan minyak bumi sebagai bahan baku, kemampuan kilang, sistem distribusi, faktor ekonomis dan peraturan keselamatan kerja dan lindungan lingkungan.

                Bahan bakar kendaraan bermotor yang dalam hal ini bahan bakar minyak solar untuk kendaraan bermesin penyalaan kompresi (compression ignition engine) yang beredar di pasaran di Indonesia diatur dan dibatasi dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh pemerintah (Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi). 


                Minyak Solar Yang Beredar Dipasaran

                1. Solar 48
                Bahan bakar solar 48 adalah bahan bakar yang mempunyai angka setana CN (Cetane Number) minimal 48. Mutu solar 48 ini dipasaran di Indonesia dibatasi dengan spesifikasi bahan bakar minyak solar jenis 48 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor 3675K/24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006.

                2. Solar 51
                Bahan bakar minyak solar 51 adalah bahan bakar minyak solar yang mempunyai angka setana minimal 51 dengan kadar sulfur lebih sedikit dibanding solar 48. Kandungan sulfur solar 51 ini maksimal 0,05 % m/m atau 500 ppm sedang solar 48 maksimal 0,35 %m/m atau 3500 ppm. 

                Mutu minyak solar 51 di pasaran di Indonesia dibatasi dengan spesifikasi bahan bakar minyak solar jenis 51 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi 22 No.3675K/24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006.